Sorry, we couldn't find any article matching ''
3 Ciri-ciri Skincare Aman dan Tidak Berbahaya
Sebelum gegabah membeli skincare yang mungkin lagi happening, pastikan dulu kita tahu ciri-ciri skincare yang aman dan tidak berbahaya berikut ini.
Sudah berapa rak skincare yang mommies punya saat ini? Sudah lengkap mulai dari cleansing oil, facial wash, essence, serum, eye cream, moisturizer, hingga tabir surya? Memang menjaga kesehatan kulit itu sudah wajib hukumnya, tapi yang lebih penting lagi, kita juga harus yakin apa yang kita templok ke wajah, tuh, aman dan nggak bahaya. Nah, kali ini saya bertanya ke dr. Dian Pratiwi, SpKK, FINSDV, FAADV untuk berbagi tips dengan mommies semua, demi mengetahui apa saja, sih, ciri-ciri skincare yang aman dan tidak berbahaya?
Memiliki izin edar BPOM
Kalau menurut dr. Dian Pratiwi, secara tampilan fisik memang sulit untuk menentukan apakah skin care tersebut aman dan bebas dari kandungan bahan yang berbahaya. Untuk itu kita harus cerdas membaca label. Nomor satu dan utama, skincare aman itu harus punya izin edar dari BPOM. Badan resmi dari negara ini punya persyaratan keamanan produk yang harus dipenuhi oleh skincare sebelum mendapatkan izin edar, termasuk di antaranya adalah kandungan bahan aktif apa saja yang diperbolehkan. Semuanya lengkap sampai konsentrasinya, hingga ke bahan tambahannya seperti pengawet, pewangi, emulsifier, texture enhancer, dan lain-lain.Dengan mengantongi izin edar BPOM, produsen dan BPOM berkewajiban memastikan bahwa produk skincare tersebut aman dan bebas dari kandungan zat berbahaya.
Tambahan dari dr. Dian Pratiwi, nih, secara umum, produk yang sudah memiliki izin BPOM akan digunakan pada populasi umum. Tapi, kan, tiap kulit unik, ya, tentunya dengan beragam kondisi dan permasalahannya masing-masing, reaksi terhadap suatu produk juga bisa berbeda. Jadi nggak perlu heran, kalau risiko terjadi efek samping (misalnya iritasi, alergi) masih ada, meskipun kecil. Belum lagi kalau kita juga suka cross antara produk skin care satu dan lainnya, since banyak dari kita tidak menggunakan hanya satu skincare saja, tapi kombinasi beberapa skincare yang kandungannya macam-macam. Semakin banyak skincare yang digunakan, tentunya semakin tinggi juga risiko iritasi yang mungkin terjadi.
Baca juga: Skincare Aman Untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Mencantumkan keterangan lengkap
Produk perawatan kulit yang baik pasti akan mencantumkan dengan lengkap mengenai, keterangan produk, info cara pakai, ingredients atau kandungan, perhatian khusus, tanggal kadaluarsa, serta PAO (Period After Opening). Kita perlu cerdas membaca label untuk memilah skincare yang aman dan bebas kandungan bahan berbahaya. Jangan lupa untuk baca dengan saksama dan ikuti cara pakai, teliti lagi kalau ada disclaimer khusus. Misalnya, jika sebuah produk mengandung retinol, produk yang baik pasti mencantumkan disclaimer bahwa tidak boleh digunakan oleh ibu hamil.
Berasal dari bahan alami belum tentu aman
Kalau yang ini tentu berdasarkan kondisi dan jenis kulit kita, mommies. Yang penting kita ketahui, mau alami atau sintetik, risiko alergenik atau iritasi itu bisa jadi tinggi ataupun rendah. Bahan alami bisa saja memiliki risiko alergi atau iritasi tinggi, dan sebaliknya bahan sintetik bisa saja risiko alergi atau iritasinya rendah. Jadi memang harus banget banget mengenali kondisi, karakter, dan jenis kulit kita sendiri.
Kalau sudah hati-hati dalam memilih produk, masih muncul efek samping seperti iritasi dan alergi, dr. Dian Pratiwi menyarankan untuk segera stop seluruh rangkaian produk yang digunakan. Gunakan hanya cleanser dan moisturizer yang bersifat gentle hingga kulit membaik. Selain itu, jangan lupa memperbanyak minum air putih, hindari keringat, dan matahari berlebih dulu. Setelah membaik, perlahan mommies bisa kembali ke ritual normal, dengan perkecualian produk yang diduga penyebab iritasi atau alergi. Bila tidak kunjung membaik, segera kunjungi dokter SpKK terdekat untuk diketahui permasalahan dan penanganannya, ya.
Baca juga: 7 Cara Memanfaatkan Air Buangan AC
Share Article
COMMENTS