banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

14 Mitos Pernikahan yang Sering Membuat Kita Terjebak

author

fiaindriokusumo18 May 2022

14 Mitos Pernikahan yang Sering Membuat Kita Terjebak

Mitos pernikahan sering membuat kita terjebak menjalani pernikahan yang tidak happy atau malah merasa takut menikah. 

Pernikahan itu nggak selalu bahagia tapi bukan berarti begitu menyeramkan. Namun harap diingat, bahwa pernikahan itu bukan solusi buat masalah yang kita punya ketika kita masih single.

Nggak happy satu atap dengan orang tua? Nikah aja deh

Suka merasa kesepian? Ya udah cari pasangan terus nikah

Malas dikekang oleh orang tua? Menikah solusinya

Dan masih banyak lagi….

Photo by Ben Rosett on Unsplash

Maka, berikut beberapa mitos pernikahan yang perlu kita pahami

  1. Kalau sudah pacaran lama artinya harus menikah

Siapa yang mengharuskan? Banyak yang pacaran belasan tahun begitu menikah hanya hitungan satu hingga lima tahun. Jangan memaksakan diri menikah hanya karena usia pacaran sudah lama dan malu dengan keluarga besar.

2. Pernikahan akan membuat hubungan kita yang bermasalah akan membaik

“Sudah nikah saja, nanti juga hubungan kamu dengan pasangan jadi membaik, apalagi kalau sudah punya anak!” Pernah mendengar nasihat seperti ini? Nasihat yang diberikan ketika kita merasa pacar kita kok aneh, saat kita merasa hubungan pacaran kita sulit diperbaiki. Ya gimana bisa lebih baik, kalau saat berdua saja masih bermasalah. Kalau belum punya anak saja sudah rentan konflik.

3. Pernikahan akan membuat kita lebih bahagia

Kalau kita saja tidak bahagia dengan diri sendiri, tidak bahagia dengan hubungan yang kita jalani, tidak bahagia dengan pasangan kita, maka menikah tidak akan mengubah itu semua.

Photo by Shawnee D on Unsplash

4. Tidak akan kesepian lagi kalau sudah menikah

Menikah memang membuat kita jadi punya partner, tapi punya partner dalam pernikahan bukan jaminan kalau kita tidak akan kesepian. Dan merasa kesepian di dalam pernikahan yang dijalani is far worse than being single.

5.  Punya anak akan membuat pernikahan kalian lebih aman

Konsep yang salah menganggap kehadiran seorang anak akan membuat hubungan dengan pasangan semakin kuat. Saat kita tidak siap menjadi orang tua, boro-boro semakin dekat hubungan, yang ada malah menambah konflik.

6. Berantem dan pertengkaran akan menghancurkan pernikahan

Mau selama atau sedekat apa hubungan kita sebelum menikah, akan ada kok masanya kita berantem , konflik, adu argumentasi dalam pernikahan. Kalau sama sekali tidak pernah ribut, bisa jadi artinya masing-masing pihak memendam emosi, menahan marah dan akhirnya saat tidak kuat akan meledak lebih parah.

7. Seks dalam pernikahan itu membosankan

Jujurly, bukan pernikahannya yang membuat seks jadi membosankan, tapi ada banyak faktor: kesibukan kita bekerja, kesibukan mengurus anak dan lain-lain. Mau menikah atau tidak, kehidupan seks memang perlu diusahakan.

8. Menikah itu bikin stress

Setuju, ahahah but only if you let it. Pernikahan pasti ada masa susahnya, tapi kan nggak selalu susah. Pasti ada masa senangnya, dan banyak kok contoh pernikahan yang bahagia. Ingat, bahagia bukan berarti tanpa konflik, ya!

9. Sudah menikah artinya nggak perlu effort

Getting married is where the real efforts STARTS, not end. Tetap butuh usaha buat bikin pasangan nyaman dan bahagia.

10. Hubungan dalam pernikahan akan selalu sama

Tahu kan kalimat the only things constant is change, jadi hubungan pernikahan pasti berubah. Bukan tentang sayang, cinta dan seks, tapi mengenai interest kita, tujuan hidup kita, pola pikir, akan berubah.

11. Menikah, you won’t grow apart

Kalau tidak usaha, besar kemungkinan kita dan pasangan akan berjalan ke arah yang berbeda. Keep nurturing our marriage.

12. The wedding lebih penting dari the marriage

Salah banget. Hari pernikahan itu hitungannya paling hanya sehari atau dua hari. tapi pernikahan yang dijalani akan seumur hidup. Daripada put extra effort untuk gedung, catering dan undangan, mending fokus pada kehidupan setelah wedding day.

13. Menikah itu artinya kita akan selalu bahagia

Bahagia di hari pernikahan bukan berarti seterusnya kita akan merasakan hal yang sama. Pernikahan itu seperti roller coaster. Ada masanya kita berteriak karena senang, ada masanya kita takut dan ngeri, dan ada saatnya kita tenang-tenang saja.

14. Pergi ke konsultan pernikahan itu memalukan

Ada masanya masalah yang muncul di dalam pernikahan tidak bisa kita selesaikan hanya berdua dengan pasangan. Kita butuh bantuan profesional dan itu nggak kenapa-kenapa. Minta bantuan di saat kita butuh, artinya kita ingin menyelamatkan pernikahan kita.

Photo by Scott Broome on Unsplash

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan