banner-detik
BEAUTY

6 Jenis Jerawat dan Cara Mengatasinya

author

Dhevita Wulandari10 Dec 2021

6 Jenis Jerawat dan Cara Mengatasinya

Punya jerawat bertahun-tahun, namun belum hilang juga? Kenali dan pahami terlebih dulu 6 jenis jerawat ini beserta cara mengatasinya.

Jerawat, selain sering membuat pemiliknya merasa tidak nyaman, juga bisa menghilangkan tingkat kepercayaan diri. Jerawat sebagian besar merupakan kondisi hormonal yang terjadi karena adanya hormon androgen yang biasanya aktif selama masa remaja dan dewasa muda. Jerawat juga dapat muncul akibat tingkat sensitivitas terhadap hormon-hormon yang berkombinasi dengan bakteri di permukaan kulit dan asam lemak di dalam kelenjar minyak.

Namun ternyata, jerawat memiliki beberapa jenis berbeda dan cara penanganan yang berbeda pula. Dikutip dari Insiders, Young McMahan MD, FAAD, dokter kulit bersertifikat US Dermatology Partners menjelaskan ada 6 jenis jerawat tipe dan masing-masing cara mengatasinya seperti berikut ini.

BACA JUGA: 6 Tips Memperbaiki Skin Barrier yang Rusak Selain Menggunakan Skincare

jenis jerawat

Gambar dari Insider

Blackheads

Blackheads atau komedo terbuka (open comedones) terbentuk ketika pori-pori tersumbat oleh sebum dan sel kulit mati. Sesuai dengan namanya, blackheads menghasilkan warna hitam yang khas dan terihat jelas di permukaan. Hal ini dikarenakan pori-pori bagian atas terbuka ke udara, sedangkan bagian dalamnya tersumbat. Sehingga, oksigen dari udara memicu reaksi kimia atau oksidasi, dengan tumpukan kotoran yang ada di pori-pori yang kemudian menyebabkan menjadi hitam.

Cara mengatasinya:

  • Cuci muka dengan sabun pencuci muka yang mengandung Beta Hydroxy Acid (BHA) seperti salicylic acid yang dapat menembus pori-pori secara mendalam.
  • Bisa juga gunakan retinol yang merupakan bentuk Vitamin A untuk meningkatkan pergantian sel kulit mati, menghancurkan sel-sel tersumbat, mengurangi pori-pori yang tersumbat atau menyamarkan pori-pori.
  • Selalu gunakan produk bebas minyak yang non-komedogenik atau tidak menyumbat pori-pori.

Whiteheads

Hampir mirip dengan blackheads, namun whiteheads atau komedo tertutup (closed comedones) memiliki kondisi pori-pori yang tidak terbuka ke udara melainkan tertutup oleh lapisan kulit. Whiteheads juga dapat terbentuk saat pori-pori tersumbat oleh sebum dan kulit mati. Hal ini menyebabkan whiteheads terlihat seperti benjolan kecil yang menonjol pada kulit.

Cara mengatasinya:

  • Gunakan pencuci muka yang mengandung BHA seperti salicylic acid.
  • Gunakan retinol yang dapat mengontrol blackheads dan whiteheads.
  • Gunakan produk non-komedogenik.

Papula

Papula dapat terjadi ketika dinding di sekitar pori-pori pecah karena peradangan. Hal ini menyebabkan pori-pori tersumbat yang terasa lembut saat disentuh. Kulit di sekitar pori-pori ini biasanya berwarna merah muda. Papula bersifat padat dan menonjol, biasanya berukuran kurang dari satu diameter. Setelah beberapa hari, papula bisa jadi terisi dengan nanah dan akan membentuk pustula.

Cara mengatasinya:

  • Hindari area yang teriritasi. Jangan menggosok kulit dan usahakan mengusap kulit dengan lembut saat membersihkannya dengan air hangat.
  • Hindari merias wajah yang terdapat papula agar area yang terkena bisa mendapatkan udara sebanyak mungkin.
  • Cuci muka dengan menggunakan produk yang mengandung salicylic acid dan benzoyl peroxyde.

Pustula

Pustula mengandung cairan atau nanah yang berbentuk seperti benjolan putih besar yang dikelilingi oleh kulit merah yang meradang. Umumnya, kondisi ini terjadi karena bakteri yang tumbuh dalam folikel yang tersumbat.

Cara mengatasinya:

  • Pustula dengan ukuran kecil dapat hilang tanpa diobati, namun tetap perlu gunaka benzoyl peroxyde topikal (pemakaian luar) atau pembersih wajah dengan bahan dasar belerang. Kedua bahan ini dapat membantu mengurangi peradangan dan membunuh bakteri yang tumbuh di folikel dan di permukaan kulit.
  • Jika sudah parah, sebaiknya gunakan antibiotik yang sudah diresepkan oleh dokter kulit, seperti minocycline (oral atau dapat diminum) dan clindamycin (topikal).

Nodul

Nodul dapat terjadi ketika pori-pori tersumbat oleh sel-sel kulit mati dan berminyak. Pori-pori kemudian bengkak dalam menahan iritasi yang lebih lanjut dan tumbuh lebih besar. Berbeda dengan papula dan pustula, nodul terletak lebih dalam di bawah kulit. Nodul yang terus bertumbuh menjadi lebih besar dapat menjadi kista nodul dan biasanya terasa menyakitkan.

Cara mengatasinya:

  • Nodul membutuhkan perawatan lebih dari sekedar produk yang dijual bebas dan tidak dapat dirawat di rumah. Sebaiknya kunjungi dokter kulit. Setelah pemeriksaan, dokter mungkin akan meresepkan obat oral seperti minocycline atau isotretinoin. Isotretinoin sendiri terbuat dari vitamin A dan bisa diminum setiap hari selama empat hingga enam bulan. Obat ini dapat mengobati dan mencegah nodul dengan cara mengurangi ukuran kelenjar minyak yang terdapat di dalam pori-pori.

Kista

Jerawat kistik ini dianggap sebagai jenis jerawat yang paling serius. Mirip dengan nodul, namun kista disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat di bawah permukaan kulit dan mengandung cairan atau nanah dari bakteri, sebum, dan sel kulit mati. Jerawat kista terlihat besar seperti benjolan berwarna merah atau putih yang sering kali terasa nyeri saat disentuh. Jenis jerawat yang satu ini merupakan yang paling mungkin meninggalkan bekas di kulit.

Cara mengatasinya:

  • Untuk mengobatinya, seseorang yang memiliki jerawat kista sebaiknya mengunjungi dokter kulit karena produk perawatan kulit yang dijual bebas tidak cukup untuk mengobatinya. Dokter kulit mungkin akan memberikan obat resep seperti isotrertinoin. Namun dalam kasus yang lebih parah, dokter kulit mungkin akan menyarankan untuk melakukan pembedahan untuk mengangkat kista.

BACA JUGA: 5 Kombinasi Bahan Aktif Skincare yang Sebaiknya Tidak Digunakan Bersama

Satu lagi, kebanyak orang menganggap fungal acne adalah jenis jerawat. Namun faktanya, fungal acne bukanlah jenis jerawat. Menurut Healthline dan beberapa sumber lokal lainnya, fungal acne atau jerawat jamur adalah infeksi jamur Malassezia pada folikel rambut di kulit yang dapat terjadi jika populari jamur tersebut meningkat. Sehingga, fungal acne berbeda dengan jerawat. Begitu pun untuk penanganannya.

Cover: Photo by Megan Bagshaw on Unsplash

Share Article

author

Dhevita Wulandari

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan