Ketahui tips bijak menghadapi suami pelit tanpa harus merusak hubungan. Jika dibiarkan bisa mengancam kedamaian rumah tangga.
Pernikahan bukan hanya soal cinta, melainkan menyatukan dua orang dengan kepribadian berbeda. Dalam hal ini, ada kalanya istri berhadapan dnegan suami pelit dalam hal keuangan. Hal ini tentu bisa membuat banyak istri merasa frustasi, terutama ada saja kebutuhan tak terduga yang tiba-tiba perlu dibeli.
Namun tenang saja karena ada cara-cara bijak untuk menghadapi suami pelit tanpa merusak hubungan rumah tangga Anda.
BACA JUGA: Anak Pelit dan Susah Berbagi, Ini Penyebabnya dan Dampaknya
Ada berbagai alasan yang mendasari munculnya perilaku suami pelit terhadap keuangan, salah satunya adalah pengalaman masa lalu yang mempengaruhi pola pikirnya terkait uang. Mungkin ia pernah mengalami masa sulit secara finansial, sehingga menjadi sangat hemat dan cenderung pelit.
Selain itu, ketakutan akan masa depan juga bisa menjadi faktor, di mana suami ingin menjamin kestabilan keuangan keluarga dengan cara menghemat sebanyak mungkin. Beberapa suami juga mungkin memiliki kepribadian yang cenderung konservatif dalam mengelola uang, sehingga lebih memilih untuk menabung daripada mengeluarkan uang untuk kebutuhan yang dianggap tidak penting.
Coba lihat apakah suami Mommies masuk kategori suami pelit sesuai dengan ciri-ciri yang disebutkan di bawah ini!
Suami pelit cenderung enggan untuk mengeluarkan uang, bahkan untuk keperluan yang penting atau bermanfaat bagi keluarga. Mereka sering kali menahan diri untuk memberikan kontribusi finansial dalam hal-hal yang dianggap tidak perlu atau di luar budget yang telah ditetapkan.
Saat bicara tentang finansial, suami juga akan sering menanyakan berapa uang yang Mommies dapatkan dan cara menghematnya. Sebab, mereka selalu memperhitungkan uang dan mengaitkan segala hal dengannya.
Suami pelit mungkin sulit untuk berbagi atau bersedia memanjakan anggota keluarga dalam hal finansial. Misalnya, suami akan memilih tempat yang murah saat liburan anak, walaupun tempat tersebut tak memiliki kualitas bagus.
Jika Mommies dan suami pergi untuk membeli sesuatu, dia akan sangat memperhatikan harga. Dalam hal ini, suami akan selalu memprioritaskan barang murah dengan alasan menghemat uang tanpa mempedulikan istri maupun anak.
Suami pelit sering kali tidak transparan dalam mengelola keuangan keluarga. Mereka mungkin menyembunyikan informasi tentang pendapatan, pengeluaran, atau aset keluarga, sehingga sulit untuk merencanakan keuangan secara bersama-sama. Bahkan, ada juga dari mereka yang rela membohongi istri dan anggota keluarga mengenai keuangannya.
Selain itu, suami yang pelit mungkin kurang responsif terhadap kebutuhan keluarga dalam hal finansial. Mereka cenderung menolak atau menunda memenuhi permintaan atau kebutuhan anggota keluarga, bahkan jika hal tersebut penting atau mendesak.
Suami akan lebih fokus pada penghematan atau penumpukan kekayaan pribadi daripada memenuhi kebutuhan atau kebahagiaan keluarga secara keseluruhan.
Suami pelit mungkin kurang bersedia untuk berinvestasi dalam masa depan keluarga, seperti menabung untuk pendidikan anak-anak, merencanakan pensiun, atau mempersiapkan dana darurat untuk keperluan mendesak.
Dalam arti lain, mereka hanya peduli menghemat uang secara berlebihan di masa kini tanpa memikirkan konsekuensi yang akan terjadi di masa depan.
Foto: Pexels
Mommies bisa cari tahu di bawah ini sambil mengintip juga beberapa tips bijak menghadapi suami pelit, sehingga Anda bisa menjaga kedamaian dan keharmonisan dalam rumah tangga.
Pertama, suami yang pelit mungkin memiliki latar belakang keluarga kurang mampu atau pengalaman masa lalu yang mempengaruhi pola pikirnya tentang uang. Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi istri untuk berbicara terbuka dengan suami dan mencoba memahami alasan di balik perilaku pelitnya.
Mommies jangan sungkan membicarakan ketidaknyamanan yang dirasakan, terutama jika berdampak pada anak-anak.
Sebagai pasangan suami istri, penting untuk berbagi rencana keuangan yang mencakup tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Dengan membuat rencana bersama, baik suami maupun istri dapat menentukan prioritas keuangan, menabung untuk masa depan, dan mengatur pengeluaran sehari-hari dengan bijak.
Coba rencanakan berapa banyak yang akan Mommies dan suami keluarkan untuk tujuan menabung, seperti pensiun atau rumah, serta cara masing-masing untuk berhemat.
Mengancam suami untuk memenuhi kebutuhan tambahan uang tidak akan membantu memperbaiki hubungan. Sebaliknya, istri sebaiknya menggunakan komunikasi yang baik dan mengungkapkan kebutuhan dengan cara yang tenang dan penuh pengertian.
Coba gunakan rasa bersalah sebagai senjata untuk membuat suami menuruti kemauan mama. Contohnya, Mommies bisa mengingatkan tentang janji yang dibuat suami untuk membayar uang sekolah anak tepat waktu.
Mengajak suami untuk berbelanja bersama dapat membantu memperlihatkan betapa pentingnya kebutuhan rumah tangga dan memungkinkan suami untuk terlibat langsung dalam pengambilan keputusan keuangan. Dengan ini, suami bisa melihat sendiri bahwa keperluan rumah tangga itu banyak dan tidak cukup apabila hanya diberikan uang sedikit.
Biarkan suami turut terlibat untuk memilih kebutuhan yang ingin dibeli, sehingga dia bisa memperhitungkan kembali uang yang seharusnya diberikan kepada istri.
Berikutnya, Mommies harus jujur dalam menyampaikan rasa keberatan terhadap perilaku suami. Dengan tenang, ajak suami diskusi terbuka tentang permasalahan keuangan dapat membantu menyelesaikan konflik dan menciptakan pemahaman bersama. Jelaskan bahwa pengeluaran bukan hanya dari membayar uang sekolah anak saja, tetapi juga belanja bulanan hingga harian.
Jangan memendam masalah sendirian, ya!
Selain itu, Mommies bisa coba menyisihkan uang secara transparan dan biarkan suami mengetahui kegiatan menabung. Walaupun hanya menabung uang Rp1, tunjukan pada suami bahwa Mommies sedang menabung untuk membeli barang yang diidamkan. Ketika suami melihat usaha istri untuk menabung, dia mungkin akan merasa terdorong untuk ikut membantu.
Selain itu, jika dia masih memiliki hati, pasti suami akan merasa malu saat melihat istrinya menabung dengan nominal minim.
Penghematan pengeluaran dan peningkatan produktivitas dapat membantu mengatasi masalah keuangan. Coba ajak suami dan anak-anak untuk berhemat serta mencari cara kreatif untuk menghasilkan pendapatan tambahan dapat membantu memperbaiki situasi keuangan keluarga.
Mommies juga bisa menerapkan kebiasaan yang dapat mengurangi pengeluaran, seperti memasak makanan rebus atau kukus untuk mengurangi penggunaan minyak goreng.
Jika suami tidak mampu mencukupi kebutuhan keluarga, istri dapat meminta izin untuk kembali bekerja. Mommies yang bekerja tentu tak perlu banyak bergantung secara finansial kepada suami yang pelit karena bisa memiliki pemasukan sendiri dan membantu keuangan keluarga.
Ada banyak cara bagi Mommies untuk bekerja, misal dengan freelance, menjadi reseller, menjadi content creator, atau menjadi wirausaha. Namun, perlu dipertimbangkan dengan matang tentang peran merawat anak jika kedua orang tua bekerja. Pastikan anak tetap mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang cukup.
BACA JUGA: Bukan Matre, 5 Persiapan Keuangan Ini Harus Dipahami Sebelum Menikah
Ditulis oleh: Azahra Syifa
Cover: Pexels