7 Hal yang Sering Dikeluhkan Para Istri Tentang Suami, Menurut Konselor Pernikahan

Sex & Relationship

Fannya Gita Alamanda・26 Oct 2022

detail-thumb

Ini 7 hal yang sering dikeluhkan para istri tentang suami mereka menurut beberapa konselor pernikahan. Yuk suami, dibaca dan dipahami.

Para suami, ketika istri mengeluhkan sesuatu jangan buru-buru tersinggung dan ngecap istri sebagai drama queen, karena 7 hal yang sering dikeluhkan oleh pasa istri di bawah ini sesungguhnya adalah hal yang wajar. Ingat, ketika istri frustrasi, seisi rumah pasti bakal ikut terkena imbasnya.

BACA JUGA: Kenali 10 Ciri Pasangan yang Berpotensi Melakukan KDRT

1. Suami jarang menanyakan kabar istri

Laura Silverstein, seorang terapis pasangan yang berpraktik di Pennsylvania sering mendapati klien yang frustrasi karena suami mereka tidak pernah lagi menanyakan kabar mereka. Kesannya sepele, tapi bentuk ‘pengabaian’ ini bisa membuat istri berpikir suami mereka sudah tidak peduli lagi sama istrinya.

Lakukan pendekatan ini: Sederhana. Awali dengan tanya, ”Apa kabarmu hari ini, Sayang?” Kuncinya adalah cara Anda berkomunikasi. Pasangan pasti senang Anda menanyakan kabarnya dan senang mendengar kabar Anda juga. Meski terasa seperti kritikan, para suami perlu menyadari bahwa ini salah satu cara istri ingin terhubung secara emosional.

2. Istri merasa harus memgerjakan

Terapis pernikahan dan keluarga di Illinois, Kate Engler mengatakan ia sering menangani klien yang mengeluhkan ketidakadilan tentang pembagian pekerjaan rumah tangga, yang lebih banyak jatuh ke tangan istri, dari ngurus jadwal liburan, memilih produk asuransi pendidikan, sampai arisan keluarga.

Lakukan pendekatan ini: buat daftar tugas dan tanggung jawab rumah tangga (sampai yang paling kecil dan tampak sepele) lalu bagilah secara adil. Anda dan pasangan harus tahu apa yang benar-benar perlu dilakukan dan pikirkan cara yang adil untuk dapat menjalankan bagiannya masing-masing.

3. Istri hanya mau didengarkan, itu cukup, nggak perlu dikasih solusi

Couple’s Couch, Nancy Landrum bilang pria dan wanita sering kali punya pemikiran yang sangat berbeda tentang tujuan dan hasil dari membicarakan suatu masalah. Seringnya, wanita cuma ingin didengarkan waktu mereka curhat; sementara pria, saking kepinginnya membantu, langsung beride ini itu untuk menyelesaikan masalah pasangannya.

“Ketika wanita ingin membicarakan sesuatu, seringkali, mereka hanya ingin suami mereka mendengarkan. Tetapi para suami cenderung berpikir bahwa mereka perlu turun tangan memperbaiki masalahnya,” kata Landrum. Dengan buru-buru menawarkan solusi, suami seolah ingin menunjukkan bahwa dia lebih mampu dan lebih pintar daripada istrinya, dan itu bisa dianggap merendahkan.

Lakukan pendekatan ini: Dengarkan. Jika Anda ingin menawarkan saran untuk menyelesaikan masalahnya, tanyakan dulu. “Saya menyarakan kepada para suami bahwa satu-satunya tugas mereka adalah mendengarkan dengan sepenuh hati. Sesekali ulangi apa yang ia sampaikan agar istri tahu Anda memang mendengarkan tapi jangan memberikan nasihat kecuali dia memintanya,” saran Landrum.

4. Secara fisik suami di dekat kita, tapi secara emosi entah ke mana

Banyak istri yang merasa bahwa suami mereka menutup diri. Akibatnya, banyak istri merasa suami hanya bersikap mesra kalau ada maunya.

Lakukan pendekatan ini: Menerima bahwa pasangan Anda ingin Anda berbagi cerita dengannya adalah langkah pertama yang bagus. Tapi ingin aja nggak cukup. Anda harus mau belajar bagaimana mengekspresikan perasaan dan merasa nyaman saat membaginya dengan istri.

5. Mata suami hanya tertuju ke layar ponsel

Pasangan normal pasti membenci phubbing. Anda tahu istilah ini? Phubbing adalah gabungan dari kata ‘phone’ dan ‘snubbing’ kondisi yang menggambarkan pengalaman super menjengkelkan ketika mata teman bicara kita fokus ke layar ponsel saat kita mencoba untuk melakukan percakapan. Sebagian besar dari kita pernah melakukan ini. Tetapi Silverstein memperingatkan bahwa mereka yang selalu melakukan phubbing berisiko membuat pasangannya terasing, membuatnya merasa bahwa HP Anda lebih penting dari dia.

Lakukan pendekatan ini: Silverstein menyarankan, “Sebaiknya Anda mengatur gawai mereka pada mode pesawat atau silent di waktu-waktu tertentu. Ini memberi pasangan Anda perasaan bahwa mereka penting bagi Anda, bahkan jika ‘momen senyap’ itu itu hanya sesaat di tengah hari yang sangat sibuk.”

6. Istri merasa suami adalah orang dewasa dengan jiwa anak-anak

Konselor pernikahan yang berbasis di Georgia, Sam Marion, mengatakan kliennya mengeluh karena merasa suami mereka adalah anak-anak dalam tubuh pria dewasa, yang kemauannya harus selalu dituruti. “Sering kali, ini terjadi ketika istri sudah teralu lelah ngurus rumah dan anak tanpa bantuan, lalu suami ngajak bercinta dan ditolak istri. Jadilah dia uring-uringan dan ngambek.

Lakukan pendekatan ini: Stop bersikap kekanak-kanakan dan lakukan upaya tulus untuk membantu istri mengerjakan tugas rumah tangga, bahkan jika Anda hanya bisa bantu sedikit seperti membereskan meja makan, membersihkan dapur, atau mengawasi anak-anak belajar.

7. Suami hanya manis kalau menginginkan seks, cih

“Banyak klien wanita saya yang merasa pasangan mereka bersikap manis dan hangat hanya ketika menginginkan seks,” ungkap Engler.

Lakukan pendekatan ini: Engler menyarankan agar pasangan suami istri belajar cara berkomunikasi agar tidak membuat satu sama lain salah paham, terutama tentang seks. Komunikasikan harapan dan keinginan Anda berdua tentang seks. Kesamaan dan perbedaannya, bagaimana Anda berdua ingin melakukannya, kapan waktunya, dan lain lain.²

BACA JUGA: 6 Hal yang Bikin Malas Ngomong Sama Pasangan, Hati-Hati Bikin Koneksi Jadi Hilang

Cover: Freepik