Belakangan insting Anda tentang selingkuh semakin kuat. Memang, sih, belum ada bukti akurat yang bisa mengesahkan perselingkuhan suami tersebut. Tapi, duh, siapa yang bisa menyangkal insting seorang istri?
Soal bukti akurat gampanglah itu. Menemukan bukti bahwa pasangan selingkuh sebenarnya itu hal gampil buat perempuan. Percayalah, ketika wanita sudah curiga, kemampuan detektifnya pasti ngalah-ngalahin FBI atau CIA.
Yang membuat kita kemudian blingsatan adalah bagaimana cara mengkonfrontasinya? Bagaimana supaya kita nggak sampai tantrum kayak anak kecil yang guling-guling di lantai mall saat bicara padanya? Bagaimana caranya agar kita tetap terlihat dingin, walau hati sudah sepanas api neraka?
Mbak Pingkan C. B. Rumondor, M.Psi., Psikolog, memaparkan persiapan apa yang harus dilakukan saat mengkonfrontasi suami, agar kita tenang dan berkepala dingin kalau ternyata kecurigaan kita tentang perselingkuhan suami benar adanya.
Kekerasan fisik saat berkonfrontasi
Bukan nggak mungkin akan terjadi kekerasan fisik saat mommies mengkonfrontasi kecurigaan Anda. Menurut mbak Pingkan, sebaiknya mommies usahakan untuk menenangkan diri dan menjauh dari situasi tersebut. Carilah tempat yang aman.
Bila perlu siapkan sebelum mommies mengkonfrontasi pasangan. Akan lebih baik jika didokumentasikan (rekam suara atau foto) lalu ketika siap, bisa mencari bantuan hukum untuk memproses hal ini lebih lanjut. Kalau memang mau.
Ada nggak, sih, standar perselingkuhan yang masih layak dimaafkan?
Kalau kata mbak Pingkan, standar ini sebenarnya sangat subjektif, jadi tergantung pada makna "selingkuh" individu dan komitmen yang dibuat dengan pasangan. Itulah yang bisa menentukan apakah perselingkuhan yang dilakukan pasangan bisa dimaafkan atau tidak. Jadi tiap orang akan berbeda-beda standarnya.
Yang pasti ketika kita sudah memutuskan untuk memaafkan, tapi berat untuk kembali jadi istrinya adalah merupakan hal yang wajar. Karena lagi-lagi mbak Pingkan menjelaskan, memaafkan tidak berarti harus meneruskan pernikahan. Memaafkan itu melepaskan dendam pada orang yang pernah menyakiti kita. Jadi, penting, ya, untuk dilakukan, demi ketenangan hati kita sendiri.
Yang perlu diperhatikan adalah jika selain perselingkuhan juga terjadi masalah lain, misalnya kekerasan fisik atau verbal, hingga mengganggu kesejahteraan psikologis. Segeralah mencari bantuan profesional kesehatan mental untuk menenangkan diri. Juga bisa mencari bantuan konsultan hukum untuk mempertimbangkan soal perpisahan, serta apa saja yang perlu dipersiapkan.
Baca juga artikel lain tentang perselingkuhan:
Suami Selingkuh di Saat Istri Hamil, Apa Sebabnya?
Kenapa Perempuan Selingkuh?
Kenali 7 Jenis Perselingkuhan Supaya Tidak Terjerumus Ke Dalamnya