Dampak WFH ternyata nggak hanya pada geliat ekonomi namun juga terhadap hubungan dengan pasangan. Seperti apa dampak WFH terhadap kehidupan seksual dengan pasangan?
Masa-masa awal WFH pastinya bikin excited, karena jadi punya lebih banyak quality time bersama pasangan. Terutama buat mereka yang jadwalnya sibuk banget sebelum pandemi. Delapan bulan kemudian, saat masih harus menjalani WFH berkepanjangan ini, kira-kira mommies dan suami masih mesra terus, atau malah jadi jenuh dan garing, nih?
Kehidupan seksual para pasangan suami istri ikut kena getahnya pandemi. Buat sebagian pasangan, frekuensi berhubungan seksual jadi meningkat. Tapi lama kelamaan, berada dalam satu atap bersama pasangan nyaris tanpa jeda selama 24 jam setiap hari ternyata rentan menimbulkan konflik dan bisa memengaruhi aktivitas seksual.
Mengutip Huffington Post, terapis seksual dari North Carolina, Amerika Serikat, Tom Murray mengatakan bahwa adanya anak-anak di rumah selama 24/7 (serta direpotkan dengan urusan SFH mereka), dan PHK akibat pandemi bisa menyebabkan stes. Dalam jangka pendek, stres bisa menjadi afrodisiak. Artinya stres membuat gairah seksual meningkat. Sebaliknya, stres yang kronis bisa menyebabkan gairah seksual menurun. Berikut ini beberapa dampak pandemi terhadap kehidupan seksual pada berbagai pasangan.
Buat pasangan yang tadinya super sibuk dan mobile, dampak WFH itu penyelamat hubungan seksual. Karena adanya pembatasan sosial, otomatis waktu luang di rumah jadi lebih banyak. Beberapa pasangan jadi punya waktu berkualitas ekstra yang digunakan buat bersantai bersama dan akhirnya memicu gairah seksual mereka.
Ditambah lagi, bekerja dari rumah juga lebih hemat waktu dan lebih sedikit stres karena terhindar dari bermacet-macetan di jalan. Biasanya, ini bisa membuat pulang ke rumah jadi terlambat, nggak cukup waktu, serta keburu letih untuk berhubungan seksual. Jadi, berkat WFH, nggak ada lagi alasan untuk nggak sempat berhubungan seksual.
Menurut Shannon Chavez, psikolog dan seks terapis dari Los Angeles, Amerika Serikat, waktu ekstra selama WFH, telah membantu beberapa orang lebih rileks dan terbuka untuk aktivitas seksual. Senada dengan itu, seks terapis lainnya dari Los Angeles, Nazanin Moali, juga beranggapan bahwa banyak pasangan jadi bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk melakukan foreplay dan afterplay, dan bersentuhan fisik non-seksual.
Di sisi lain, stres akibat hidup di masa pandemi telah memengaruhi gairah seksual bagi banyak pasangan. Menurut Shannon, berbagai masalah yang timbul telah menyeret orang ke dalam lingkaran emosi yang kompleks yang menyebabkan stres, kelelahan, masalah tidur, perubahan nafsu makan dan perubahaan suasana hati.
Bagi sebagian pasangan, menghabiskan waktu di rumah bersama, mulai dari WFH hingga mencari hiburan, ternyata membuat mereka dapat menemukan kejengkelan, frustrasi dan jadi mudah tersinggung pada pasangan. Minimnya ruang di antara pasangan bisa menimbulkan konflik dalam hubungan yang berisiko menurunkan gairah dan mengacaukan hubungan seksual mereka.
Pergolakan dalam kehidupan sehari-hari dan stres berkepanjangan ternyata dapat memperburuk kondisi kesehatan mental. Ini bisa menimbulkan kecemasan dan depresi.
Nazanin menjelaskan, “Gangguan psikologis ini nggak hanya memengaruhi suasana hati, tetapi juga dapat menyebabkan gangguan seksual, seperti disfungsi ereksi atau hubungan seksual yang menyakitkan.” Bahkan, “pada penderita gangguan obsesif-kompulsif, bisa jadi mereka berjuang untuk memenuhi keinginan pasangan untuk melakukan hubungan seksual, karena sebenarnya takut terkontaminasi virus corona.”
Baca Juga: Disfungsi Seksual Meningkat Saat Pandemi, Ini Penyebab dan Tanda-tandanya
Beberapa pasangan memanfaatkan situasi pandemi untuk membangun keintiman dan mencoba hal-hal baru dalam kegiatan seksual mereka. Ternyata, ini bisa menyegarkan kembali hubungan dengan pasangan. Pasalnya, para pasangan juga memanfaatkan hal ini untuk mengeksplorasi berbagai keruwetan bersama pasangan.
Mommies sendiri, terkena dampak yang mana? Apapun itu, semoga selalu bisa menjaga kemesraan dan kehidupan seksual dengan pasangan tetap sehat dan wajar, ya.