banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

Pentingnya Bertemu Konselor Pernikahan saat Hubungan Baik-baik Saja, Ini Alasannya!

Pentingnya Bertemu Konselor Pernikahan saat Hubungan Baik-baik Saja, Ini Alasannya!

Rutin konsultasi dengan konselor pernikahan bahkan ketika hubungan baik-baik saja ibarat sedia payung sebelum hujan. Ini alasannya!

Ketika Mommies dengar seorang teman mau bertemu konselor pernikahan dan mengikuti konseling pernikahan, reaksi pertama Mommies biasanya adalah “Waduh, ada apa nih?” atau “Jangan-jangan mereka mau cerai?” dan sebagainya.

Memang harus diakui, konselor pernikahan sering diasosiasikan dengan pasangan yang punya pernikahan bermasalah. Biasanya mereka menjadi upaya terakhir suami-istri yang lagi mengalami masa sulit.

Meski begitu, faktanya ada banyak alasan kenapa pasangan yang bahagia pun juga harus sering menemui konselor pernikahan. Jadi, nggak serta-merta saat keadaan sulit saja pasangan suami-istri baru akan ke konselor pernikahan. Meski hubungan sedang damai dan tenteram pun tidak ada salahnya ke sana. 

Kenapa Butuh Konselor Pernikahan?

Foto: Freepik

Pasangan yang menemui konselor pernikahan dengan membawa masalah ada, tetapi pasangan yang baik-baik saja tetapi tetap menemui konselor pernikahan juga ada. Dikutip dari laman BetterHelp yang sudah ditinjau langsung oleh pakar, konseling pernikahan sama-sama bermanfaat baik bagi pasangan yang pernikahannya sehat maupun yang sedang dalam masa sulit. 

Untuk pasangan yang baik-baik saja, konseling pernikahan bisa menawarkan cara bagaimana memperdalam dan memperkuat hubungan serta mencegah potensi argumen tidak sehat kelak. Di sisi lain, konseling ini juga bisa membantu pasangan yang pernikahannya sedang tidak baik-baik saja.

Nah, peran konselor pernikahan atau terapis pernikahan dan keluarga bisa sangat berdampak dalam meningkatkan kualitas hidup. Menurut laman American Association for Marriage and Family Therapy, 3 dari 4 klien yang menerima terapi pasangan melaporkan adanya peningkatan dalam hubungan mereka. Bukan hanya itu saja, tetapi bisa juga meningkatkan produktivitas kerja, kesehatan mental, kesehatan fisik, juga kehidupan sosial.

BACA JUGA: Attachment Style dalam Pernikahan, Tipe Manakah Kamu?

11 Alasan Menemui Konselor Pernikahan

Setelah tahu manfaat menemui konselor pernikahan, mau tahu apa saja hal baik lainnya yang bisa dilakukan konseling pernikahan untuk perkawinan Mommies?

1. Bantu Menghadapi Badai

Jika terjadi hal buruk seperti ada anggota keluarga yang sakit parah atau pasangan Mommies kehilangan pekerjaan, konseling pernikahan telah mempersiapkan Mommies untuk menghadapi badai bersama-sama. Mommies akan dibekali tips untuk mengatasi masalah, caranya saling mendengarkan, menguatkan, dan saling memberi dukungan.

2. Bantu Mempersiapkan Diri Menjalani Perubahan Hidup

Saat Mommies akan melalui momen besar dalam hidup seperti kelahiran bayi, pindah domisili yang cukup jauh, atau perubahan karier, memiliki perspektif tambahan dapat membantu seseorang mengatasi perubahan-perubahan besar ini dengan lebih mudah dan santai. Menurut laman BetterHelp, perubahan hidup yang besar terkadang bisa membuat hubungan renggang. Nah, konseling bisa membantu Mommies untuk menavigasi perubahan ini sambil menjaga hubungan tetap kuat.

3. Belajar Cara Memproses Perasaan

Jika Mommies atau pasangan tidak terbiasa mengekspresikan perasaan atau emosi, konseling pernikahan adalah tempat yang aman untuk belajar bagaimana menjadi lebih terbuka dan komunikatif tentang perasaan.

Terapis akan membimbing Mommies agar hal ini dapat memperkuat hubungan dan bahkan menuntun Mommies untuk mempelajari banyak hal tentang pasangan yang tidak pernah diketahui sebelumnya.

4. Paham Cara Bertengkar dengan Adil

Bahkan pasangan yang paling bahagia sesekali bakal bertengkar tentang masalah-masalah kecil. Konseling pernikahan dapat membantu pasangan belajar bagaimana bertengkar dengan adil—seperti tidak memaki-maki, mengata-ngatai, mengungkit-ungkit masa lalu, dan tidak melakukan perang dingin.

Mungkin tampaknya sepele, tetapi saling memahami latar belakang keluarga masing-masing akan membantu Mommies dan pasangan bertengkar tanpa mengabaikan martabat satu sama lain. Cara ini juga akan membantu seseorang memecahkan masalah-masalah yang lebih rumit di kemudian hari.

konselor pernikahan

Foto: Freepik

5. Meningkatkan Kehidupan Seks

Mommies mungkin ngerasa nggak punya masalah di kamar tidur, tetapi pergi ke konselor pernikahan tetap dapat membawa dampak positif, yaitu meningkatkan gairah dalam hubungan Mommies. Setiap pasangan akan melewati fase kering dalam hal seks, jadi secara rutin pergi ke terapis dapat membantu pasangan mengatasi masa-masa itu dan tau strategi yang perlu diambil untuk mengatasinya.

Dikutip dari BetterHelp, seorang konselor pernikahan bisa mengajarkan cara mengomunikasikan kebutuhan, preferensi, dan batasan sambil menawarkan solusi untuk meningkatkan keintiman dan koneksi kehidupan seks Mommies dan Daddies.

6. Membantu Keluarga Campuran Bahagia

Keluarga campuran memiliki tantangan unik, terutama ketika anak dari pernikahan sebelumnya ikut dalam kehidupan baru. Konselor dapat membantu pasangan menghadapi dinamika tersebut dan menjaga keharmonisan seluruh anggota keluarga.

7. Menjauhkan Kebiasaan Mengabaikan Pasangan Demi Gawai

Mengabaikan pasangan saat asyik dengan ponsel adalah fenomena yang semakin umum dewasa ini. Kita semua, untuk alasan baik atau buruk, sering terpaku pada ponsel atau tablet atau laptop entah untuk memeriksa email, ngepoin Instagram, dan sekadar motret ini-itu. Tetapi tanpa disadari hal ini dapat merusak hubungan jika kita membiarkan penggunaan gawai menjadi tidak terkendali.

Terlalu lengket dengan gawai dapat membuat hubungan pasangan menjadi renggang terutama jika dilakukan saat Mommies lagi makan malam bersama keluarga, ngumpul dengan teman-teman, atau sebelum tidur. Konselor pernikahan dapat membantu Mommies berdua tetap terhubung dan memberi saran tentang cara (dengan lembut) mengingatkan pasangan untuk menjauhkan gawainya saat kalian sedang berduaan.

konselor pernikahan

Foto: Freepik

8. Dibantu Memahami Batasan yang Sehat

Sebelum menikah, pasangan Mommies mungkin punya jadwal rutin bertemu ibunya setiap hari Minggu untuk makan malam, tetapi kondisi ini nggak lagi cocok setelah menikah.

Mungkin juga waktu Mommies masih lajang, saudara perempuan sering menitipkan anak di tempat Mommies karena mau ketemu teman-temannya di akhir pekan. Tetapi, pasangan Mommies mungkin kesal karena waktu buat bersama Mommies jadi berkurang.

Nah, konselor pernikahan dapat membantu pasangan menetapkan batasan yang sehat dengan keluarga dan teman, terutama ketika kebiasaan lama mengikis waktu bersama. Dengan komunikasi yang baik, kita juga bisa menyeimbangkan waktu untuk hubungan juga orang-orang terdekat.

9. Bantu Membangun Kembali Kepercayaan dalam Hubungan

Kepercayaan merupakan fondasi yang harus dijaga tetap kokoh dalam suatu hubungan, apalagi pernikahan. Melansir BetterHelp, jika pasangan melalui pengalaman yang bikin susah percaya kembali dengan satu sama lain, terapis pernikahan bisa membantu Mommies memproses dan mencari jalan keluar dari masalah ini serta membangun kembali kepercayaan dalam hubungan Mommies.

10. Paham Cara Berkonflik yang Produktif

Konflik terus-terusan bikin hubungan renggang, apalagi kalau menemukan jalan buntu. BetterHelp menyebutkan bahwa pergi ke konseling pernikahan bisa mengajarkan strategi untuk mengelola konflik dan perselisihan dengan cara yang lebih sehat dan produktif.

11. Tahu Cara Berkompromi untuk Satu Sama Lain

Terakhir, jika Mommies dan Daddies kesulitan menemukan common ground atau titik tengah pada suatu subjek yang masing-masing berbeda pendapat, konseling bisa membantu pasangan mengeksplorasi perbedaan ini dan mencari cara untuk berkompromi serta melaju bersama.

BACA JUGA: Korban Perselingkuhan Bisa Jadi Pelaku Perselingkuhan? Ini 5 Alasannya!

Setelah mengetahui hal-hal di atas, pergi ke konselor pernikahan tidak seburuk yang dipikirkan, bukan? Setiap pasangan mungkin punya cara yang berbeda untuk menjaga pernikahan tetap sehat. Misalnya, ada yang rutin konseling, selalu menyempatkan quality time berdua, dan sebagainya.

Intinya, sudah saatnya kita stop berpikir kalau pergi ke konselor pernikahan adalah tanda bahwa hubungan lagi nggak baik-baik saja. Mungkin saja dengan rutin pergi konseling justru bisa menjadi investasi kecil yang berdampak besar bagi keharmonisan jangka panjang.

Penulis: Fannya Gita Alamanda
Diperbarui oleh: Retno Raminne Nurhaliza Pitoyo
Editor: Dhevita Wulandari

Cover: yanalya/Freepik 

 

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan