banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

Dampak Hubungan Intim Saat Hamil pada Proses Persalinan, Ini Faktanya!

author

Mommies Daily16 May 2024

Dampak Hubungan Intim Saat Hamil pada Proses Persalinan, Ini Faktanya!

Benarkah jika jarang melakukan hubungan intim saat hamil dapat menyulitkan proses persalinan normal? Cek faktanya menurut Obgyn dan Sexologist di sini!

Perceraian tentu jadi salah satu hal yang tidak diinginkan oleh pasangan suami istri. Rumah tangga yang dibangun bersama-sama harus hancur karena permasalahan yang selalu didiamkan dan tidak dicari jalan keluarnya. Masalah yang menyebabkan pernikahan harus berakhir pada sidang perceraian sendiri bisa disebabkan oleh banyak faktor, salah satunya adalah karena kurangnya nafkah batin yang diberikan oleh suami. 

Peristiwa ini ternyata juga menimpa Ria Ricis dan Teuku Ryan. Perjalanan cinta mereka resmi berakhir pada putusan sidang perceraian yang salah satu gugatannya disebabkan karena Teuku Ryan jarang memberi nafkah batin kepada Ria Ricis sejak kehamilan trimester kedua.

Ricis mengaku bahwa sampai menjelang masa persalinan, ia tidak melakukan hubungan intim dengan mantan suaminya. Kondisi ini berakibat pada proses persalinannya. Ricis tidak dapat melahirkan sang anak secara normal sehingga mengharuskan untuk melakukan operasi caesar. Menurut dokter yang menangani Ricis, salah satu penyebab kondisi ini dapat terjadi karena kurangnya hubungan suami istri. 

Lalu, apakah benar jarang berhubungan intim dapat membantu proses persalinan normal? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Mommies Daily berkesempatan untuk bertanya langsung kepada dr. Benediktus Arifin, MPH, Sp.OG (K), Dokter Kandungan (OBGYN) atau yang akrab dipanggil dr. Benny dan dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM), Sexologist mengenai aman tidaknya berhubungan intim saat istri sedang hamil, hingga posisi seks yang aman untuk ibu hamil. 

BACA JUGA: Tips Bercinta Anti Berisik Saat Menginap di Rumah Keluarga, Diam-diam Nikmat!

Pengaruh Berhubungan Intim pada Masa Kehamilan

Meskipun dalam masa kehamilan, bukan berarti hubungan intim juga harus berhenti ya, Mommies Daddies. Justru, berhubungan intim berdampak baik bagi ibu hamil. Pasutri bisa melakukan berhubungan intim sejak trimester pertama sampai dengan ketiga. Dokter Benediktus menjelaskan bahwa hubungan intim dapat aman dilakukan selama kondisi kehamilan yang baik. 

Kondisi kehamilan yang baik tersebut dapat dilihat dari tidak adanya tanda-tanda ancaman keguguran, letak plasenta yang aman. kondisi bayi yang aman dan sehat, tidak adanya risiko pendarahan, dan risiko kelahiran prematur. Selain itu, sebelum melakukan hubungan intim, Mommies juga perlu mengecek kondisi jantung yang sehat. Dokter Benediktus turut menambahkan bahwa tidak ada batasan usia kehamilan dalam berhubungan intim selama tidak adanya tanda-tanda risiko di atas. 

Manfaat Berhubungan Intim pada Masa Kehamilan

Berhubungan intim dapat memberikan serangkaian manfaat jika dilakukan dengan benar, seperti meningkatkan kualitas orgasme, meningkatkan kebugaran tubuh, melancarkan peredaran darah, memperkuat otot dasar panggul, meningkatkan kesehatan jantung, serta mengurangi risiko kanker prostat. 

Dokter Benny turut menjelaskan bahwa hubungan intim bisa mempengaruhi kedekatan emosional dan psikologis dan saling memenuhi kebutuhan seksual satu sama lain. Ketika masa kehamilan, istri cenderung lebih memperhatikan kondisi kehamilannya sehingga kemesraan bersama sang suami jadi berkurang. Dalam hal inilah hubungan intim menjadi salah satu cara untuk meningkatkan keintiman bersama pasangan. 

Posisi Seks yang Aman dan Nyaman untuk Ibu Hamil

Banyak pasangan menghindari untuk melakukan hubungan intim karena khawatir akan membahayakan janin. Padahal, hubungan intim aman untuk dilakukan tergantung pada usia dan kondisi kesehatan saat masa kehamilan. Selain itu, Mommies dan Daddies juga perlu mengetahui posisi seks yang aman untuk ibu hamil. 

Menurut Dokter Haekal, posisi seks yang aman untuk ibu hamil adalah spooning, sit on the throne, duduk, dan posisi istri berada di atas tubuh suami (woman on top) karena posisi ini tidak akan menekan ataupun menjepit perut Mommies sehingga tidak akan berpengaruh pada kondisi ibu maupun janin. Sedangkan menurut Dokter Benediktus, pilihlah posisi seks yang aman seperti rear entry atau doggy style serta side by side

BACA JUGA: 10 Film Dewasa dari Jepang dan Korea, Sensual tapi Romantis

Penyebab Suami Malas Berhubungan Intim dengan Istri

Dokter Haekal menjelaskan bahwa terdapat dua hal yang bisa menyebabkan suami malas berhubungan intim dengan istri, antara lain:

1. Faktor Fisik

Penyebab faktor fisik karena adanya penurunan hormon testosteron akibat penuaan, obesitas, serta adanya penyakit degeneratif seperti diabetes. Kondisi ini juga dapat berisiko pada disfungsi ereksi yang menghambat aktivitas seksual yang menyenangkan baik itu di pihak suami maupun istri. 

2. Faktor Psikis

Contoh penyebab faktor psikis dapat dikarenakan oleh beberapa kondisi seperti daya tarik seksual yang menurun pada pihak istri, merasa jenuh, stress, adanya konflik atau permasalahan dengan pasangan, dan ketidakpuasan seksual yang berlangsung lama. 

Risiko Pasangan Suami Istri Jarang Berhubungan Intim

Ternyata lamanya hubungan intim yang tidak dijalankan oleh suami istri bisa mempengaruhi beberapa hal loh, Mommies Daddies! Menurut Dokter Haekal, risiko jika pasangan suami istri jarang berhubungan intim dapat menyebabkan ketidakpuasan kehidupan seksual yang dapat mengganggu keharmonisan rumah tangga. Bahkan hal tersebut tidak jarang menyebabkan perceraian. 

Selain itu, risiko lain yang dapat terjadi adalah munculnya gejala penyakit fisik seperti sakit kepala, flu, mudah lelah, turunnya rasa percaya diri karena kurangnya aktivitas seksual sehingga dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Apakah Hubungan Intim dapat Memperlancar Proses Persalinan?

Berdasarkan pada kasus perceraian Ria Ricis dengan Teuku Ryan, bahwa hubungan intim dapat mempengaruhi proses persalinan. Apakah hal ini benar adanya? Ternyata tidak, ya, Mommies! Berdasarkan pernyataan Dokter Benediktus, tidak terbukti secara ilmiah bahwa seringnya berhubungan intim dapat memperlancar dan memudahkan proses persalinan normal. 

Oleh karena itu, Mommies tidak perlu khawatir karena jarang berhubungan intim dapat memperkecil kemungkinan untuk melahirkan dengan proses normal. Kondisi ini merupakan asumsi yang tidak didasarkan pada medis berbasis bukti. 

BACA JUGA: 7 Rekomendasi Kondom Gentar, Bikin Seks Lebih Bergairah dan Memuaskan

Itulah pendapat dari sisi Obgyn dan Sexologist terkait pengaruh hubungan intim pasangan suami istri yang dapat mempengaruhi proses persalinan. Semoga informasinya bermanfaat!

Ditulis oleh: Nariko Christabel

Cover: freepic.diller on Freepik

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan