banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

Penyebab Pernikahan Anda Mulai Terasa Membosankan, Termasuk Tidak Ada Lagi Kejutan

author

Fannya Gita Alamanda01 Aug 2023

Penyebab Pernikahan Anda Mulai Terasa Membosankan, Termasuk Tidak Ada Lagi Kejutan

Kalau pernikahan Anda mulai terasa membosankan, wajib sekali cari tahu penyebabnya dan terapkan solusi terbaik.

Banyak pasangan suami istri pernah merasakan ini: di awal pernikahan, semua terasa baru dan seru. Namun waktu berlalu, masa bulan madu pun ada kedaluwarsanya. Gairah tak lagi menggebu-gebu, bahkan gelora bercinta juga mereda. Anda mulai bosan.

Namun Mommies, ini tidak berarti pernikahan Anda di ambang kehancuran. Anda dan pasangan hanya perlu mencurahkan lebih banyak upaya, waktu, tenaga, dan cinta untuk membuat semuanya kembali ke jalur yang benar.

BACA JUGA: 12 Alasan Pasangan Berhenti Berhubungan Seks dalam Pernikahan, Stres hingga Penuaan

Penyebab Pernikahan Mulai Membosankan

Yuk, lihat deretan penyebab ini, mungkin salah satunya jadi alasan hubungan Anda dan pasangan jadi kurang mesra!

1. Anda berhenti mau tahu

Terlalu kepo memang bisa bikin orang sebal, tetapi sama sekali tak menunjukkan minat terhadap apa yang sedang dilakukan dan dialami pasangan Anda malah dua kali lipat lebih berbahaya. “Manusia dapat berubah, apalagi setelah bertahun-tahun. Jadi, tetaplah menanyakan ini itu karena Anda berdua masih akan menemukan hal-hal baru dari pasangan Anda dan ‘berkenalan’ lagi,” kata pakar hubungan Dr. Patrick Wanis, PhD.

2. Hubungan Anda berubah tapi harapan Anda tidak

Ketika memulai suatu hubungan, ada harapan-harapan yang ingin Anda capai. Namun seiring berjalannya hubungan dan keadaan berubah, Anda juga perlu menyesuaikan harapan Anda.

“Anda perlu bertanya pada diri sendiri apa yang Anda harapkan dari hubungan ini dan apa yang diharapkan dari satu sama lain. Apakah harapan itu masuk akal atau apakah Anda mengharapkan sesuatu yang tidak dapat lagi dipenuhi oleh pasangan?” saran Wanis.

3. Anda berhenti saling memberi kejutan

Kejutan tidak selalu harus mewah, tetapi sering punya cara untuk mengejutkan pasangan Anda, baik dengan hadiah atau tindakan, dapat membuat pernikahan Anda tetap berwarna dan menghilangkan rasa bosan. Tanya pada diri, “Apa yang Anda butuhkan untuk merasa dicintai? Apa yang dibutuhkan pasangan Anda untuk merasa dicintai?”

4. Anda tidak memahami bahasa cinta satu sama lain

Ada lima bahasa cinta, yaitu kalimat-kalimat positif, tindakan pelayanan, hadiah, waktu berkualitas, dan sentuhan fisik. Setiap orang memiliki paling tidak dua bahasa cinta utama yang menggambarkan bagaimana mereka merasa paling dicintai.

“Cara terbaik untuk memperlakukan seseorang bukanlah dengan memperlakukan mereka sebagaimana Anda ingin diperlakukan, melainkan memperlakukan seseorang seperti yang mereka inginkan dan perlu diperlakukan,” kata Wanis.

Konflik Dalam Pernikahan
Asian Husband and wife arguing and angry on sofa in living room at home. Domestic problem in family.

5. Bahkan makanan enak tidak dapat mendekatkan Anda berdua

Makanan adalah salah satu cara termudah untuk menjalin ikatan dengan pasangan. Apakah memasak bersama, memasak untuk satu sama lain, saling melayani di meja makan, atau mencoba restoran dan kafe baru, makanan bisa menjadi cara hebat lainnya untuk mengungkapkan dan memberikan cinta.

6. Menyamakan romansa dengan spontanitas

Siapa sih yang nggak meleleh jika mendapatkan perlakuan manis dari orang yang kita cintai? Namun mengharapkan pasangan Anda meng-copy paste semua adegan di dalam film komedi romantis malah bisa membuat Anda putus asa. Itu tidak realistis.

“Di tengah kehidupan yang serba sibuk ini, kita harus menyisihkan waktu untuk pasangan dan hubungan kita. Caranya bisa dengan merencanakan liburan berdua. Nah, di momen ini, Anda berdua bisa melakukan hal-hal romantis secara spontan,” saran Wanis.

7. Terjebak rutinitas

Memiliki rutinitas harian itu baik. Itu tanda Anda adalah pribadi yang disiplin, tetapi jika tidak diselingi aktivitas lain, Anda akan terjebak dalam rumah tangga yang membosankan. Cobalah restoran baru, hobi baru, dan tempat baru untuk dikunjungi. Keluarlah dari zona nyaman agar Anda tidak bosan.

“Sudah terbukti bahwa pasangan yang melakukan hal-hal baru bersama membangun ‘the cuddle hormone’ (oksitosin) dan merasa lebih dekat,” kata psikoterapis Dr. Barton Goldsmith, PhD yang berbasis di California.

8. Hubungan Anda tanpa tujuan

Saat Anda menjalin hubungan, kebanyakan pasangan menetapkan tujuan bersama. Dan ketika Anda berdua akhirnya mencapai tujuan tersebut, sangat penting untuk menetapkan tujuan baru lainnya. Jika tidak, Anda bakal kehilangan semangat.

Teruslah saling menyemangati dan mendukung dalam mencapai tujuan—baik masing-masing maupun sebagai pasangan. Ini akan meningkatkan cinta yang kalian miliki bagi satu sama lain.

9. Saling menutup diri

Cobalah mulai berbagi lagi lebih banyak. Dulu zaman awal pacaran kan kalian berdua semangat banget saling mempromosikan diri, cerita baik dan buruknya masing-masing. Sekarang pun tetap penting. Ingat, waktu berlalu dan manusia bisa berubah. Untuk menjalin ikatan yang kuat dengan pasangan, Anda harus bersedia terbuka dan nggak ada gunanya menjadi sok tangguh.

10. Terlalu bergantung

Di sisi lain, jangan takut untuk menjadi wanita mandiri dan menjadi diri sendiri. Pasangan yang menghabiskan terlalu banyak waktu bersama dapat dengan mudah mulai merasa bosan, atau lebih buruk lagi, frustrasi. Cobalah menemukan hobi baru dan jauh dari pasangan Anda. Begitu ketemu, Anda jadi punya cerita.

11. Anda membutuhkan hal-hal baru

Hidup memang kadang membosankan. Itu fakta. Maka penting buat kita mencari keseruan baru. Kebaruan menyebabkan sejumlah sistem otak menjadi aktif, dan yang terpenting, otak akan menghasilkan hormon dopamine, hormon perasaan senang yang kita semua cari.

“Sesekali Anda perlu memikirkan apa yang sedang terjadi dan apa yang perlu terjadi agar hidup dapat lebih menarik dan menggairahkan?” jelas Irina Firstein, LCSW, terapis pasangan di New York City.

12. Anda merasa semua memang sudah semestinya

Firstein mengatakan bahwa begitu Anda mulai merasa aman dalam hubungan, maka Anda menjadi malas, berpuas diri, dan bosan. Anda berhenti melakukan upaya apa pun, baik secara fisik maupun lainnya.
Penting bagi Anda untuk tidak meremehkan pasangan dengan ingat mengucapkan terima kasih dan memperlihatkan perasaan sayang kepadanya.

13. Kehidupan seks Anda tidak memuaskan atau tidak ada sama sekali

Kebosanan dalam kehidupan seksual adalah hal umum dalam pernikahan. Anda harus mempelajari cara mempertahankan dan menjaga gairah seksual tetap hidup.

Caranya bisa dengan mengusulkan dan mencoba ide-ide ‘baru’ untuk menyenangkan satu sama lain. Seringkali, hanya berbicara tentang seks dapat membuat kehidupan seks Anda jauh lebih menarik.

14. Teknologi menghabiskan waktu Anda

Teknologi adalah sesuatu yang sangat kita andalkan saat ini. Namun ketika batere gadget memanas, hubungan Anda malah mendingin. Jangan sampai itu terjadi. Agar terhindar menjadi korban “phubbing”, Firstein menyarankan untuk menentukan waktu bebas telepon setiap hari.

“Saat Anda sudah di rumah atau satu jam setelah Anda pulang, Anda harus mematikan ponsel,” saran Firstein. Fokus Anda adalah pasangan dan anak-anak.

15. Anda hanya menghabiskan waktu bersama sebagai satu keluarga, bukan sebagai pasangan

Menghabiskan waktu bersama sebagai keluarga itu penting, tetapi satu-satunya waktu yang Anda habiskan bersama pasangan tidak boleh hanya ketika menghadiri pertunjukan atau pertandingan olahraga di sekolah anak-anak Anda.

“Luangkan waktu buat berduaan setidaknya selama 10 menit setiap hari,” kata Dr. Philip Cowan, PhD, profesor psikologi di University of California di Berkeley. Itu bisa dilakukan setelah anak-anak tidur atau bahkan berbicara di telepon saat kalian sedang bekerja.

16. Sindrom empty nest

Merawat dan memebesarkan anak-anak dapat menghabiskan banyak waktu dan fokus. Begitu mereka dewasa dan meninggalkan rumah, Anda dan pasangan bisa merasa bagai dua orang asing. Namun, alih-alih menganggap hubungan kalian membosankan, cobalah melihatnya sebagai kesempatan sempurna untuk menghidupkan kembali romansa Anda.

17. Anda berhenti memperluas lingkaran sosial Anda

Menikah dan memiliki anak bisa memutus pertemanan Anda dengan lingkaran sosial, selain pasangan. Jadi jangan biarkan persahabatan Anda putus setelah menikah. Jangan khawatir, hubungan Anda dengan pasangan justru akan bertumbuh begitu Anda memiliki orang lain (bukan kekasih lain) dalam hidup.

18. Karier Anda membayangi pernikahan Anda

Jelas, karier itu penting, tetapi jangan sampai memonopoli waktu. Salah satu cara termudah untuk memastikan karier Anda tidak memengaruhi pernikahan adalah dengan meninggalkan semua atribut jabatan dan pekerjaan di depan pintu masuk. Jika itu tidak memungkinkan, seenggaknya Anda bisa menyisihkan dua atau tiga malam dalam seminggu yang selalu dikhususkan untuk waktu keluarga.

19. Anda tidak berupaya keras

“Kadang-kadang setelah masa-masa manis lewat, Anda bingung memikirkan bagaimana caranya menjaga pernikahan,” kata terapis pernikahan dan hubungan yang berbasis di New York, Rachel Moheban, LCSW-R. Anda wajib menjaga dan selalu menyalakan kembali gairah dalam hubungan Anda, terutama ikatan emosional.

20. Anda tidak akrab dengan diri sendiri

Saat Anda merasa bosan dalam pernikahan, mudah untuk menyalahkan hal lain. Namun, mungkin ada beberapa masalah internal yang memengaruhi cara Anda berinteraksi dengan pasangan. “Apakah Anda merasa tertekan? Apakah Anda mengalami stres di tempat kerja? Ketika Anda tidak terhubung dengan diri sendiri, maka akan sulit memiliki hubungan yang hangat dengan pasangan Anda.

21. Berasumsi bahwa Anda berdua sudah sama-sama dewasa

Beberapa orang berpikir bahwa ketika telah menjalani pernikahan bertahun-tahun lamanya, maka ia dan pasangannya akan sama-sama makin dewasa dan tidak mungkin mengalami kejenuhan. Rasa bosan bisa saja terjadi dan dengan menyadari itu, kalian berdua akan menjadi lebih siap dan membawa aura positif ke dalam hubungan. Nilai plus lain, Anda berdua jadi lebih gampang berkomunikasi.

BACA JUGA: Hati-hati, Ini 5 Kebiasaan Bersama Rekan Kerja yang Bisa Membahayakan Pernikahan Anda

Cover: Freepik

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan