Suami Istri, Hindari Ucapkan 5 Kalimat Ini agar Rezeki Tak Seret!

Stres tentang keuangan dapat berdampak negatif pada sebuah hubungan. Namun Mommies harus menghindari ucapan yang bisa membuat rezeki suami jadi susah ini.

Masalah keuangan memang sangat pelik, apalagi jika terjadi dalam hubungan suami istri. Berdasarkan data Dirjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung yang dihimpun Badan Pusat Statistik (BPS), ada 408.347 perceraian yang terjadi sepanjang 2023 dan 108.488 kasus disebabkan masalah ekonomi.

Katanya uang memang tidak bisa membeli kebahagiaan, tetapi zaman sekarang ini semua-semua rasanya butuh uang, ya, Mommies. Jadi, wajar saja jika banyak pertengkaran suami istri yang bermula dari masalah uang.

Dampak fisik dan mental dari masalah keuangan kemudian dapat mendatangkan malapetaka pada hubungan pernikahan. Dampak stres keuangan sering kali berasal dari interaksi dan komunikasi antara masalah-masalah ini dengan pasangan.

Jika suami istri mengalami stres keuangan, kemungkinan mereka juga mengalami hal ini:

• Meningkatnya kesulitan komunikasi
• Berkurangnya keinginan untuk keintiman fisik
• Meningkatnya sifat mudah marah dengan pasangan
• Meningkatnya konflik
• Isolasi
• Menurunnya kepuasan perkawinan

BACA JUGA: Bukan Matre, 5 Persiapan Keuangan Ini Harus Dipahami Sebelum Menikah

Hindari Ucapkan Kalimat Ini agar Rezeki Tidak Seret

Dari penjelasan di atas, jelas bahwa komunikasi adalah garda terdepan saat ada kesulitan ekonomi. Untuk menyelesaikan masalah, coba hindari mengucapkan kalimat-kalimat ini.

1. “Lagi nggak ada duit nih!”

Walaupun mungkin ucapan ini merupakan cerminan suami dan istri yang tidak punya uang, tetapi usahakan untuk tidak mengucapkannya. Mommies pasti tahu kalau ucapan adalah doa. Meski uang tinggal sedikit, hindari mengucapkan kalimat ini, ya!

Lebih baik gunakan kata, “Duh, nggak ada budget,” yang menandakan kalau pasangan suami istri memang tidak punya uang untuk saat tertentu tersebut. Hati-hati perkataan itu justru menjadi kenyataan dan rezeki suami jadi seret!

2. “Ini harganya murah kok cuma xxx doang.” (padahal bukan harga sebenarnya)

Nah, ini mungkin sering dilakukan pihak istri yang tidak memberikan harga sebetulnya saat ditanya oleh suami. Mungkin karena takut dimarahi atau dikatain boros, tetapi sebaiknya Mommies tidak berbohong masalah keuangan pada pasangan.

Masalah keuangan adalah beban yang berat. Menyembunyikan situasi ini dari pasangan hanya akan membuatnya semakin berat.

3. “Kamu, sih, belanja mulu!”

Foto: Freepik

Ucapan yang cenderung menyalahkan seperti ini bisa menjadi awal mula pertengkaran pernikahan yang tidak sehat. Jika dalam sebuah pernikahan memang ada salah satu pihak yang boros, lebih baik dekati dengan kepala dingin dan tidak berapi-api.

Memberikan pengertian jika kondisi keuangan sedang tidak baik-baik saja dengan komunikasi yang baik justru bisa menguatkan pernikahan, karena itu artinya suami dan istri memiliki rasa tanggung jawab bersama.

4. “Sudah nggak ada dana untuk sedekah”

Hidup pas-pasan dengan kebutuhan yang segudang memang terkadang membuat suami dan istri memangkas pengeluaran lainnya. Untuk makan dan tempat tinggal saja sudah susah. Namun ada baiknya jika masalah sedekah jangan sampai terlupakan.

Tetaplah memberikan sedekah atau perpuluhan (bagi kaum kristiani). Ini adalah kewajiban bagi pasangan untuk memberikan atau berterima kasih pada Tuhan atas segala berkat yang diberikan.

Sudah banyak kejadian yang membuktikan bahwa seseorang yang menyempatkan untuk bersedekah pasti rezekinya tidak seret.

5. “Jangan self reward dulu”

Tanpa bermaksud egois, sebenarnya memberikan self reward pada diri sendiri, entah untuk suami atau Mommies sendiri itu sangat penting, loh. Tak perlu yang mahal-mahal, sekadar self reward dengan keluarga makan di restoran saja sudah cukup.

Toh, Mommies dan suami sudah bekerja keras untuk mendapatkan gaji yang hanya menumpang dalam sebulan itu. Sisihkan sedikit untuk me time atau self reward pasti akan membuat kalian semangat lagi, kan?

BACA JUGA: 5 Shio Paling Beruntung Tahun 2024, Berlimpah Uang Terus!

Ditulis oleh: Imelda Rahma

Cover: Freepik