Ada berbagai motivasi di balik balas dendam dalam hubungan dan dampaknya pada hubungan percintaan, lho. Yuk, mengenal revenge cheating dan alasannya!
Tidak ada satupun orang yang rela diselingkuhi pasangannya sendiri. Dalam menghadapi perselingkuhan, setiap orang pun memiliki cara tersendiri dalam memberikan pelajaran pada pasangan yang berselingkuh. Salah satunya, dengan cara revenge cheating. Dalam dunia hubungan dan percintaan, fenomena “selingkuh balas dendam” ini menjadi topik menarik yang seringkali memicu kontroversi. Apakah membalas selingkuh dengan selingkuh dapat benar-benar membuat pasangan kapok?
Berikut adalah definisi revenge cheating dan penyebab seseorang melakukannya.
Melansir dari Verywell Mind, revenge cheating atau balas dendam dalam hubungan romantis terjadi ketika salah satu pasangan mencoba membalas perlakuan buruk dari pasangan lainnya dengan berselingkuh dengan orang lain. Biasanya revenge cheating dilandasi oleh motif sakit hati dan terjadi sebagai respon terhadap ketidaksetiaan pasangan tersebut.
Tindakan perselingkuhan yang dilakukan bisa berupa emosional maupun seksual, misal dengan mendekati atau menjalin hubungan romantis dengan orang lain di luar hubungan mereka. Balas dendam saat pasangan selingkuh dianggap cara yang ampuh untuk membuat pasangan kapok. Namun keputusan untuk membalas dendam tergantung pada masalah terjadi dalam hubungan perselingkuhan tersebut.
BACA JUGA: Suami Tidak Menghargai Istri, Ini 9 Alasan yang Mungkin Terjadi
Meskipun kondisi dapat bervariasi, riset menunjukkan bahwa orang cenderung membuat keputusan revenge cheating berdasarkan faktor-faktor berikut:
Persepsi keuntungan bisa menjadi faktor ketika individu yang merasa dikhianati menilai sejauh mana kerugian yang akan mereka alami secara pribadi, baik secara mental maupun emosional. Setelah itu, membandingkannya dengan keuntungan yang didapatkan. Misal, seseorang merasa akan lebih terpenuhi secara mental, emosional, dan finansial ketika bersama dengan orang lain di luar hubungan, sehingga dia melakukan selingkuh balas dendam.
Saat diselingkuhi, pantas jika seseorang dilandai marah dan sedih menggebu-gebu, Tingkat kemarahan yang dirasakan oleh seseorang tidak hanya terkait dengan respons emosional pribadi, tetapi juga dapat berkaitan dengan sejauh mana pengkhianatan yang mereka alami. Beberapa orang yang merasa tersakiti oleh pengkhianatan pasangannya, mungkin akan melakukan revenge cheating akibat dikontrol amarah dan kesedihan.
Keinginan untuk membalas dendam dapat dipengaruhi oleh pandangan masyarakat terhadap apakah tindakan tersebut dianggap dapat diterima atau tidak, sesuai dengan keyakinan budaya dan agama seseorang. Orang yang hidup dengan budaya dan agama yang mengutuk tindakan perselingkuhan kemungkinan akan berpikir dua kali jika ingin melakukan balas dendam saat pasangannya selingkuh. Sebaliknya, lingkungan dimana perselingkuhan adalah sesuatu yang lumrah mungkin saja memiliki tingkat selingkuh balas dendam yang lebih tinggi.
Ketika mempertimbangkan apakah akan melakukan revenge cheating atau tidak, seseorang mungkin memikirkan apakah pasangan mereka akan mengalami penderitaan sebanding atau sebaliknya. Bentuk penderitaan ini bisa melibatkan aspek-aspek seperti pengaruh terhadap kesejahteraan mental pasangan, ataupun hubungan mereka dengan teman dan keluarga. Beberapa individu yang memilih untuk memaafkan kesalahan pasangannya, tetapi ada juga yang memilih tindakan selingkuh balas dendam ini.
BACA JUGA: Rimming, Aktivitas Seksual yang Berbahaya untuk Kesehatan
Apa revenge cheating ampuh untuk membuat pasangan kapok dan menyesali tindakannya? Mommies yang penasaran, bisa langsung cek di sini, ya!
Ditulis oleh: Azahra Syifa
Cover: Photo by RDNE Stock project on Pexels