Sorry, we couldn't find any article matching ''
13 Ciri Hubungan Bakal Langgeng Bersama Pasangan
Hubungan yang langgeng dan bahagia harus dibangun oleh masing-masing pasangan. Ada beberapa tanda yang mencerminkan hubungan pernikahan langgeng, lho.
Memasuki hubungan yang serius, setiap pasangan pasti berharap untuk merasakan kebahagiaan dan keberlanjutan dalam jangka panjang. Keberlangsungan dalam hubungan tentu harus diusahakan oleh kedua belah pihak. Namun, Mommies mungkin bertanya apa tolak ukur hubungan yang hanya akan menjadi momen yang singkat atau mempunyai potensi untuk langgeng? Ada beberapa ciri yang bisa membantu Mommies untuk mempertahankan hubungan dengan pasangan.
Tanda Hubungan Bakal Langgeng
Berikut ini adalah 10 ciri yang menunjukkan bahwa Mommies dan pasangan memiliki pondasi yang kokoh untuk membangun hubungan yang langgeng dan harmonis.
1. Komunikasi yang Sehat
Komunikasi yang terbuka dan jujur adalah landasan utama dalam hubungan pernikahan yang langgeng. Pasangan yang dapat berbicara secara terbuka tentang perasaan, kebutuhan, dan harapan mereka cenderung lebih mampu menyelesaikan konflik dengan lebih baik. Mereka mendengarkan satu sama lain tanpa menghakimi, dan siap untuk mengatasi perbedaan pendapat dengan cara yang konstruktif.
2. Saling Memberi Ruang
Pasangan dalam hubungan yang sehat tidak harus menunjukan romantisme setiap saat. Justru, mereka tidak harus melakukan segalanya bersama sampai-sampai kehilangan jati diri sebagai individu. Dalam hubungan yang sehat, pasangan seharusnya saling memberi ruang dan waktu untuk diri sendiri. Maka itu, Mommies boleh, kok, menghabiskan me time dan tetap menjadi sosok yang dicintai oleh pasangan.
BACA JUGA: 20 Kegiatan Seru untuk Pasangan Usia 40-an & 50-an, Bikin Mesra!
3. Saling Percaya
Kepercayaan adalah fondasi penting dalam hubungan yang harmonis dan bertahan lama. Pasangan yang memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi satu sama lain cenderung lebih kuat dan bahagia dalam hubungan mereka. Mereka dapat mengandalkan satu sama lain, merasa nyaman berbagi hal-hal pribadi, dan tidak meragukan kesetiaan pasangan. Tentunya, mereka tidak perlu mengawasi pasangannya di dunia nyata dan media sosial karena telah memupuk rasa percaya satu sama lain.
4. Komitmen yang Kuat
Berikutnya, pasangan yang memiliki hubungan pernikahan yang langgeng menunjukkan komitmen yang kuat satu sama lain. Mereka bersedia berinvestasi dalam hubungan mereka, bahkan ketika menghadapi tantangan atau kesulitan. Komitmen ini tercermin dalam upaya mereka untuk memperbaiki hubungan dan terus berkembang bersama. Jika komitmen hanya diperjuangkan oleh salah satu pasangan, tentunya hubungan akan mudah retak.
Foto: Gustavo Fring on Pexels
5. Mendukung Pertumbuhan Individu
Pasangan yang hubungannya sehat saling bertumbuh dan berevolusi, dimana mereka masing-masing berusaha untuk menjadi individu yang lebih baik. Mereka saling mendukung dalam mencapai tujuan pribadi dan profesional masing-masing, selama tidak melanggar aturan dan norma. Maka itu, jika ingin hubungan langgeng, coba ajak pasangan untuk saling mendukung dan sediakan ruang untuk tumbuh.
6. Kemampuan Menghargai Perbedaan
Pasangan dalam hubungan sehat dapat menerima perbedaan pendapat, nilai, dan kebiasaan satu sama lain dengan lapang dada. Mereka tidak mencoba mengubah pasangan sesuai dengan versi mereka sendiri, tetapi menghargai keunikan dan keberagaman yang ada dalam hubungan. Jika perbedaan tersebut menimbulkan perselisihan, mereka akan mencari jalan tengah dengan cara sehat.
7. Saling Melindungi
Seringkali, tanggung jawab melindungi dalam hubungan hanya dibebani hanya kepada pihak laki-laki. Namun, hubungan yang sehat dan sehat melibatkan dua belah pihak. Maka itu, pasangan harus melindungi satu sama lain. Perlindungan ini tak harus berwujud fisik, tetapi bisa juga dalam perlindungan mental dan emosional. Misalnya, dengan membela pasangan jika dalam situasi tertekan, mendengarkan curhatannya, dan memberikan kenyamanan saat masa-masa sulit.
BACA JUGA: 16 Hal yang Dapat Menghancurkan Pernikahan, Hindari!
8. Keintiman dan Koneksi Emosional
Hubungan yang langgeng didasarkan pada keintiman emosional yang dalam antara pasangan. Mereka bisa saling berempati dan merasa nyaman untuk berbagi perasaan, mimpi, dan kekhawatiran mereka tanpa takut dihakimi atau diremehkan. Keintiman semacam ini bisa dipupuk dengan menerapkan komunikasi sehat, melatih empati, dan menghabiskan quality time berdua. Koneksi emosional yang kuat memperkuat ikatan antara pasangan, sehingga bisa menghasilkan hubungan harmonis minim konflik.
9. Pengelolaan Konflik yang Efektif
Konflik adalah hal yang biasa terjadi dalam hubungan romantis. Entah konflik dari keluarga sendiri, ataupun pekerjaan. Pasangan yang memiliki hubungan pernikahan yang langgeng akan mengelola konflik dengan cara konstruktif dan penuh empati. Mereka tidak menghindari konfrontasi, tetapi mencari solusi yang adil dan menguntungkan bagi kedua belah pihak. Setelah konflik selesai, mereka pun tidak memperpanjang masalah dan menyalahkan pasangan secara berlebihan.
10. Membuat Keputusan Bersama
Tidak memutuskan segala sesuatunya sendirian. Begitu juga dengan pasangan. Dari hal-hal sepele, seperti tujuan traveling, sesederhana ingin makan siang di mana, sampai soal mau punya berapa anak. Saling mendengar aspirasi, hasrat, dan impian masing-masing adalah kuncinya.
Foto: Jack Sparrow on Pexels
11. Hubungan Mesra
Seks rutin hanyalah salah satu unsur sehatnya hubungan. Frekuensi seringnya melakukan hubungan seks berbeda dengan kemesraan. Lebih jauh, kemesraan adalah adanya ikatan, persahabatan, dan keterhubungan dengan pasangan.
12. Kesamaan Visi dan Tujuan
Tak bisa dipungkiri bahwa kesamaan visi, nilai, dan tujuan hidup membantu memperkuat hubungan pernikahan yang langgeng. Pasangan yang memiliki tujuan yang sejalan cenderung lebih mudah untuk bekerja sama dalam merencanakan masa depan mereka bersama. Mereka memiliki impian yang serupa dan saling mendukung dalam mewujudkannya, sehingga terciptalah hubungan sehat dalam jangka panjang.
13. Saling Mengucapkan Empat Kata Ajaib
Manusia kadang berbuat salah. Kita semua rentan melakukan salah dan menyakiti pasangan. Tidak ada manusia yang steril dari kesalahan. Ketika salah, tak sungkan untuk mengucapkan, “Maaf, ya”, dan jelaskan letak kesalahan serta berkeinginan untuk tidak mengulanginya lagi. Kemudian, dua kata ajaib lainnya selain maaf, adalah “Tolong”, “Terima kasih”, dan “I love you”.
BACA JUGA: 6 Tanda Pasangan Melakukan Emotional Cheating, Sering Tidak Disadari!
Cover: Gustavo Fring on Pexels
Share Article
COMMENTS