Kesepian dalam pernikahan bisa melanda semua orang. Kenali dan ketahui penyebab, tanda-tanda, dan bagaimana cara mengatasinya di sini.
Biasanya para lajanglah yang gampang iri saat melihat pasangan suami istri, sambil ngebatin dalam hati, “Enak ya ada teman dalam susah dan senang.” Tapi jangan salah. Mereka yang sudah menikah belum tentu nggak bisa merasa kesepian. Faktanya, banyak orang merasa kesepian dalam pernikahan mereka. Dan ini justru akan lebih menyakitkan. Apa penyebab, tanda-tanda, dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan dari Febrizky Yahya S. Psi. M. Si, Parenting dan Sex Educator.
Merasa kesepian dalam pernikahan nggak bisa disebut normal. Ini sangat banyak terjadi dan harus diperbaiki. Kesepian yang dialami setelah pernikahan justru banyak dialami pasutri yang mengalami emotional distancingyakni ketidakmampuan seseorang untuk engage (terlibat) dan attach (merasakan keintiman) dengan pasangannya dikarenakan berbagai macam hal.
Antara lain konflik tidak terselesaikan yang semakin menumpuk, kebencian yang terpendam, kurangnya waktu untuk menyalakan kembali api cinta dan merekatkan kembali hubungan, atau persepsi pasangan yang hilang karena peran sebagai orang tua.
Kesepian dalam rumah tangga justru terasa lebih menyiksa daripada yang dialami orang yang tidak memiliki pasangan, karena akan bercampur dengan perasaan tidak dicintai, perasaan lelah karena merasa menjalani rumah tangga sendirian, perasaan tidak pantas disayang dan dicintai, perasaan tidak berharga, dan lainnya.
Penting untuk mencari tahu tanda-tanda dan penyebabnya agar Mommies bisa mengatasi masalah ini dan memiliki pernikahan yang memuaskan.
Cobalah untuk pergi berdua, makan malam bareng, duduk di sofa yang sama tapi nggak saling tatap dan bicara, nggak bisa dihitung sebagai quality time. Ketika jarang mengobrol, Mommies dan pasangan tidak terlalu menikmati kebersamaan satu sama lain atau melakukan deep talk. Meskipun sering bersamanya, Mommies tetap merasa sendirian.
Coba ingat-ingat seberapa sering Mommies menghabiskan waktu sendiri ngerjain hobi atau bersama teman daripada dengan pasangan? Mommies lebih suka begitu karena merasa nggak punya ikatan dengan pasangan. Dan kehadirannya di dekat Mommies bahkan mungkin tidak mampu membuat Mommies merasa bahagia.
Jika sebagai pasangan suami istri jarang berhubungan seks padahal kondisi sangat memungkinkan untuk itu, maka ini tidak bagus. Setiap pasangan pasti pernah mengalami ‘masa tenang’, namun jika pernikahan tanpa seks sudah berlangsung cukup lama dan itu membuat Mommies merasa jauh dari pasangan, ini perlu diatasi. Jika masalahnya lebih parah lagi, pernikahan bukan hanya tanpa seks, tapi juga minus pelukan, kecupan, bahkan sekadar belaian.
BACA JUGA: Cara Mengurus Pernikahan di Indonesia beserta Proses Lengkapnya Menurut Pakar
Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan rasa kesepian dalam pernikahan:
Beberapa hubungan kehilangan percikan gairah, cemburu, dan debar-debar kangen, menyebabkan memudarnya keintiman. Padahal, keintiman mampu bikin pasangan suami istri merawat pernikahan mereka.
Perasaan bahwa Mommies dan pasangan tidak cocok bisa menyebabkan kebencian, intoleransi, ketidaksabaran, ketidakbahagiaan, dan pada akhirnya perasaan kesepian.
Ketika salah satu pergi dalam waktu lama baik karena dinas militer atau pekerjaan, perpisahan fisik dapat menyebabkan salah satu atau kedua pasangan menderita kesepian.
Perasaan kesepian dalam perkawinan dapat terjadi ketika pasangan sedang menghadapi penyakit kronis, berjuang melawan penyakit serius, atau dirawat di rumah sakit.
Masalah seperti penggunaan narkoba dan depresi dapat menyebabkan kesepian dalam perkawinan. Penting bagi dokter, terapis, dan konselor untuk terlibat dan memberikan bantuan.
Jika Mommies dan pasangan memiliki anak, ini juga dapat menjadi faktor pengalih perhatian. Sangat mudah untuk mengabaikan kebutuhan pasangan ketika lelah mengurus anak-anak, selain mengurus tanggung jawab yang lain. Pada akhirnya, kalian merasa seolah-olah hanya punya waktu untuk bekerja dan mengurus anak. Lelah fisik dan mental membuat Mommies atau pasangan nggak punya keinginan lagi untuk meluangkan waktu buat berduaan saja.
Segala jenis kekerasan dalam pernikahan pasti dapat menyebabkan kesepian, depresi, penyalahgunaan narkoba, dan cedera. Jika memang terjadi pelecehan sekarang atau di masa lalu, segeralah mencari bantuan. Penyiksaan dan pelecehan dalam bentuk apa pun tidak boleh dibiarkan.
BACA JUGA: Hati-hati! Ini 10 Ciri Pasangan Mulai Bosan dan Semakin Menjauh
Jika Mommies atau pasangan merasa sendirian dan kesepian dalam pernikahan, coba terapkan tips dari Febrizky Yahya S. Psi. M. Si, Parenting & Sex Educator di bawah ini:
Cover: RDNE Stock project on Pexels