Gelora pasangan muda yang bawaannya ingin menunjukkan cinta romantis pada dunia. Selamat datang di perjanjian pranikah Lesti Kejora dan Rizky Billar.
Sebagai emak-emak yang kudet dengan artis zaman now, saya tidak kenal Rizky Billar (26) dan Lesti Kejora (22). Jadi ketika mendengar pernikahan mereka (19 Agustus lalu) disiarkan berjam-jam di televisi nasional, spontan alis saya terangkat. “Siapa, sih?”
Belum habis rasa penasaran, semakin tergelitik dengan kabar-kabar unik lain, seperti kado ulang tahun mobil Mercedes Benz untuk Lesti (dengan Rizky berfoto di depan ferrarinya), mahar senilai 72.300 dolar AS. Sebagai pemirsa, saya dibuat tercengang. Betul-betul mirip roman sinetron. Eh, tunggu, sinetron ini ada judulnya ternyata pemirsa, yakni Takdir Cinta Leslar. Untuk siaran teve, judulnya beda lagi, 'Cinta Abadi Leslar: Kado Terindah Lesti'.
Tontonan yang sangat menghibur. Pasangan muda (ganteng dan cantik), masing-masing sudah punya popularitas sebelum menikah (si lelaki bintang sinetron dan si gadis diva dangdut), konon background kisah cintanya cukup berliku, sama-sama pernah ditinggal nikah hingga dijodohkan oleh netizen, follower IG-nya…masyaallah, kekayaannya em-em-an. Sungguh…pasangan paling serasi sedunia. Belum lagi kalau melihat kemesraan mereka berdua di medsos…so sweet.
Baca juga: 10 Kebiasaan yang Bisa Merusak Pernikahan
Satu lagi yang menjadi sorotan dari pasangan Leslar adalah surat perjanjian pranikah yang mereka buat. Perjanjian ditandatangani di atas materai, dengan ketentuan, bilamana terjadi pelanggaran, ada hukumannya, sesuai peraturan dan kesepakatan. Apa saja isinya?
Seperti yang dikutip dari media-media, seperti Trans TV dan Merdeka.com, pertama, saat istirahat maka tidak boleh ada guling di antara keduanya. Kedua, sebelum berangkat bekerja harus selalu cium kening. Ketiga, di mana pun berada wajib video call, meskipun sedang berdekatan. Keempat, hari jadi pernikahan dirayakan setiap bulan dan Billar harus memberinya bunga mawar di momen tersebut. Kelima, selalu ada waktu berdua di tengah kesibukan mereka. Terakhir, keduanya juga berjanji untuk saling terbuka soal PIN ATM, password akun media sosial masing-masing, dan password handphone.
Tentang perjanjian ini menarik sih, sebab dari sekian banyak selebritas idola muda yang baru menikah belakangan, jarang yang secara terbuka mengungkapkan perjanjian mereka.
Baca juga: Usia Rawan Perselingkuhan
Sebagai netizen yang tidak melihat langsung dokumen resmi perjanjian pranikah mereka, hanya dari kabar-kabar media gosip, poin-poin yang mereka tulis itu menurut saya malah rancu. Terlihat, mereka tidak bisa membedakan antara janji pernikahan dengan perjanjian pranikah. Di luar negeri, memang sejak dulu ada tradisi pembacaan janji pernikahan saat upacara, dari pihak mempelai lelaki dan perempuan. Bahkan, ada yang melakukan renewal vow di setiap anniversary pernikahan.
Janji pernikahan ini tidak memiliki status hukum, sebagaimana perjanjian pranikah. Janji yang diucapkan di depan publik lebih bersifat sebagai komitmen pribadi pernyataan cinta dan kasih sayang yang ingin ditunjukkan. Isinya? Bebas saja, sesuai style masing-masing. Mau soal guling sampai tiap hari kirim bunga mawar juga terserah. Tapi, saya pribadi lebih meleleh dengan gaya marriage vow ala ala novel karya pujangga, seperti Neil Gaiman, puisi cintanya Pablo Neruda atau EM. Forster. Best love poems ever!
Sedangkan, perjanjian pranikah lebih bersifat legal. Tujuannya, agar pasangan mendapatkan hak legalitas selama pernikahan dan apa yang akan terjadi ketika pernikahan berakhir dengan kematian atau perceraian, sehingga terhindari dari konflik di kemudian hari. Mumpung masih sayang-sayangan, dibicarakan dulu di depan. Kalau sudah musuhan, boro-boro membicarakan hak dan kewajiban masing-masing dengan pikiran jernih, yang ada bawaannya mau perang dunia. Hal yang sensitif dibicarakan, misalnya, hak dan kewajiban suami atau istri, kesepakatan pembagian harta gono-gini, hingga tanggung jawab pengasuhan anak.
Jika diandaikan Billar dan Lesti adalah dua karakter utama sebuah fiksi romantis yang biasa kita lihat di film-film (atau drakor pun), di awal-awal semua tampak indah dan sempurna. Couple made in heaven. Tapi, namanya roman, pasti akan ada bumbu konflik dan drama, klimaks 1,2,3, dan seterusnya, sampai antiklimaks. Tidak ada jalan cerita yang terus menerus datar romantisnya. Tidak terkecuali kedua karakter ini.
Dalam kehidupan nyata? Namanya manusia beneran, tempatnya kekurangan dan kesalahan. Itu dulu yang perlu disadari. Cinta bukanlah menerima seutuhnya, tanpa syarat. Tapi tentang menyadari kekurangannya dan berani untuk mengkritik, mendidik, agar pasangan bisa menjadi orang yang lebih baik. Masing-masing tentunya harus siap dan tahan dikritik oleh pasangan.
Dari janji yang mereka buat, terlihat sekali mereka memandang pernikahan sebagaimana image cinta dalam film-film Disney, “…and they live happily ever after.” Mereka melihat pasangan sebagai sosok dalam bayangan romantisisme yang diidealkan. Bukan sosok real people. Jangan-jangan mereka menikah dengan image akun Instagram masing-masing.
Coba belajar deh sama mbak-mbak yang sudah menikah di atas 5 tahun, atau mereka yang sudah menikah di atas 20 tahun, masih sempet nggak merayakan anniversary tiap tahun? Kepikiran guling? Video Call? Rasanya ingin bilang ke Leslar, “Welcome to the club!”
Image dari sini