banner-detik
LIFESTYLE

4 Tanda Kita Sudah Terlalu Berlebihan di Media Sosial

author

annisast02 Feb 2021

4 Tanda Kita Sudah Terlalu Berlebihan di Media Sosial

Berbagi apa di media sosial? Berlebihan kah kita?

“Keep your tantrum offline” pernah membaca kalimat itu? Ya tantrum di dunia nyata juga jangan sih ya tapi memang sebaiknya kita membatasi hal-hal yang kita bagikan di dunia maya.

Basi ya rasanya? Kayanya semua orang sudah tahu deh tidak perlu berbagi terlalu banyak hal di media sosial. Tapi sampai saat ini, masih sering sekali kita melihat orang-orang yang membagikan sesuatu berlebihan. Tak jarang, dia jadi bahan ghibah alias jadi diomongin di lingkup yang lebih kecil karena orang heran: Dia kenapa?

Di sini, kita tidak akan membahas tentang identitas ya, semua sudah tahulah kita jangan berbagi identitas di dunia maya. Yang mau dibahas di sini justru hal-hal yang kita anggap wajar, tapi kok sebetulnya berlebihan.

Betul, media sosial kita, tanggung jawab kita. Tapi hal-hal di bawah ini bisa membuat kita kehilangan teman bahkan pekerjaan! Bisa juga membuat kita kehilangan respect, orang-orang yang dulu menghargai kita jadi ilfeel deh :)))

Ini 4 tanda kita sudah terlalu berlebihan di media sosial

Mengeluh tentang pekerjaan

Ini bisa membuat calon perusahaan berpikir ulang lho mau menerima kita sebagai karyawannya. Sebaliknya, kalau posisimu di kantor sudah tinggi, bisa jadi pertimbangan juga untuk calon karyawan, mau nggak ya bekerja dengan bos yang seperti kita?

Mengeluhkan pekerjaan itu boleh, tapi lakukan saja di group kecil yang terpercaya atau curhat pada sahabat. Bukan untuk konsumsi umum!

Bertikai dan mudah tersinggung

Ada orang posting tentang pilihan politik lalu kita tersinggung dan mengajak bertikai. Wah, seperlu itukah? Apa yang berubah kalau kita bertikai, apalagi dengan strangers di media sosial? Atau ada satu berita yang membuat kita marah, lalu kita lanjut marah-marah di media sosial. Marah boleh, tapi marah-marah apalagi terlalu sering, tentu masalah. Kenapa kita sebegitu marahnya?

Sadari ketika kita mulai ter-trigger dengan postingan orang sampai ingin ikut bertengkar, apapun topiknya, kita sudah berlebihan! Sepenting apapun media sosial, ia tetaplah hanya satu cara berjejaring dan masih merupakan komplementer dunia nyata.

Curhat “kode” rumah tangga

Banyak sekali ya yang seperti ini, menjadikan media sosial sebagai tempat curhat untuk kode pada pasangan. Pasangan mungkin tidak menangkap kodenya, tapi teman-teman terutama sesama perempuan pasti paham maksudnya ke mana. Yuk, biasanya curhat rumah tangga pada teman dekat saja! Atau kalau sangat sangat pribadi, tulis di jurnal. Menulis itu melegakan.

Menghabiskan terlalu banyak waktu

Ini sudah tanda paling umum sih. Kalau sudah scroll tanpa henti, sudah terus menerus melamun dan mengabaikan pekerjaan yang lebih penting, kamu sudah berlebihan. Yuk stop dulu!

Baca juga:

5 Akun Instagram Seru dari Para Ayah

Berhenti Posting Foto Anak Tantrum di Instagram!

Follow us on Instagram!

Share Article

author

annisast

Ibu satu anak, Xylo (6 tahun) yang hobi menulis sejak SD. Working full time to keep her sanity.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan