Saat istri hamil pasti ada masalah yang sering terjadi dalam rumah tangga. Yuk, lihat deretan masalah suami istri yang sering terjadi di masa kehamilan.
Kehamilan bukan hanya menjadi berkah bagi keluarga kecil, tetapi kadang bisa membawa masalah. Lihat saja kasus viral yang terjadi di media sosial, antara seorang wanita yang sedang hamil dengan suaminya. Pertengkaran terjadi karena sang suami tak mau memberi tahu nominal gajinya yang berujung pada banyak masalah lainnya. Puncaknya, keduanya akhirnya memutuskan bercerai!
Tentu saja Mommies tidak menginginkan hal tersebut, kan? Menjadi orang tua baru bisa menjadi ancaman terbesar bagi hubungan baik yang suami istri miliki. Menurut penelitian, 70 persen pasangan mengalami penurunan kualitas hubungan yang “drastis” setelah memiliki anak. Astaga!
Ada banyak sekali masalah muncul selama kehamilan. Jika Anda membaca tulisan ini, Anda mungkin sedang menghadapi setidaknya satu masalah dan sedang mencari solusi untuk mempertahankan ikatan pernikahan yang kuat.
BACA JUGA: 7 Rekomendasi Tempat Spa dan Pijat Ibu Hamil di Jabodetabek
Berikut ini, beberapa masalah suami istri yang sering terjadi saat istri hamil. Harus lebih wasapda agar tidak melebar dan diselesaikan secepatnya.
Masalah yang sering terjadi saat istri hamil adalah soal komunikasi. Sangat mudah bagi calon orang tua untuk merasa kewalahan dan stres. Nah, biasanya ada gangguan komunikasi yang terjadi secara bertahap.
Saat hamil, istri mungkin merasa banyak hal yang perlu dibicarakan dibanding saat masih berdua dengan suami. Sebaliknya, suami mungkin merasa pertanyaan istri terlalu membuat dirinya kewalahan.
Suami istri mungkin menyadari lebih banyak berdebat daripada biasanya, tidak sering sepaham, lebih banyak ketegangan dalam rumah tangga dan alurnya tidak sama. Hal ini terjadi ketika suami istri gagal untuk mengatasi masalah-masalah kecil dan membiarkan rasa frustasi menumpuk seiring berjalannya waktu.
Ketika tubuh istri berubah dan perutnya membesar, ia dapat mulai merasa tidak percaya diri. Suami juga dapat menghindari keintiman karena takut menyakiti bayinya. Semua alasan itu dapat dimengerti, tetapi pasangan harus tetap menjaga gairah seks, loh.
Butuh inspirasi seks saat hamil? Mommies bisa membaca beberapa posisi seks aman saat hamil ini.
Masalah yang sering terjadi saat istri hamil adalah jarak. Jarak di sini bukan hanya jarak secara harfiah, tetapi juga emosional. Seringkali pasangan merasa lebih ‘jauh’ di masa-masa kehamilan. Masalah yang terpendam bisa menjadi hasil yang negatif.
Ketika kebutuhan emosional, intelektual dan fisik tidak terpenuhi, pasangan akan mulai menjauh satu sama lain.
Alasan umum di balik hubungan yang berantakan saat hamil adalah perubahan yang jelas pada tingkat hormon wanita.
Kehamilan membawa perubahan hormon dalam tubuh ibu hamil. Fluktuasi ini dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang intens, membuat emosinya tidak dapat diprediksi.
Suami mungkin akan merasa kesulitan untuk mengatasi perubahan perilaku yang tiba-tiba ini, sehingga menimbulkan kesalahpahaman dan ketegangan dalam hubungan.
Pemikiran untuk menjadi orang tua dapat menjadi hal yang menggembirakan sekaligus menakutkan. Pasangan mungkin mengalami ketakutan dan kecemasan tentang kemampuan mereka untuk merawat anak, masalah keuangan, atau bagaimana peran mereka mungkin berubah setelah kedatangan bayi.
Foto: Freepik
Seiring dengan perkembangan kehamilan, fokus ibu hamil secara alami bergeser ke arah kesejahteraan bayi. Perubahan prioritas ini terkadang dapat membuat suami merasa diabaikan atau tidak penting, sehingga menimbulkan perasaan kesal.
Kehamilan dapat menjadi sangat melelahkan secara fisik, yang menyebabkan istri jadi stres dan cepat lelah. Suami pun mungkin juga mengalami stres karena tanggung jawab tambahan dan mempersiapkan kedatangan bayi.
Akumulasi stres dapat membuat hubungan menjadi tegang, menyebabkan iritabilitas dan jarak emosional. Semua ini pada akhirnya menyebabkan hubungan menjadi berantakan saat hamil.
Ekspektasi tentang kehamilan dan menjadi orang tua dapat sangat bervariasi di antara suami dan istri, serta dapat menyebabkan perasaan tidak bahagia dalam suatu hubungan saat hamil.
Harapan yang tidak realistis atau tidak diucapkan dapat menyebabkan kekecewaan atau perasaan tidak mampu ketika kenyataan tidak sesuai dengan visi tersebut.
Mungkin Anda ingin memberi nama bayi sesuatu yang benar-benar unik, dan suami Anda menginginkan nama yang tidak ada dalam daftar 10 besar terbaru. Atau bahkan lebih sulit: Anda selalu memimpikan anak laki-laki Anda kelak diberi nama seperti kakek Anda, tetapi suami menentangnya.
Memberi nama bayi adalah masalah besar dan bisa menjadi perdebatan sengit, loh.
Masalah yang sering terjadi saat istri hamil yang terakhir adalah masalah mertua. Duh, ini salah satu faktor masalah ‘luar’ tapi bisa mengganggu ketentraman rumah tangga saat hamil.
Mertua mungkin akan berkomentar mengenai kenaikan berat badan Anda saat hamil, menuntut Anda untuk mempertimbangkan nama-nama bayi kesukaannya, atau bahkan meminta untuk membesarkan bayi Anda dengan cara tertentu.
Anda ingin suami turun tangan dan menetapkan beberapa batasan, karena ini adalah keluarga kalian, tetapi hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan.
Ditulis oleh: Imelda Rahma
BACA JUGA: Aman dan Bikin Sehat, Ini 5 Rekomendasi Merek Vitamin C untuk Ibu Hamil dan Janin
Cover: Freepik