Ini 8 Tanda Pernikahan di Ujung Tanduk

Sex & Relationship

Fannya Gita Alamanda・23 Jan 2022

detail-thumb

Saat pernikahan di ujung tanduk seringkali sebenarnya sudah ada tanda-tanda yang bisa dilihat di dalam penikahan. Coba cek di artikel ini.

Setiap hubungan pernikahan itu unik. Namun, ada tanda-tanda peringatan atau red flags yang bisa menunjukkan adanya masalah serius dalam pernikahan. Jika Anda menemukan tanda-tanda itu, jangan abaikan dan berharap masalah selesai begitu saja.

Suami istri perlu ngobrol secara terbuka, saling jujur (sambil tetap memperlihatkan respek) tentang masalah dalam pernikahan Anda. Iya, memulainya memang sulit, tetapi itu perlu.

Tapi jika Anda merasa bahwa masalah dalam pernikahan tidak dapat diselesaikan berdua saja, minta bantuan profesional. Jangan menundanya dan jangan tunggu sampai pernikahan Anda yang berharga tidak dapat diperbaiki lagi.

Berikut tanda-tanda pernikahan di ujung tanduk

Saling melempar kritik, bukan pujian

Tentu, sedikit kritik yang membangun bisa membawa kebaikan. Tetapi jika Anda lebih banyak mengeluarkan kritik daripada pujian, bisa bikin hancur hati pasangan. Penelitian menunjukkan bahwa Anda butuh lima (atau lebih) interaksi positif untuk melawan setiap interaksi negatif dan menjaga hubungan tetap baik.

Seks? Apa itu?!

Setiap pernikahan mengalami masa panas dan dingin di kamar tidur. Tidak setiap malam punya gairah untuk mengajak pasangan bercinta bukanlah alasan untuk panik. Tetapi jika Anda berdua cukup sehat secara fisik untuk berhubungan seks, dan berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun tidak melakukannya, masalah yang lebih dalam — seperti kurangnya keintiman emosional atau romansa — mungkin adalah masalahnya.

Benar bahwa seks bukan segalanya, tetapi seks adalah bagian penting. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Social Psychology and Personality Science pada tahun 2015 menemukan bahwa rata-rata, pasangan yang bahagia berhubungan seks seminggu sekali.

Baca juga: Kenali Hubungan Seks yang Sehat

Sumber pertengkaran Anda selalu itu, itu, dan itu lagi

Pertengkaran terjadi dalam setiap pernikahan, bahkan yang sehat sekali pun. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang berdebat secara efektif 10 kali lebih mungkin punya hubungan yang bahagia daripada mereka yang memilih senyap, pura-pura nggak punya masalah. Tapi jika Anda berdua terlalu sering bertengkar dengan topik yang selalu sama tanpa ada penyelesaian, cepat atau lambat kalian berdua akan mulai saling menghindari karena takut memicu pertengkaran lain.

Tidak pernah bertengkar lagi

Jangan senang dulu kalau kalian tidak pernah bertengkar. Jika pertengkaran sama sekali berhenti, itu bisa menjadi tanda bahwa salah satu atau kalian berdua sudah menyerah. Iya, banyak berdebat itu mengkhawatirkan. Tetapi tidak berdebat sama sekali dapat berarti bahwa kalian berdua diam-diam sepakat tidak ada yang perlu diperjuangkan lagi dalam hubungan ini. Ingat, lawan dari cinta bukanlah kebencian tapi ketidakpedulian.

Baca juga: 7 Kesalahan Saat Bertengkar yang Membuat Pernikahan Berantakan

Nggak betah saat bersama pasangan

Tanda bahaya lainnya: Anda menyadari bahwa Anda lebih suka menghabiskan waktu dengan siapa pun kecuali pasangan. Sesekali menghabiskan waktu terpisah itu sehat. Tetapi jika terus-menerus membuat alasan untuk menghabiskan waktu luang tanpa pasangan, Anda sudah memulai proses perpisahan.

Mulai menyimpan rahasia

Sangat normal jika Anda ingin menyimpan beberapa hal untuk diri sendiri. Namun, dengan sengaja menyimpan rahasia—misalnya, makan malam berdua saja dengan rekan kerja yang Anda tahu menaruh hati kepada Anda atau menghapus percakapan di WA dengan mantan adalah peringatan adanya masalah serius dalam hubungan Anda. Menyimpan rahasia hanya akan menanam benih ketidakpercayaan dan sekali kepercayaan itu rusak, sulit untuk diperbaiki.

Photo by Kristina Tripkovic on Unsplash

Mulai tergoda berselingkuh

Normal jika sesekali Anda merasa wanita atau pria lain lebih menarik daripada pasangan Anda. Lagi pula, pernikahan tidak mematikan fungsi biologis normal. Apa yang salah? Berfantasi menjalin hubungan dengan orang itu. Jika pikiran Anda terus-menerus dipenuhi oleh seseorang yang Anda anggap menarik selain pasangan, maka jelas pernikahan Anda dalam bahaya.

Dia bukan lagi orang pertama yang Anda telepon

Photo by Anthony Tran on Unsplash

Dalam pernikahan yang sehat, bagi Anda, pasangan adalah orang pertama yang akan Anda cari untuk mendapatkan dukungan emosional, di saat senang maupun susah. Meskipun Anda juga berbagi cerita dengan sahabat dan keluarga, bagi Anda, pasangan Anda adalah manusia paling penting di seluruh alam semesta sehingga harus diberi tahu paling dulu. Jika pasangan Anda bukan orang pertama yang dicari saat sedih atau untuk merayakan momen bahagia, mungkin itu pertanda ada yang tidak beres.