10 Tips Jadi Mertua Idaman dan Dicintai, Asyik Bukan Toxic

Sex & Relationship

Mommies Daily・17 Oct 2024

detail-thumb

Masih sering berantem dengan menantu? Coba beberapa cara ini agar hubungan harmonis dengan menantu dan jadi mertua idaman, terhindar jadi mertua toxic, deh!

Hubungan mertua dan menantu sering kali menjadi topik yang menarik, bahkan bisa menimbulkan ketegangan dalam keluarga. Sayangnya, nggak jarang mertua dianggap ‘toxic’ oleh menantu karena sikap atau tindakan yang tidak disadari. 

Menjadi mertua yang baik tentu menjadi impian banyak orang, namun terkadang tanpa disadari, sikap atau tindakan kita bisa dianggap sebagai “mertua toxic.” Hal ini bisa mempengaruhi hubungan dengan menantu dan cucu. 

Mommies bisa kok menghindari menjadi mertua toxic dengan memahami beberapa tanda, sikap bijak, serta menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

Rahasia Agar Mertua dan Menantu Akur Tanpa Drama

Ini tips berdasarkan beberapa sumber penelitian dan riset tentang cara agar menjadi mertua idaman dan nggak toxic.

BACA JUGA: Tips Hadapi Suami yang Anak Mama agar Rumah Tangga Tetap Harmonis

1. Pahami Batasan Antara Anak dan Menantu

Salah satu ciri mertua toxic adalah tidak menghormati batasan yang telah ditetapkan anak dan menantu. Sebuah studi yang dipublikasikan di International Journal of Health Sciences (2022) menunjukkan bahwa keterlibatan berlebihan dari orang tua terhadap pernikahan anak dapat menyebabkan konflik, terutama jika mereka sering melampaui batas. Anak dan menantu butuh ruang untuk membangun kehidupan mereka sendiri.

Dari penelitian yang berjudul Exploring factors affecting conflict between daughter-in-law and mother-in-law: A qualitative study ini kita bisa pahami, pentingnya untuk menghormati keputusan dan privasi anak serta menantu. Ini adalah langkah awal untuk membangun hubungan yang sehat dan harmonis.

2. Jangan Terlalu Mengatur

Mengatur segala hal dalam kehidupan rumah tangga anak bisa jadi tanda mertua toxic. Penelitian oleh Dr. Terri Orbuch, seorang ahli hubungan dan penulis buku Five Simple Steps to Take Your Marriage from Good to Great, menemukan bahwa pasangan yang mendapat tekanan dari mertua cenderung mengalami stres dalam hubungan mereka. Hal ini sering kali membuat menantu merasa diabaikan dan kurang dihargai.

Solusinya adalah membiarkan anak dan menantu menjalankan rumah tangganya dengan cara mereka sendiri, Mommies bisa memberikan saran jika diminta, tapi hindari terlalu ikut campur.

3. Jaga Komunikasi yang Terbuka dan Positif

Banyak riset menunjukkan bahwa komunikasi yang buruk adalah salah satu akar masalah dalam hubungan mertua dan menantu. Komunikasi yang terbuka dan positif antara mertua dan menantu dapat mengurangi konflik dan meningkatkan hubungan antar keluarga.

Cobalah berbicara dengan cara yang hangat dan penuh kasih, bukan dengan sindiran atau kritik. Dengarkan apa yang dikatakan menantu dan anak tanpa menghakimi.

4. Jangan Membandingkan Menantu dengan Orang Lain

Membandingkan menantu dengan saudara atau bahkan mantan pacar anak adalah ciri mertua toxic. Kritik yang terus-menerus dan perbandingan negatif dapat merusak harga diri menantu dan menciptakan ketegangan yang mendalam dalam keluarga.

Tipsnya adalah Mommies bisa fokus pada hal-hal positif yang dimiliki menantu. Menghargai upaya mereka adalah cara terbaik untuk membangun hubungan yang baik.

5. Berikan Dukungan Emosional, Bukan Tekanan

Sebagai mertua, Mommies bisa jadi sumber dukungan emosional yang baik. Banyak studi mengungkapkan bahwa mertua yang memberikan dukungan emosional kepada menantu cenderung menciptakan hubungan yang lebih sehat. Sebaliknya, mertua yang terlalu banyak menuntut bisa menyebabkan stres dalam hubungan menantu dan anak.

Jadilah tempat bagi menantu untuk berbagi cerita dan perasaan tanpa memberikan beban tambahan atau ekspektasi yang tinggi.

Foto: Freepik

6. Berhenti Mengendalikan Keuangan Anak

Penelitian dari International Journal of Health Sciences juga menunjukkan bahwa masalah keuangan adalah salah satu penyebab utama konflik antara mertua dan menantu. Mertua yang mencoba mengendalikan atau ikut campur dalam urusan finansial menantu bisa dianggap toxic.

Solusinya adalah biarkan anak dan menantu mengelola keuangan mereka sendiri. Jika mereka membutuhkan bantuan atau nasihat, berikan dengan cara yang tidak menghakimi atau memaksakan kehendak.

7. Terima Menantu Apa Adanya

Menurut sebuah studi yang sama, salah satu tanda mertua toxic adalah tidak menerima menantu apa adanya. Mertua yang berusaha mengubah menantu sesuai keinginannya akan menciptakan ketegangan dalam hubungan. Menantu adalah bagian dari keluarga, namun mereka memiliki identitas dan latar belakang yang berbeda.

Jadi, tipsnya adalah Mommies bisa mencoba menerima menantu dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Fokus pada kerjasama dan pemahaman, bukan perubahan.

8. Hindari Kritik Berlebihan

Kritik terus-menerus terhadap menantu bisa menyebabkan hubungan yang dingin dan penuh konflik. Kritik berlebihan dari mertua dapat memicu kecemasan dan depresi pada menantu, terutama jika kritik tersebut tidak disampaikan dengan cara yang konstruktif.

Alih-alih memberikan kritik yang merendahkan, cobalah untuk memberikan umpan balik yang membangun dan lebih berempati terhadap menantu.

9. Tunjukkan Apresiasi

Menantu yang merasa dihargai oleh mertua lebih mungkin memiliki hubungan yang harmonis dengan mereka. Menghargai usaha dan peran menantu dalam keluarga adalah kunci untuk mencegah sikap toxic.

Berikan apresiasi sederhana kepada menantu, seperti mengucapkan terima kasih atas hal-hal kecil yang mereka lakukan. Ini akan membuat mereka merasa lebih diterima dan dihargai.

10. Beri Kesempatan untuk Belajar dari Kesalahan

Menantu juga manusia, dan mereka bisa melakukan kesalahan. Pasangan yang diberi kesempatan untuk belajar dari kesalahan mereka oleh mertua cenderung memiliki hubungan yang lebih bahagia. Sebaliknya, mertua yang selalu menghakimi kesalahan menantu akan menciptakan hubungan yang penuh ketegangan.

Biarkan menantu dan anak belajar dari kesalahan mereka tanpa terlalu banyak intervensi. Dengan cara ini, Mommies akan dianggap sebagai sosok yang bijaksana dan mendukung, bukan mertua toxic yang selalu menyalahkan.

BACA JUGA: 4 Zodiak yang Punya Sifat Menawan dan Paling Disukai Mertua

Itu dia 10 tips agar nggak jadi mertua toxic berdasarkan riset dan penelitian. Setiap keluarga pasti punya dinamika yang berbeda, tapi dengan sikap yang bijak dan cerdas, hubungan mertua dan menantu bisa berjalan lebih harmonis. 

Yuk, mulai sekarang lebih memahami peran kita sebagai mertua dan menciptakan lingkungan keluarga yang sehat serta penuh cinta!

Jadi, apakah Mommies siap untuk menjadi mertua yang bijak dan menghindari label toxic?

Penulis: Kalamula Sachi

Cover: Freepik