Tapi bohong….. ahahahaha. Nggak deng, beneran kok, saat ditinggal ART mudik walaupun separuh jiwa terasa hampa, tapi ini bukan akhir dari segalanya.
Sudah kenyang dengan drama ditinggal ART, lama-lama saya lumayan kebal dan santai begitu ART meminta izin untuk pulang kampung (practice makes perfect :p). Mulai dari alasan diminta pulang sama orangtua atau suami, diajak nikah sama pacar, sakit hingga berantem sama anak saya (yang waktu itu masih berusia 5 tahun, hahaha).
Yang awalnya deg-degan setiap kali ART membuka omongan dengan “Bu, bisa minta izin ngomong sebentar?”, terus harap-harap cemas, rajin memantau via SMS sampai akhirnya bisa dengan santai bertanya “Kamu akan balik lagi atau nggak? Kalau nggak, mendingan ngomong dari sekarang biar sama-sama enak. Saya nggak akan ngelarang, kok.”
Nah, sebentar lagi Waktu Indonesia Bagian Ibu-ibu Galau Karena Ditinggal ART segera datang, alias mudik Lebaran. Agar dunia kita tak serasa runtuh dan segala macam jadwal jadi berantakan, berikut tips dari saya yang moga-moga aja bisa dicoba sama mommies semua:
1. Tanyakan jauh-jauh hari
Hari pertama puasa, saya sudah langsung bertanya ke ART di rumah, kapan dia akan mudik, berapa lama dan apakah dia akan kembali lagi. Setidaknya, kalau memamg ada gelagat dia nggak akan kembali, feeling kita pasti sudah tahulah, gampang ditebak. Minimal kita jadi punya waktu sekitar satu bulan untuk titip-titip sama ibu-ibu lain.
2. Informasikan kenaikan gaji di awal
Kalau di rumah saya, kenaikan gaji ART berbarengan dengan pasca mudik Lebaran. Ini salah satu trik agak ART yang kerjanya bagus bakalan betah dan mau kembali, hehehe. Jangan lupa, informasikan juga besaran kenaikan gaji yang akan dia terima nanti. Coba cek standar gaji ART saat ini berapa.
3. Atur kerjasama dengan semua support system
Dengan tahu kapan dan berapa lama ART akan mudik (plus tambah sekian hari molor), saya sudah bisa langsung mengatur pembagian tugas bersama suami, eyang dan supir antar jemput. Kayak tahun ini, ART kami akan mudik H-4 sebelum Lebaran dan kembali H+7 setelah Lebaran. Biasanya saya tambahkan 2 hari dengan perkiraan dia akan molor dengan alasan apapun. Saya jadi bisa langsung bagi tugas dan jadwal dengan para support system yang ada di rumah. Untuk ART-nya yang tidak kembali, perkirakan juga berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan ART baru. Biasanya yayasan ART akan kembali full satu hingga dua minggu setelah Lebaran.
4. Atur cuti
Ya kembali lagi, kuncinya di informasi awal. Begitu sudah tahu kapan ART akan kembali, segera ajukan cuti kantor supaya nggak pusing saat kembali bekerja namun di rumah anak tidak ada yang mengawasi.
5. Cari ART atau baby sitter infal
Segera cari tenaga kerja pengganti, lakukan wawancara sebelumnya, karena menggunakan jasa pengganti pasti lebih riskan. Pastikan pertanyaan-pertanyaan penting untuk calon ART tidak kita lewatkan.
Baca juga:
6. Buat list tugas untuk seluruh anggota keluarga
Berhubung anak-anak saya sudah lumayan besar, mereka sudah bisa dilibatkan dalam urusan membersihkan rumah. Dari jauh-jauh hari, libatkan mereka dalam pembagian tugas agar saat harinya tiba, mereka nggak akan drama dan merasa dijadikan pekerja di bawah umur (iyaaa, anak saya dulu suka ngomong begini nih….*__*).
7. Nggak usah panik, kan ada berbagai macam jasa service
Terakhir, nggak usah panik. Saat membayangkan harus menjaga anak, mengurus rumah, memasak, cuci setrika dan mikirin pekerjaan kantor, tarik napas, kemudian ingat….. ada yang namanya Go Food, Cuci dan setrika kiloan, Go Clean dan jasa bersih-bersih rumah lainnya. Sebenarnya cukup satu yang dilakukan, minta izin work from home pada kantor, sisanya urusan rumah, cukup bertindak sebagai pengawas :).
Selamat berdaster ria para mommies.
Baca juga: