Sorry, we couldn't find any article matching ''

Dampak Media Sosial terhadap Pernikahan Saat Ini, Apa Kata Psikolog?
Media sosial punya pengaruh besar terhadap pernikahan zaman sekarang. Mari cari tahu apa kata psikolog tentang dampak buruk dan baik media sosial buat perkawinan.
Pernah nggak, ngalamin momen yang seharusnya jadi makan malam romantis, malah berakhir dengan kekesalan menumpuk, gegara sepanjang acara pasangan malah sibuk selfie, motret makanan, motret bunga di meja lalu update status di medsosnya? Well, Mommies atau Daddies tidak sendirian.
66% orang dewasa yang sudah menikah atau menjalin hubungan serius mengakui bahwa ponsel pintar dan media sosial memainkan peran penting dalam kehidupan mereka. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa rata-rata pengguna menelusuri situs media sosial selama dua setengah jam per hari.
Fakta lain, meski ada banyak alasan perceraian, media sosial adalah salah satu musuh terbesar dalam pernikahan.
Di era digital yang serba terhubung seperti sekarang, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Kita bisa dengan mudah berbagi cerita, mencari informasi, atau bahkan membangun jaringan sosial yang lebih luas hanya lewat genggaman tangan. Namun, di balik manfaat yang ditawarkan, media sosial juga membawa pengaruh signifikan terhadap hubungan pernikahan.
Menurut para psikolog, platform seperti Instagram, Facebook, hingga TikTok dapat menjadi pedang bermata dua dalam kehidupan rumah tangga. Jadi, mari bahas apa kata psikolog pernikahan tentang dampak media sosial terhadap pernikahan, efek negatif yang dapat ditimbulkannya pada pasangan, dan cara mengatasinya.
BACA JUGA: 5 Pelajaran tentang Pernikahan dari When Life Gives You Tangerines
Dampak Positif Media Sosial bagi Pernikahan
Meskipun kerap dikaitkan dengan berbagai persoalan dalam rumah tangga, media sosial sebenarnya juga bisa memberikan dampak positif bagi pasangan suami istri, bila digunakan secara bijak. Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si., Psikolog, Psikoterapis yang berpraktik di LPTUI Depok & Wellspring Center Radio Dalam menjabarkan dampak positif lain yang dapat dirasakan oleh pasangan suami istri yang aktif menggunakan media sosial antara lain:
- Mendapatkan ide kegiatan untuk keluarga.
- Mendapatkan masukan tentang pengelolaan keluarga (finansial, merapikan rumah, jadwal kegiatan anak, masalah Kesehatan keluarga, dan lain lain).
- Menghubungkan pasangan, keluarga yang jarak fisiknya cukup jauh, misalnya tinggal di daerah, kota, atau negara lain.
- Mendapatkan informasi tentang bagaimana menyelesaikan masalah-masalah keluarga, misalnya masalah kesehatan fisik, kesehatan mental, dan lain lain.
Dampak Negatif Media Sosial terhadap Pernikahan
Di dunia yang terhubung secara digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari. Meskipun menawarkan banyak manfaat dan peluang untuk terhubung, penting untuk menyadari bahwa media sosial juga dapat memiliki efek negatif yang signifikan terhadap pernikahan.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Computers in Human Behavior menunjukkan bahwa penggunaan media sosial berkorelasi dengan menurunnya kualitas pernikahan. Sedangkan pasangan yang tidak menggunakan media sosial dilaporkan sebelas persen lebih bahagia dibandingkan mereka yang rutin menggunakannya. Mari kita lihat beberapa dampak negatif yang kerap terjadi:
1. Berkurangnya waktu berkualitas bersama
Kebiasaan scroll media sosial selama berjam-jam membuat pasangan kehilangan momen berharga untuk berbicara atau melakukan kegiatan bersama. Ketika perhatian terpecah oleh notifikasi dan feed media sosial, koneksi emosional pun menjadi renggang.
2. Kecemburuan dan ketidakamanan
Melihat pasangan berinteraksi dengan lawan jenis atau mantan di media sosial dapat memicu kecemburuan. Belum lagi jika pasangan terlalu memperhatikan posting-an orang lain, bisa menimbulkan rasa tidak aman dan kecurigaan yang mengganggu keharmonisan pernikahan.
Foto: Freepik
3. Perbandingan yang tidak sehat
Media sosial seringkali hanya menampilkan sisi terbaik dari kehidupan seseorang. Ini bisa membuat pasangan membandingkan hubungan mereka sendiri dengan apa yang mereka lihat secara online, padahal kehidupan nyata tidak selalu seindah posting-an. Akibatnya, muncul rasa tidak puas dan frustasi terhadap pasangan sendiri.
4. Masalah privasi dan kepercayaan
Tidak sedikit pasangan yang mulai merasa curiga dan kemudian “mengintip” akun media sosial pasangannya. Hal ini bisa memicu pertengkaran dan merusak kepercayaan yang sudah dibangun bertahun-tahun.
5. Potensi perselingkuhan online
Kemudahan untuk terhubung kembali dengan mantan atau gebetan lama juga membuka celah untuk terjadinya perselingkuhan, baik secara emosional maupun fisik. Media sosial, dalam hal ini, bisa menjadi pintu masuk yang berbahaya jika tidak dibatasi dengan baik.
Ciri Pasangan Bijak Bermedia Sosial
Psikolog Nina memberikan panduan cara mengenali pasangan yang bijak dalam menggunakan media sosial:
- Menetapkan batas penggunaan media sosial bersama pasangan berdasarkan kesepakatan bersama.
- Menggunakan media sosial untuk hal yang bermanfaat bagi keluarga, seperti mencari ide kegiatan atau informasi edukatif.
- Mengutamakan kehadiran dan kebersamaan dalam keluarga, daripada terus-menerus mengecek ponsel.
Ciri Pasangan yang Tidak Bijak Bermedia Sosial
Sebaliknya, menurut Psikolog Nina, pasangan yang tidak bijak menggunakan media sosial justru menunjukkan tanda-tanda seperti:
- Mengumbar masalah pribadi di media sosial.
- Mengunggah foto atau konten yang tidak pantas tentang keluarga.
- Merahasiakan aktivitas media sosial dari pasangan.
- Terus-terusan menggunakan ponsel saat bersama pasangannya, bahkan saat sedang berbicara serius.
- Membandingkan kehidupan rumah tangga dengan konten yang dilihat di medsos.
- Berkomunikasi dengan orang yang berpotensi menjadi ancaman bagi keluarga, seperti mantan atau individu dengan pengaruh negatif.
- Terlalu mencemburui aktivitas pasangan di media sosial, seperti siapa yang diberi like atau komentar.
Apa Solusinya?
Berikut beberapa solusi yang bisa membantu pasangan mengatasi dampak negatif media sosial:
1. Berhenti membandingkan
Ingat bahwa kehidupan di media sosial adalah versi terfilter dari kenyataan. Tidak ada pasangan yang sempurna. Jika perlu, unfollow akun yang membuat kita merasa tidak cukup bahagia.
2. Percaya pada pasangan
Bangun kepercayaan dan jangan langsung berasumsi negatif. Ingat perjalanan panjang yang telah Mommies dan Daddies lalui bersama, termasuk suka dan duka.
3. Utamakan komunikasi langsung
Jika ada masalah, bicarakan langsung dengan pasangan. Jangan mencurahkan keluhan di media sosial, karena hanya akan memperburuk keadaan.
4. Tetapkan batasan waktu
Tentukan waktu khusus untuk bebas dari media sosial, misalnya saat makan malam atau menjelang tidur. Fokus pada kebersamaan fisik dan emosional.
5. Kurasi akun yang diikuti
Hindari akun yang membuat Mommies dan Daddies merasa iri, kecewa, atau tergoda. Ikuti akun yang memberi nilai positif bagi pernikahan Mommies dan Daddies.
6. Gunakan media sosial dengan tujuan positif
Alih-alih sekadar hiburan atau digunakan untuk stalking, manfaatkan media sosial untuk menambah wawasan, mengikuti webinar parenting, atau belajar hal-hal baru bersama pasangan.
BACA JUGA: Silent Divorce: Musuh Tak Terlihat dalam Pernikahan, Tanda-tanda dan Cara Mencegah
Cover: Ron Lach on Pexels
Share Article


POPULAR ARTICLE


COMMENTS