Coba cek, ada berapa tanda yang Anda (atau pasangan) miliki yang menunjukkan kalau Anda adalah pasangan yang egois.
Meskipun sangat menantang hidup dikelilingi orang-orang egois, tapi beda cerita kalau pasangan hidup yang begitu. It’s hell, man. Atau, pernahkah terpikir, jangan-jangan justru Anda lah makhluk egois yang sering bikin masalah di dalam hubungan? Untuk memperjelas hal ini, coba simak baik-baik beberapa tanda yang bisa menunjukkan bahwa mungkin saja, Anda yang selama ini menjadi pihak yang selalu mau menang sendiri.
Semua harus berjalan sesuai dengan keinginan Anda
Jika setiap kali kalian berdiskusi dan diakhiri dengan dia yang selalu melakukan apa pun dengan cara yang Anda inginkan dan dengan mengorbankan kebahagiaannya sendiri, it’s a big red sign that you are the selfish one in your relationship. Anda senang karena merasa selalu menang? Sebaiknya jangan karena ini bukan pertandingan dan ini jelas-jelas bukan ciri hubungan yang sehat. Cepat atau lambat, dia akan merasa muak. Jika ia tidak bahagia tapi tak mengakhiri hubungan, bisa aja kan dia pilih cara lain, mendua hati. Keduanya sama-sama akan menghancurkan perkawinan.
Mendiamkan dia sebagai bentuk hukuman
Photo by Nikola Johnny Mirkovic on Unsplash
Alih-alih mengupayakan percakapan dengan cara yang dewasa untuk mencari solusi, Anda pilih mengabaikan. Tidak mengajaknya bicara bahkan berhari-hari padahal Anda tahu pasangan sangat ingin menyelesaikan masalah. Adalah sebuah tindakan egois dan kekanak-kanakan menghindari komunikasi ketika Anda terluka atau marah kepada pasangan. Masalah bukannya hilang, malah bertambah.
Anda harus selalu menjadi pihak yang benar
Jika selalu merasa pendapat dan saran dari Anda adalah yang terbaik dan pasti benar, perkawinan Anda bakal berakhir. Ini berarti Anda ingin berada di dalam sebuah hubungan yang bisa memenuhi keinginan diri Anda sendiri, bukan harapan berdua karena tak ada tempat untuk keinginan pasangan.
BACA JUGA: 30 Checklist Pernikahan Sehat
Anda selalu menuduh pasangan yang egois
Bukanlah hal mudah untuk menolerir kualitas buruk yang tidak kita sukai dari diri kita sendiri. Nah, itulah yang dimaksud dengan menuduh pasangan sebagai pihak yang mau menang sendiri ketika mereka tidak bisa memenuhi keinginan kita yang egois.
Mengharapkan pasangan berubah
Mungkin Anda nggak sadar, tapi nyatanya Anda sedang bersikap egois ketika mengharapkan pasangan mengubah kepribadian dan kebiasaannya agar bisa sesuai dengan ekspektasi dan kebutuhan Anda. Meskipun pasangan berupaya mengubah kepribadian dan kebiasaannya agar bisa menjadi seperti yang Anda mau,itu tidak akan berlangsung lama dan ia tidak akan bahagia.
Anda mengabaikan kebutuhannya
Bagian utama dan sangat penting di dalam sebuah hubungan yang sehat adalah menyadari hal apa saja yang bisa menyenangkan pasangan kita dan, paling tidak upayakanlah, mencoba mengakomodir keinginannya. Ini bukan berarti Anda harus teruuuus selalu menyenangkan dia, tapi sekali lagi, jangan abaikan kebutuhannya.
Setiap kali kecewa, Anda mengancam akan mengakhiri semuanya
Photo by Christin Hume on Unsplash
Jika setiap kali tidak bisa mendapatkan apa yang Anda mau lalu mengancam akan meninggalkan dia, pelan-pelan Anda membunuh cinta dan rasa percayanya. Seseorang yang sungguh-sungguh mencintai pasangannya akan bersikap dewasa dan punya kesadaran diri untuk mengetahui bahwa sangatlah menyakitkan jika orang yang kita cintai selalu mengancam akan pergi setiap kali keinginannya tidak terpenuhi.