Mulai dari curhat nggak penting hingga kekaguman yang berlebihan. Berikut beberapa alasan mengapa kantor jadi tempat perselingkuhan. Anda setuju?
Ya, ya, ya, betul. Selingkuh bisa di mana saja. Selingkuh tergantung orangnya. Selingkuh juga bisa dimulai dari kirim-kiriman message di akun media sosial. Bahkan sama orang yang tadinya nggak kenal sekalipun. Tapi menurut American Association for Marriage and Family Therapy, kantor adalah tempat paling rentan sebagai tempat perselingkuhan. Why? Berikut ini alasannya.
Ketika seseorang menghabiskan terlalu banyak waktu bersama orang lain terutama lawan jenis (dalam hal ini kolega atau atasan di kantor), bukan nggak mungkin mereka memiliki kesempatan untuk benar-benar mengenal satu sama lain. Romance affair bisa muncul pelan-pelan, lho. Hubungan tersebut bisa dimulai dalam bentuk persahabatan platonis atau hubungan kerja normal, namun karena terlalu sering menghabiskan waktu bersama, bisa jadi akan ada percikan ketertarikan, perlahan-lahan tumbuh rasa saling membutuhkan, dan akhirnya rasa saling suka. Awal-awal mungkin hanya dimulai dari flirting tipis-tipis, kalau nggak dikontrol, bisa menjadi sebuah hubungan yang lebih serius.
Awalnya hanya sekadar mengagumi sikap kolega atau atasan yang charming, perhatian, berkharisma, dan baik hati. Tapi karena kemudian dirasakan secara terus menerus, apalagi kalau kolega atau atasan tersebut menaruh perhatian lebih pada kita. Duh, hati rasanya jadi berbunga-bunga, sehingga pasangan pun jadi terlihat ‘kurang’ di mata kita. Hal tersebut yang kemudian dapat dengan mudah memancing sebuah perselingkuhan berdasarkan rasa kagum yang berlebihan.
Sama-sama suka nonton MotoGP, sama-sama suka bahas filsafat, sama-sama suka makan seafood, sama-sama senang begadang. Kenapa ketemunya baru sekarang? Di kantor ini? Setelah ku menjadi milik orang lain? Aih, kok, jadi mirip lirik lagu? Intinya ketika kita menemukan seseorang yang kita anggap sosok yang cocok, lalu ketemu tiap hari, plus jadi mendapat perhatian yang lebih, maka pasangan resmi dicari-cari terus nggak cocoknya.
Ini bisa jadi titik dimulainya perselingkuhan di kantor. Ketika rumah tangga dengan suami bukanlah rumah tangga yang kita dambakan. Atau sesederhana kita dan suami sedang berdiri di titik jenuh, mungkin karena sudah menikah puluhan tahun, dan ‘begini-begini’ saja, maka ketika bertemu dengan seseorang di kantor yang memberikan perhatian, mendiskusikan banyak hal dengan kita, atau memberikan solusi atas masalah yang kita hadapi, semua jadi terasa indah. Apalagi perhatian-perhatian tersebut diberikan setiap hari, serta waktu yang dihabiskan bersamanya juga lebih lama.
Baca juga: 10 Penyebab Tertinggi Perceraian
Ini mungkin terjadi pada sebagian orang, ya. Ketika sampai di kantor, dunia jadi berbeda dari dunia yang di rumah. Seolah-olah status kembali single ketika di kantor. Kondisi ‘lupa status’ inilah yang rentan menimbulkan perselingkuhan. Anda tahu istilah ‘office boyfriend’ atau ‘office girlfriend’? Istilah ini ramai digunakan ketika seseorang punya TTM an di kantor. Mula-mula hanya Teman Tapi Mesra, jika di-maintain bisa berubah ke hubungan yang lebih serius, bahkan mengikat.
Meski mungkin bukan curhat tentang pasangan, sesi bertukar pikiran ini bisa jadi pemicu hubungan terlarang antara kita dan teman kantor. Curhat-curhat nggak penting seperti keluhan terhadap atasan bersama, pekerjaan yang menyita waktu, bahkan curhat tentang anak. Lalu di sesi curhat tersebut, Anda menyadari kalau segala kesamaan, kecocokan, serta nasihat-nasihat, yang diberikan ternyata mampu mengisi sedikit ruang kosong di dalam hati. Yang tadinya curhat nggak penting, lama-lama jadi curhatin pasangan, deh.
Foto: Pexels