banner-detik
PARENTS

10 Kebiasaan yang Dapat Merusak Pernikahan

author

?author?17 Aug 2021

10 Kebiasaan yang Dapat Merusak Pernikahan

Hindari 10 kebiasaan yang dapat merusak pernikahan ini kalau mau rumah tangga Mommies tetap akur!

Semakan lama usia pernikahan biasanya kita semakin sadar kalau sebuah pernikahan nggak selayaknya dirusak oleh hal-hal kecil. Meski jalan keluar selalu ada, tapi apa salahnya kalau bisa dicegah, ya kan?

Misalnya kerap melakukan kesalahan yang sama berulang kali, padahal sudah dikasih tahu ratusan kali. Contoh sederhana, urusan perbedaan "kiblat" tentang memecet pasta gigi, hahahaha atau meletakkan handuk basah tidak pada tempatnya.

Kalau kata Hanifa Ambadar, CEO Female Daily Network, sebaiknya jangan memusingkan hal-hal kecil. Hani, memilih memaklumi. Selama itu bukan perkara prinsip dan nggak melukai hati, ya ikhlasin aja. Kalau kata anak sekarang, “lemesin aja shaaayy,” hahahaha.

Selain dengan Mbak Hani, berikut pendapat Mommies lainnya di komunitas Mommies Daily tentang kebiasaan apa saja, yang sebaiknya dihindari (berlaku untuk suami juga istri), supaya pernikahan langgeng jaya sampai kakek nenek. Berikut di antaranya:

pernikahan

Nadia (28), 1 tahun 8 bulan menikah

1. Nggak mau bertoleransi dengan pasangan

“Ini penting banget karena kan kita menikah tujuannya satu, ya. Walaupun bisa aja visi dan misinya berbeda, tetapi kompromi dalam sebuah hubungan bisa jadi pondasi atau landasan yang cukup kuat.”

2. Mengulang kesalahan yang sama

“Sebenarnya sepele dan terlihat klise dan kita juga ngga bisa sih mengubah seseorang dengan sifat yg udah dia punya bertahun-tahun. Kita nggak bisa berharap dia bisa berubah drastis, apalagi kenal kita juga belum lama banget istilahnya. Tapi, setidaknya kalau berubah ke arah yang lebih baik, why not kan?” Nah ini, kalau kata Mbak Hani, sebisa mungkin maklumi saja, selama tidak menyakiti hati.

3. Menolak bersilaturahmi dengan keluarga atau sahabat terdekat kita

“Sayang banget kalau hal ini terjadi dan udah kita sadarin dari awal, karena kita kan menikah bukan sama pasangan aja ya tapi sama orang-orang terdekatnya juga. Baiknya sih mesti bisa nge-"blend" dengan keluarga besar maupun teman-temannya.”

Santi (40), 10 tahun menikah

4. Kebiasaan merokok di dekat anak

“Mesti tidak di rumah, tetapi residu rokok yang nempel baju dan kulit serta rambut kan tetap berbahaya, apalagi anaknya ada yg asma dan alergi.”

Solusinya, saya membuat kesepakatan dengan suami, kalau mau merokok harus di luar rumah, setidaknya jaraknya 10 meter! Dan habis merokok harus mandi dan ganti baju dan daleman. Intinya jangan ambil risiko soal kesehatan anak.

pasangan bermain game

Disty (36), 7 tahun menikah

5. Main gadget berlebihan saat di rumah

Walau sudah coba semaksimal mungkin untuk menjauhi gadget saat di rumah, tetapi Disty mengaku masih sulit membuang kebiasaan itu, terutama menjelang tidur dan bercengkrama di tempat tidur. Alhasil, Disty sempat kena tegur suami, dan merasa “tersentil”, lalu langsung deh menjauhkan ponsel dari jangkauan.

6. Manajemen waktu yang buruk

Suami Disty nggak suka kalau dia bawa pekerjaan ke rumah, apalagi kalau akhir pekan masih buka laptop. Solusinya mereka jadi saling mengingatkan untuk memaksimalkan waktu yang baik selama di kantor.

Dea (29), 3 tahun menikah

7. Egois

“Kalau lagi debat, biasanya suami yang mengalah, atau kami berdua berujung sependapat. Tapi sejak punya anak, kalau topiknya tentang cara asuh dan didik, bisa sampe ribut besar, saya sama suami sama-sama ngotot.”

8. Cara menyampaikan pendapat yang lkurang enak

Kalau kata Dea, dia kerap memiliki perbedaan pendapat dengan suami. Kalau topiknya sedang sensitif, seperti keluarga besar, salah ngomong sedikit tentang masing-masing keluarga dampak bisa besar. Tapi, hal ini juga Dea akui mungkin kerena usia pernikahan mereka yang relatif masih muda. Semacam mengalami culture shocked karena kebiasaan di keluarga masing-masing.

Dana Liburan

Anita (32), 3 tahun menikah

9. Tidak menjadi pendengar yang baik

Kadang setelah pulang kantor dan sudah di kamar, seringkali kita ingin bercerita pada pasangan! Duh tapi pasangan malah asik main gadget, padahal kita sedang mengeluarkan unek-unek saya. Kalau sudah begini,jangan pernah bosan untuk mengingatkan. Jadi pasangan suami istri itu, juga layaknya bersahabat, harus siap menjadi pendengar yang baik, untuk masing-masing.

10. Tidak ada proses diskusi yang hangat

Kalau super pendiam dan nggak bisa diajak ngobrol, susah juga ya. Penting lho  sering-sering diskusi. Mau itu topik yang sepele, konyol apalagi serius. Ambil aja dari kejadian sekeliling, lalu jadikan topik pembicaraan, saling melontarkan pandangan masing-masing.

Mau nantinya beda pendapat, menurut urusan belakangan. Yang penting, sudah terjadi interaksi dan keterlibatan emosi satu sama lain.

Kalau menurut Mommies, kebiasaan apa yang dapat merusak pernikahan, silakan tambahkan di kolom comment, ya!

BACA JUGA:

Infografik: 30 Checklist Pernikahan Sehat

21 Hal yang Dirindukan Setelah Pernikahan

Share Article

author

-

Panggil saya Thatha. I’m a mother of my son - Jordy. And the precious one for my spouse. Menjadi ibu dan isteri adalah komitmen terindah dan proses pembelajaran seumur hidup. Menjadi working mom adalah pilihan dan usaha atas asa yang membumbung tinggi. Menjadi jurnalis dan penulis adalah panggilan hati, saat deretan kata menjadi media doa.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan