banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

5 Alasan Korban KDRT Bertahan dalam Pernikahan, Nomor 4 Paling Mengerikan Menurut Psikolog!

author

fiaindriokusumo12 Sep 2023

5 Alasan Korban KDRT Bertahan dalam Pernikahan, Nomor 4 Paling Mengerikan Menurut Psikolog!

Perempuan muda korban KDRT yang tewas di Bekasi sempat menolak bercerai karena anak. Ini lima alasan kenapa banyak korban KDRT memilih bertahan dalam pernikahan. 

Mega Suryani (24) ibu muda yang tewas di tangan suaminya sempat melaporkan kasus KDRT, namun almarhumah tidak melanjutkan laporan karena ingin mempertahankan rumah tangga demi anak. 

BACA JUGA: Kenali 10 Tanda Pasangan yang Berpotensi Menjadi Pelaku KDRT

KDRT adalah…

Kekerasan berbasis gender yang terjadi di ranah personal, di mana pelaku adalah orang yang dikenal baik dan dekat oleh korban. 

Pasal 1 UU PKDRT mendefinisikan KDRT sebagai,

… perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan/atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga.

Menurut Nadya Pramesrani, M.Psi, Psikolog Keluarga & Pernikahan dari Rumah Dandelion ada beberapa alasan yang membuat korban KDRT bertahan dalam pernikahan

1, Adanya fase honeymoon

Dalam siklus KDRT sendiri, sehabis terjadi tindak kekerasan biasanya masuk ke dalam fase honeymoon. Fase ini membuat korban menjadi luluh dan kembali merasa ada harapan bahwa situasi akan membaik. 

2. Korban dibuat tidak berdaya secara fisik

Korban diisolasi dari lingkungan, sehingga tidak ada support sosial dan tidak berpenghasilan, sehingga membuat korban semakin ketergantungan pada pelaku. 

3. Korban tidak berdaya secara emosional

Karena banyak ditanamkan omongan-omongan yang membuat korban menjadi individu yang tidak percaya diri, merasa tidak mampu untuk mandiri. 

4. Efek ambang batas korban yang meningkat

Dalam artian karena KDRT itu bentuknya seringkali eskalasi, pelan-pelan menjadi internalisasi kepada korban dan membuat korban merasa bahwa hubungan yang “normal” adalah hubungan yang memang penuh dengan tindak kekerasan. 

5. Demi anak

Korban masih memiliki pemikiran “keluarga utuh” adalah keluarga yang baik. Bisa jadi juga keluarga besar melarang perceraian terlepas kualitas dan interaksi di dalamnya seperti apa. 

Untuk Anda yang menjadi korban KDRT dan masih terjebak di dalamnya, jangan ragu untuk meminta bantuan. 

BACA JUGA: Mengenal Grey Divorce, Penyebab, dan Tips Menghadapinya

Cover: Photo by Alex Green on Pexels

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan