Buat penganut 10 skincare steps, pelajari dulu kombinasi bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan supaya kulit nggak iritasi.
Layering skincare mulai dari toner, serum, hingga night cream saat ini banyak dilakukan supaya tujuan kulit shining, shimmering, splendid tercapai optimal. Siapa mommies di sini yang menggunakan skincare lebih dari satu layer? Kalau mommies penganut lebih dari 2-10 steps skincare, ternyata ada rambu-rambunya, lho. Beberapa bahan aktif skincare mommies, ada yang tidak boleh dipakai bersamaan karena sangat mungkin justru menyebabkan kerjanya nggak optimal. Yang paling parah bisa bikin kulit jadi iritasi. Apa saja, sih, bahan aktif skincare yang nggak boleh digunakan bareng-bareng? Brooke Sikora, MD, seorang dokter spesialis kulit di Chestnut Hill, Massachusetts, Amerika memaparkannya di bawah ini.
Baik retinol atau retinoid, serta asam alfa hidroksi (AHA) merupakan bahan aktif yang banyak digunakan untuk memerangi penuaan. Keduanya bekerja dengan mempercepat pergantian sel kulit dan meningkatkan produksi kolagen, demi kulit yang kencang, bebas kerut, serta glowing. Namun bukan berarti bisa digunakan secara bersamaan, karena kedua bahan aktif ini sifatnya mengeksfoliasi lapisan luar kulit. Keduanya pun punya potensi mengiritasi kulit, terutama bila dikombinasikan. Jika ingin menggunakan skincare dengan kandungan retinol dan AHA, diseling saja mommies. Misal hari ini mommies sudah pakai retinol, baru besoknya gunakan serum AHA, begitu seterusnya.
Meskipun keduanya merupakan antioksidan, vitamin C adalah salah satu bahan aktif yang tidak kompatibel dengan niacinamide. "Keduanya adalah antioksidan yang sangat umum digunakan dalam berbagai produk perawatan kulit, tetapi sebaiknya tidak digunakan secara bersamaan," kata Dr. Shari Marchbein, seorang dokter spesialis kulit di New York, Amerika Serikat. “Karena jika digunakan bersamaan, kerja mereka menjadi tidak optimal dan kemampuannya dalam merawat kulit berkurang secara signifikan,” tambah dokter Shari.
Baca juga: 8 Beauty Hacks Ala Korea Yang Bikin Kulit Auto Glowing
Pada dasarnya baik glycolic acid dan salicylic acid bekerja untuk mengangkat sel-sel kulit mati dari lapisan teratas kulit. Anggapan bahwa jika keduanya digunakan secara bersamaan akan semakin optimal adalah salah besar. Justru ketika digunakan terpisah, keduanya bekerja lebih efektif. Mengkombinasikan keduanya justru malah bisa bikin rusak skin barrier. Jadi hati-hati, ya.
Baik niacinamide maupun AHA/BHA (seperti asam glikolat, laktat, dan salisilat) sebenarnya baik untuk membantu memperbaiki tekstur kulit, mengurangi pigmentasi, jerawat, dan tanda-tanda penuaan. Namun begitu, mengkombinasikan, atau layering bahan-bahan aktif ini secara bersamaan, malah nggak membawa manfaat yang maksimal. AHA/BHA memiliki pH rendah 3-4, sedangkan niacinamide memiliki pH lebih tinggi sekitar 5-7. Jika digabungkan, niacinamide akan meningkatkan pH AHA/BHA yang berarti malah jadi kurang efektif dan tidak akan menyerap dengan baik. Kombo ini juga sangat mungkin menyebabkan iritasi atau kemerahan, terutama buat yang kulitnya sensitif.
Baca juga: Manfaat Face Yoga Untuk Kulit Wajah yang Kencang
Kita tahu pasti, bahwa retinoid, dikenal sebagai anti-penuaan, tapi nggak banyak yang ngeh, kalau retinoid juga bekerja efektif dalam mengenyahkan jerawat. Sifatnya yang mengeksfoliasi lapisan luar kulit akan mencegah pori-pori tersumbat penyebab jerawat. Itulah sebabnya kombinasi retinoid dan benzoil peroksida yang sama-sama berfungsi mencegah timbulnya jerawat, malah tidak dianjurkan. “Sebabnya adalah benzoyl peroxide justru akan menonaktifkan molekul retinoid,” jelas Dr. Sikora. Artinya niat mulia melawan jerawat malah bisa jadi bumerang. Kalaupun ada obat jerawat yang menggabungkan keduanya, sudah pasti diformulasikan dengan jumlah yang presisi dan biasanya diberikan di bawah pengawasan dokter spesialis kulit.
Photo by Mathilde Langevin on Unsplash