Kesepian dalam pernikahan seringkali menjadi pemicu timbulnya perselingkuhan atau masalah-masalah lain. Waspada ya Mommies.
Apa yang nampak di media sosial tidak melulu berbanding lurus dengan perasaan yang sebenarnya. Orang bisa pura-pura bahagia, Bahkan sebuah pernikahan yang bahagia ada pasang surutnya. Tapi jika rasa kesepian yang menyebabkan Anda tidak bahagia dibiarkan hingga berlarut-larut, pernikahan dapat mengalami kerusakan jangka panjang.
Berikut adalah beberapa cara untuk mengetahui apakah Anda sekadar kesepian atau ada hal lain yang lebih serius seperti mengalami pengabaian emosional dan apa yang harus dilakukan.
Baca juga: 14 Mitos Pernikahan yang Sering Membuat Kita Terjebak
Photo by Anthony Tran on Unsplash
Dalam sebuah survei yang dilakukan pada tahun 2018, 1 dari 3 orang dewasa mengaku kesepian. Niloo Dardashti, seorang psikolog yang berkantor di New York, mengatakan “Adalah hal yang umum bahwa bahkan mereka yang menjalin hubungan jangka panjang bisa merasa kesepian.”
Menurut Elliot D. Cohen, Ph.D., terapis, dan presiden the Logic-Based Therapy and Consultation Institue, dukungan emosional adalah pilar fundamental dalam pernikahan. Namun, sayangnya ada salah satu dari pasangan suami istri mengabaikan itu. Merasa bahwa saling memberikan dukungan emosional itu bukan hal penting.
Baca juga: 10 Tanda Selingkuh Tanpa Sadar
Bicaralah dengan pasangan tentang perasaan Anda secara detail. Bisa jadi, dia nggak sadar Anda merasa kesepian dan dialah penyebabnya. Jika disampaikan dengan baik, besar kemungkinan dia akan menghargai keluhan Anda. Anda pun perlu mendengarkan pendapatnya karena mungkin aja, suami merasakan hal yang sama tapi nggak tahu bagaimana mengungkapkan perasaannya. “Kemungkinan, jika Anda merasa kesepian, orang lain juga merasa kesepian,” kata Dardashti.
Berikut adalah beberapa tip tentang cara mengenali, memahami, dan menyelesaikan masalah ini:
Jika sudah dicoba tapi pasangan nggak bisa diajak berdiskusi tentang rasa kesepian Anda, cobalah minta bantuan teman, anggota keluarga, atau konselor pernikahan.
Sebuah studi baru-baru ini di Journal of Family Psychology menemukan hubungan kuat antara pasangan yang bersosialisasi secara teratur, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri, cenderung tidak mudah merasa kesepian dalam pernikahan mereka. Jadi, carilah bantuan dan kegiatan positif lain. Jangan menyendiri dan tenggelam dalam pikiran-pikiran negatif.