Sorry, we couldn't find any article matching ''
Hindari Menghisap Payudara Istri pada 7 Kondisi Berikut Ini
Menghisap payudara istri saat foreplay jadi favorit banyak suami. Namun, menurut pakar ada momen ketika hal tidak boleh dilakukan.
Bentuknya yang indah dan sedap dipandang mata membuat payudara wanita menjadi salah satu organ seksual yang digemari para pria. Selain fungsi biologisnya sebagai sumber makanan dan gizi bagi bayi, payudara juga merupakan sumber daya tarik seksual utama bagi laki-laki.
Fakta lainnya, sebagai organ seksual utama bagi perempuan, payudara sangat sensitif terhadap stimulasi.
Menghisap Payudara Bantu Orgasme
Sebagai organ seksual, payudara diketahui memberikan kenikmatan yang luar biasa baik bagi pria maupun wanita. Faktanya, beberapa wanita mengungkapkan bahwa mereka mampu mencapai orgasme ketika payudara mereka menerima stimulasi melalui isapan dan belaian.
Bila menghisap payudara dikombinasikan dengan beberapa bentuk rangsangan seksual lainnya, maka akan membantu wanita mencapai orgasme lebih cepat. Namun, karena payudara juga sangat sensitif, pria harus berhati-hati. Sebab memperlakukan payudara secara kasar dapat menimbukan rasa sakit.
Jadi para wanita, izinkanlah suami menyenangkan hati Anda. Jika Anda tidak menikmati cara pasangan melakukannya, beritahu dia. Situasi ini seharusnya menjadi hal yang bisa membuat kedua belah pihak sama-sama senang.
BACA JUGA: 6 Rekomendasi Masker Payudara agar Sehat dan Kencang Tanpa Operasi
Hindari Menghisap Payudara Istri pada 7 Kondisi Ini!
Secara umum, membiarkan suami menghisap puting payudara tidak akan menimbulkan masalah. Apalagi jika dilakukan dengan lembut dan memakai perasaan. Bahkan ketika Mommies sedang tengah menyusui bayi.
Namun hal ini tidak disarankan untuk dilakukan dalam beberapa keadaan. “Di masa awal kehamilan sebetulnya rangsangan pada puting sudah menimbulkan kontraksi. Jadi tergantung kehamilanya kuat atau tidak. Jika rangsangan dilakukan secara intens, pasti akan lebih berdampak,” jelas Febrizky Yahya, Konselor Pernikahan dan Sex Educator.
Oke, mari kita cari tahu dalam kondisi-kondisi apa saja sebaiknya suami libur dulu menghisap puting dan payudara istri.
1. Anda hamil dan berisiko tinggi
Jika Anda tengah hamil anak kembar, pernah mengalami keguguran sebelumnya, atau memiliki riwayat persalinan prematur, bicarakan dengan dokter tentang tingkat rangsangan yang aman pada payudara. Beberapa bukti memperlihatkan bahwa rangsangan pada payudara dan puting dapat menyebabkan kontraksi rahim dan persalinan dini.
“Jika rangsangan yang diberikan terhadap puting hanya ringan dan sedikit, mungkin masih aman. Si Ibu juga harus peka. Jika perut mulai terasa nyeri, maka minta suami berhenti menghisap puting payudara Mommies. Biasanya dokter akan mengizinkan rangsangan terhadap puting dilakukan saat kehamilan menginjak usia di atas 36 bulan,” jelas Febrizky.
Jadi Mommies sebaiknya minta suami berhenti dulu merangsang dan menghisap payudara, terlebih jika kehamilan Anda dianggap berisiko tinggi.
2. Anda nggak nyaman
Beberapa wanita mungkin tidak ingin payudara dihisap suami. Apalagi ketika sedang menyusui bayi. Gagasan tentang hal itu mungkin terasa tidak nyaman, canggung, sekadar tidak ingin, atau merasa tidak nyaman secara fisik.
Bagi beberapa wanita yang baru melahirkan bayi dan sedang memberikan ASI, mereka hanya mau menyusui bayinya. Menyusui suami? Nanti dulu!
Apa pun yang menyebabkan keengganan Anda, jangan pernah merasa tertekan untuk melakukan sesuatu yang tidak ingin Anda lakukan. Bicaralah dengan pasangan tentang perasaan Anda dan temukan jalan tengah yang sama-sama kalian sukai.
Foto: Freepik
3. Anda merasa kesakitan
Ini bisa terjadi di masa menjelang menstruasi, ketika payudara wanita akan membengkak dan terasa sangat sensitif atau di masa menyusui. Jika Anda sedang mengalami nyeri pada puting payudara pada kondisi tersebut, membiarkan suami menghisap puting dan payudara mungkin akan terasa menyakitkan.
Kekuatan isapan pria dewasa bahkan bisa lebih menyakitkan dibandingkan kekuatan isapan bayi. Jika suami menggigit puting Anda, hal itu dapat menyebabkan kerusakan kecil pada kulit. Kerusakan ini dapat menyebabkan terjadinya infeksi payudara. Jika hal itu terjadi, mungkin akan mengganggu kemampuan dan keinginan Mommies untuk menyusui bayi.
4. Mommies kelebihan persediaan ASI
Jika payudara Anda sedang membesar, membiarkan suami menghisap puting payudara Anda mungkin akan terasa melegakan. Namun ingat, menyusui ekstra dapat menyebabkan tubuh Anda memproduksi ASI lebih banyak lagi, dan hal ini malah akan merepotkan jika Anda sudah memiliki persediaan ASI yang berlebihan.
5. Anda HIV positif atau mengidap penyakit menular
HIV dan penyakit menular lainnya dapat masuk ke dalam ASI dan dapat menularkannya kepada pasangan ketika dia menelan ASI yang keluar. Beberapa penyakit menular seksual, termasuk herpes dan sifilis, juga dapat menyebar melalui tindakan menyusui atau ketika Anda memiliki luka di payudara, puting, atau areola. Kalian harus mewaspadai risiko apa pun yang ada.
6. Pasangan terkena infeksi atau virus
Jika pasangan mempunyai masalah kesehatan, terutama yang ditularkan melalui mulut, ia dapat menularkannya kepada Anda dan bayi melalui kontak di payudara. Jadi, ada baiknya hindari mengingizinkan suami menghisap payudara dan puting Mommies, terlebih jika dia mempunyai kondisi kesehatan yang dapat menulari Anda atau bayi.
7. Mommies atau bayi Mommies sedang sariawan
Infeksi jamur dapat menular dengan cepat ke pasangan dan kembali lagi ke Anda jika dia menghisap puting payudara dan menelan ASI yang keluar. Jika kalian, termasuk bayi, mengalami salah satu tanda sariawan, seperti nyeri atau sensasi terbakar di sekitar puting, dan juga di daerah mulut, maka sebaiknya segera hubungi dokter. Ini berarti kalian harus menerima perawatan sesegera mungkin.
BACA JUGA: Kanker Payudara Bisa Efektif dicegah dengan 9 Makanan Ini, Apa Saja?
Cover: Freepik
Share Article
COMMENTS