banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

16 Cara Menjaga Pernikahan Tetap Harmonis Setelah Memiliki Anak

author

Fannya Gita Alamanda24 Oct 2023

16 Cara Menjaga Pernikahan Tetap Harmonis Setelah Memiliki Anak

Ada banyak cara untuk menjaga cinta dalam pernikahan tetap terjaga dan terpelihara baik, meski rumah tangga telah diramaikan oleh beberapa orang anak.

Menikah, punya anak pertama, kedua, dan mungkin ketiga. Kesibukan bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan mengurus rumah tangga, kadang bisa mengikis cinta. Suami dan istri sibuk memerhatikan anak-anak, karier, dan mertua, sampai lupa merawat cinta yang justru dapat menjaga pernikahan tetap harmonis.

Hal yang Harus Dilakukan agar Pernikahan Tetap Harmonis

Mommies, percaya nggak kita bisa jatuh cinta berkali-kali kepada orang yang sama, meski telah bertahun-tahun menikah? Mommies bisa. Ini dia 16 caranya:

1. Selalu ucapkan halo dan sampai nanti

“Begitu disibukkan dengan mengurus anak, salah satu kebiasaan manis yang bisa hilang adalah sapaan selamat pagi dan sampai ketemu lagi nanti,” kata psikolog klinis berlisensi dan dosen psikologi Ramani Durvasula, Ph.D., yang berbasis di Los Angeles. Ayo, mulai kembali.

“Pastikan Anda berdua saling bertatapan sebelum berpisah,” kata Durvasula. Mommies hanya butuh kurang dari dua detik untuk mengecup kening, memeluk, menyentuh tangan, atau membelai pipi. Tindakan-tindakan ini membuat cinta Mommies dan pasangan tetap hidup.

BACA JUGA: Kenali Provider Mindset pada Laki-laki, Kriteria Idaman Para Perempuan

2. Saling bertukar cerita

Setelah anak-anak tertidur, luangkan waktu 10 menit sebelum mematikan lampu, berbaring bersama di tempat tidur dan mengobrol. Tidak ada gawai, tidak ada topik pembicaraan tentang problem di kantor, cicilan rumah, atau masalah anak-anak. Bicarakan saja tentang hal-hal yang dialami hari ini. Jadikan momen ini untuk membuat satu sama lain merasa menjadi prioritas.

“Orang-orang senang merasa bahwa mereka istimewa dan menjadi prioritas dalam kehidupan pasangannya,” kata terapis pernikahan dan pasangan yang berbasis di New York, Irina Fierstein, LCSW.

3. Jika perlu bertengkar atau bicara serius, bertemulah secara langsung

Ribut-ribut di email, pesan singkat, atau chat bukanlah langkah cerdas. “Anda tidak bisa membaca nada, niat, atau perasaan dalam sebuah teks. Bahkan emoticon pun bisa disalahartikan sebagai sindiran atau ejekan,” kata dokter, penulis, dan terapis pasangan yang berbasis di California Selatan, Stan Tatkin, Psy.D.

Mommies dan pasangan harus bertatap muka saat membicarakan hal yang berat agar dapat menangkap ekspresi dan perasaan yang sesungguhnya.

4. Intim tidak melulu berarti seks

Begitu banyak suami istri yang sudah menjadi orang tua beralasan nggak punya waktu buat seks karena sudah kecapekan. Tidur adalah hal terbaik kedua di dalam hidup selain menang war tiketnya Coldplay. Namun tidak semua hal intim harus berarti seks. Tindakan intim bahkan bisa diwakili dengan saling menatap mesra, kecupan singkat di leher, dan belaian sensual di bokong.

5. Sampaikan dengan jelas apa yang Anda butuhkan

“Orang tua, khususnya ibu, seringkalli sungkan meminta apa yang mereka butuhkan karena khawatir membuat suami dan anak merasa ditolak atau tidak diinginkan,” kata Durvasula. Jika Mommies atau suami butuh me time, jangan takut memintanya. Menyampaikan harapan dengan cara yang manis justru akan menghasilkan hal yang baik buat semua anggota keluarga.

Bahkan jika Mommies atau suami butuh waktu 15 menit untuk mengubah mode dari karyawan kantoran menjadi istri dan Ibu atau suami dan ayah setibanya di rumah, katakan saja.

6. Berhenti pura-pura semua oke padahal tidak

“Cemberut dan membanting pintu ketika hati sedang kesal, tidak menyelesaikan masalah apa pun,” kata Margon Brown, terapis pernikahan berlisensi yang berbasis di San Francisco. Jika lelah, sedih, atau kesal, katakan. Jangan berbohong kepada pasangan bahwa semuanya baik-baik saja, padahal sebenarnya tidak.

7. Hindari menggunakan kalimat yang bernada menuduh

Berhati-hatilah dengan cara kita berbicara kepada pasangan, terutama ketika sedang kesal hati. Menggunakan kata-kata seperti “‘kamu selalu”, “kamu nggak pernah”, dan “kamu nggak akan mau” akan terdengar negatif.

Cobalah cara yang lebih positif. Mulailah dengan pernyataan “saya” seperti, saya pikir, saya perlu, saya rasa. Ini tidak akan terdengar seperti tuduhan dan konfrontatif. Plus, pasangan bakal lebih ikhlas mendengarkan.

BACA JUGA: 10 Tips Pernikahan dari Para Pria, Termasuk Bisa Luangkan Waktu untuk Bersama!

8. Selalu bilang, “Selamat tidur, Sayang.”

“Apa pun yang terjadi pada hari ini, selalu ucapkan selamat tidur kepada satu sama lain”, kata psikiater dan penulis yang berdomisili di Los Angeles, Dr. Mark Goulston. Pasangan akan tahu, apa pun yang kita alami hari ini atau biarpun kita kesal setengah mati sama dia, tapi apa yang kalian miliki bersama lebih besar daripada satu insiden yang mengecewakan.

9. Berbaring bersama di tempat tidur

Berusahalah untuk tertidur dengan nyaman, bersama. Entah dengan posisi sendok, berpegangan tangan, berpelukan, atau hanya saling bersentuhan sebentar, berada bersama di atas ranjang dalam keadaan damai dan penuh cinta pasti bikin bahagia.

10. Anda berdua butuh untuk waktu santai tanpa anak-anak

Terlalu sibuk menjadi orang tua dan lupa merawat diri bisa bikin Mommies dan pasangan jatuh sakit. “Berupayalah saling mendukung untuk menikmati waktu istirahat tanpa anak dengan melakukan hobi, ngumpul dengan para teman, atau berolahraga,” saran Pamela Slim, penulis, pembicara, pelatih bisnis, dan juga seorang ibu. Kerjasama yang baik sangat dibutuhkan.

11. Temukan cara melakukan kegiatan masing-masing– bersama

Mommies bisa nonton drakor dan suami membaca majalah sport favoritnya. “Terhubung tetap bisa dilakukan dengan duduk bersebelahan sambil masing-masing asyik dengan kegiatan yang berbeda,” kata Durvasula.

12. Lakukan hal kecil bermakna besar

Jika suami terlihat tampan, puji dia. Lihat biskuit favoritnya di meja kasir mini market, belikan. “Seringkali, hal-hal kecil dapat mengubah hari dan hubungan Anda,” kata Durvasula. Pasangan tidak mungkin tidak menyadari betapa kita mencintainya.

13. Selalu bilang “Aku mencintaimu” ketika berkirim pesan atau ngobrol di telepon

Kehidupan pernikahan dan anak-anak bisa membuat Mommies dan pasangan terjebak dalam rutinitas. Seringkali, percakapan kalian terasa seperti percakapan sepasang teman bahkan atasan dan bawahan. Jangan pelit dan jangan pernah lupa bilang “Aku cinta banget sama kamuuuu. Selalu. Selamanya.”

14. Bikin rencana parents-only getaways.

Rindu bulan madu? Wajar dan jangan merasa bersalah. Justru ini harus dilakukan demi menjaga cinta dan kewarasan bersama. Coba rayu orang tua dan mertua agar mau menjaga anak-anak 1-2 hari. Nggak usah pergi lama-lama, yang penting rutin. Atau, pergi makan malam dan akhiri dengan nonton film berdua.

15. Ucapkan terima kasih

“Sesekali, cobalah untuk saling memberikan ucapan terima kasih yang berbeda dari biasanya,” kata Goulston. Ini maksudnya adalah ucapan terima kasih yang terdiri dari tiga bagian: Pertama, ucapkan terima kasih untuk sesuatu yang spesifik. Kedua, akui upaya yang telah dilakukan pasangan untuk melakukan hal itu. Dan terakhir, beri tahu pasangan betapa berartinya tindakannya itu.

16. Jangan ungkit-ungkit masa lalu

Terus menerus mengungkit masa lalu, termasuk kesalahan pasangan, bahkan jika itu hanya bercanda bukanlah tindakan yang baik. Itu hanya akan mengorek luka lama dan membuatnya merasa upayanya untuk menjadi orang yang lebih baik tidak berarti buat Mommies.

BACA JUGA: 9 Tanda Pasangan Over Protektif dan Bahayanya untuk Diri Sendiri

Cover: Image by Freepik

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan