banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

Ciri-ciri Pasangan yang Gemar Playing Victim dan Cara Terbaik Menghadapi Mereka!

author

Fannya Gita Alamanda17 Jul 2023

Ciri-ciri Pasangan yang Gemar Playing Victim dan Cara Terbaik Menghadapi Mereka!

Pasangan hobi playing victim? Lima tips ini bisa bantu Anda menghadapi mereka dengan kepala dingin sekaligus menjaga kesehatan mental diri sendiri.

Jika kebanyakan orang akan menganalisa masalah yang mereka hadapi, berusaha mencari jalan keluarnya, lalu move-on, tidak begitu halnya dengan orang yang punya kecenderungan playing victim. Mereka akan akan terus berkutat dalam masalah dan memborbardir Anda dengan kisah sedihnya, seolah hanya dia seorang yang hidupnya paling sengsara di seluruh alam semesta.

Apa itu “Sindrom Korban” atau “Mentalitas Korban”?

Sindrom korban atau mentalitas korban adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang selalu merasa menjadi korban, meskipun sebagian besar keluhannya adalah tentang hal-hal sepele.

Orang dengan mentalitas korban memproyeksikan rasa tidak berdaya dan kerapuhan. Mereka sering menceritakan kisah-kisah pedih tentang diri mereka untuk menumbuhkan rasa iba pada orang lain dan mencari validasi atas penderitaan yang mereka alami.

Orang dengan mentalitas ini juga cenderung mengalami pergulatan terus-menerus dalam ranah sosial mereka karena suka memandang diri sebagai korban dalam berbagai jenis hubungan.

BACA JUGA: Pasangan Hobi Mengungkit Kesalahan Masa Lalu? Ini 8 Cara Menghadapinya

Ciri-ciri Seseorang Punya Mentalitas Korban

Nggak yakin bagaimana mengidentifikasi apakah seseorang memiliki “mentalitas korban”? Selain ciri-ciri di atas tadi, coba lihat juga dari tanda-tanda ini:

  1. Mereka tidak pernah mengakui kesalahan mereka sendiri atau menyadari peran mereka ketika terjadi konflik.
  2. Mereka suka membesar-besarkan masalah dan perasaan negatif mereka. Setiap masalah kecil dianggap sebagai “akhir dunia”.
  3. Mereka berpikir bahwa setiap orang (atau hampir semua orang) jahat terhadap mereka.
  4. Mereka merasa tanpa daya dan hanya memiliki sedikit kendali atas hidup mereka.
  5. Pembicaraan mereka biasanya seputar masalah mereka. Hidup ini selalu tentang mereka. Mereka penting, orang lain enggak.
  6. Selalu terjadi drama di mana pun mereka berada.
  7. Sangat tidak percaya diri dan suka menganggap diri mereka kurang beruntung dibandingkan orang lain.

7 Pertengkaran yang Biasanya Dialami Pasangan Bekerja

Cara Menghadapi Pasangan yang Playing Victim

Jika Anda ingin tahu caranya menghadapi pasangan si paling playing victim, coba beberapa tip ini. Tapi jangan pernah ragu meminta bantuan tenaga profesional ahli mental dan jiwa jika Anda merasa tak sanggup dan kewalahan:

1. Hindari menuduh

Menuduh seseorang bersalah bukanlah cara cerdas untuk menyelesaikan masalah karena mereka biasanya akan bersikap defensif. Ini menjadi lebih rumit ketika seseorang memiliki mentalitas korban karena mereka akan menganggap tuduhan Anda sebagai penghinaan.

Nah, jika pasangan Anda memiliki mentalitas senang playing victim, hindari menuduhnya. Alih-alih menuduh, cobalah bersikap sabar dan jangan terpancing menjadi marah apalagi menuduhnya. Tanyakan apa yang ia rasaknh dan beri opsi tentang cara-cara menyelesaikan masalahnya.

2. Sediakan ruang untuk diri Anda sendiri

Betapapun manisnya bersedia mendengarkan kisah lara pasangan Anda, tetap sama pentingnya bagi Anda memiliki waktu untuk diri sendiri. Saat Anda menghabiskan waktu buat diri sendiri, pastikan ada batasan yang jelas untuk pasangan Anda agar tidak mengganggu Anda dulu.

Bahkan jika tidak memungkinkan buat Anda pergi keluar rumah agak jauh agar punya me time, Anda dapat meluangkan waktu buat diri sendiri di sekitar lingkungan rumah.

Anda bisa berjalan-jalan sendirian, mendengarkan musik, atau ngobrol dengan sahabat melalui sambungan telepon untuk mendapatkan dukungan mental dan emosi dari orang lain. Jika kondisi mental Anda baik, akan lebih mudah untuk menghadapi dan membantu pasangan Anda.

3. Hindari menjadi emosional

Orang yang senang playing victim sangat ahli mengeduk emosi orang lain bahkan mengembangkan kemampuan menangis palsu untuk menarik perhatian dan simpati.

Nah, Anda harus belajar untuk tidak menjadi emosional saat mendengar ceritanya. Biasanya, dia akan cerita panjang kali lebar kali tinggi tentang bagaimana seseorang sangat menyakitinya. Membuat kesan seolah kesalahan kecil yang dilakukan orang lain kepadanya adalah dosa besar yang tak termaafkan. Tujuannya adalah agar Anda mau memihak dia.

Jangan terpancing. Memihak adalah tindakan yang salah karena itu hanya akan memperkuat mentalitas korban dalam dirinya. Dia akan memandang keberpihakan Anda sebagai dukungan untuk dirinya bisa terus playing victim.

Jadi, apa yang bisa Anda lakukan? Dengarkan saja apa yang ia katakan sambil tetap bersikap santai. Setelah dia selesai ‘bicara’, beritahu dia bagaimana caranya mengatasi masalah yang tadi dia ceritakan.

Tips Menjalani Hubungan dengan Pasangan yang Super Insecure

4. Ganti topik pembicaraan

Salah satu keahlian penting dalam pergaulan adalah mengubah topik percakapan dengan cepat, sambil menjaga agar obrolan tidak terpotong dan muncul suasana canggung. Keterampilan ini Anda butuhkan salah satunya ketika harus ngobrol dengan pasangan yang senang playing victim karena skill ini akan memungkinkan Anda tetap punya pikiran positif saat mendengarkan keluh kesah dan rengekannya.

Salah satu cara untuk mengubah pokok bahasan dengan cepat adalah dengan mengajukan pertanyaan yang sedikit berhubungan dengan apa yang sedang dia bicarakan. Jika dia sedang mengeluh tentang rekan kerjanya, Anda dapat bertanya seberapa penting peran si rekan kerja bagi perusahaan, yang mengarah ke percakapan yang lebih aman tentang posisi-posisi di tempat kerja.

Anda juga bisa mengubah topik dengan membawa tema lain tanpa mengajukan pertanyaan. Agar tidak kelihatan Anda sengaja melngalihka topik, Anda harus melakukannya dengan halus.

Jangan tiba-tiba berbicara tentang topik lain; alih-alih, tunjukkan reaksi Anda terhadap pembicaraannya. Cara lain, beri pujian tentang bagaimana reaksinya saat menghadapi sebuah insiden. Fokuslah pada reaksi positifnya, bukan pada insidennya.

5. Jangan terus-menerus menjadi problem fixer

Memang nggak gampang mengabaikan pasangan yang sedang ‘tersakiti’ karena pasti ada dorongan bawaan untuk membantunya mengatasi rasa sakit.
Namun, sebaiknya Anda berhenti menjadi problem solver setiap berurusan dengan pasangan yang ahli playing victim.

Seseorang dengan mentalitas seperti itu, sesungguhnya tidak peduli dengan solusi. Mereka hanya ingin mengeluh dan merajuk. Upaya apa pun yang Anda lakukan untuk memperbaiki masalah akan diabaikan. Jadi, lebih baik hindari membuang-buang waktu dengan selalu menawarkan jalan keluar.

Alih-alih selalu jadi problem fixer, sesekali Anda harus menilai situasinya. Coba cari tahu dan pahami, apakah mereka bercerita demi mendapatkan validasi dari mentalitasnya sebagai korban atau untuk mendapatkan solusi.

Kesimpulan Anda akan membantu Anda untuk tahu bagaima harus menyikapnya cerita pilunya. Memang agak nggak tega, ya, jika saat dia cerita kata-katanya hanya dibiarkan masuk telinga kanan keluar telinga kiri, tanpa memberikan solusi. Namun jika Anda tahu pasti kalu mereka tidak akan menghargai jalan keluar dari Anda, pada akhirnya Anda akan terbiasa.

BACA JUGA: 5 Tanda Pasangan Melakukan Selingkuh Kecil atau Micro Cheating, Perlu Diwaspadai!

Cover: Freepik

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan