Sorry, we couldn't find any article matching ''
Pro dan Kontra Cari Jodoh di Dating Apps, Serta Cerita dari Penggunanya
Berpikiran untuk cari jodoh di dating apps? Ketahui terlebih dulu pro dan kontra cari jodoh di dating apps supaya aman dan tidak mudah tertipu bualannya!
Dalam era digital seperti saat ini, segala hal menjadi jauh lebih mudah. Hal ini mencakup banyak aspek kehidupan, mulai dari kebutuhan sehari-hari yang bisa dibeli secara online, belanja fashion secara online, transportasi online, keuangan online, pariwisata online, bahkan cari jodoh pun online!
Banyak cerita yang beredar di media sosial bahwa mereka menemukan pujaan hatinya melalui dating apps atau aplikasi cari jodoh. Melihat dan mendengar pengalaman orang lain yang sukses cari jodoh online, tak heran pada akhirnya banyak juga yang menggunakan dating apps untuk mencoba peruntungannya.
Sebelum mengunduh aplikasi cari jodoh, sebaiknya ketahui terlebih dulu pro dan kontranya untuk menjaga dan melindungi diri dari orang-orang tidak baik yang menunggu kita sebagai mangsanya!
Ini beberapa data yang tim Mommies Daily kumpulkan dari para pengguna dan ex pengguna mengenai pro dan kontra cari jodoh di dating apps.
Photo by cottonbro studio on Pexels
Pro menggunakan Dating Apps
1. Hemat waktu
Dengan waktu yang singkat, pengguna bisa “bertemu” banyak orang dalam waktu yang singkat. Beberapa dating apps tidak membatasi berapa jumlah orang yang bisa di-swipe dalam sehari. Namun, beberapa lainnya membatasi jumlah hingga maksimal 10 orang dan baru bisa swipe kembali di keesokan hari.
2. Bisa mengurasi sesuai keinginan
Umumnya, dating apps memiliki pengaturan untuk orang seperti apa yang ingin kita temui di aplikasi. Seperti jarak, rentang usia, agama, hingga hobi. Fitur ini membantu para pengguna untuk lebih mudah bertemu sosok pasangan yang didambakam.
3. Lebih banyak potensi dibandingkan dengan cara tradisional
Kemudahan digital ini juga bisa dirasakan manfaatnya pada para pengguna aplikasi cari jodoh. Dibandingkan dengan cara tradisional yang membutuhkan banyak waktu untuk mengenal dan mengetahui seseorang, dating apps menyediakan fitur profil di mana pengguna bisa membaca sifat, hobi, kesukaan, dan detail lainnya tentang orang yang muncul di beranda. Setelah membaca profil orang tersebut, pengguna bisa memutuskan untuk swipe right jika tertarik atau swipe left untuk tidak tertarik
4. Introvert friendly
Bagi kaum introvert yang punya issue percaya diri, suka bingung dan kikuk ketika bertemu langsung dan mengobrol dengan seseorang, dating apps cukup membantu memudahkan mereka dalam mencari pasangan. Karena bisa mengobrol lewat chat terlebih dulu tanpa langsung bertemu.
BACA JUGA: 15 Green Flag yang Wajib Dicari di Calon Pasangan, No.14 Penting!
Kontra menggunakan Dating Apps
1. Informasi yang dicantumkan palsu
Meski memiliki fitur informasi untuk mengetahui lebih dalam mengenai orang yang munculdi beranda, tapi bisa jadi informasi-informasi yang dicantumkan palsu. Jangan mudah terbuai juga dengan akun yang sudah diverifikasi, karena biasanya verifikasi dilakukan dengan memindai wajah saja bukan dengan data-data yang diisi dan dicantumkan untuk informasi.
2. Melihat penampilan fisik
Ternyata, penampilan fisik dari foto yang diunggah sebagai profil juga cukup menjadi penentu untuk orang lain tertarik dan swipe right. Sebab, tidak bisa dipungkiri penampilan fisik menjadi hal pertama yang dilihat orang lain. Namun, bukan berarti hal ini bisa dijadikan alasan untuk menggunakna foto yang diedit sangat jauh berbeda dari aslinya, ya!
3. Tertipu bualan
Saat sudah match dengan seseorang yang masuk dengan kriteria kita, muncul lah fitur chat. Di sini, kewaspadaan harus diutamakan. Sebab, tidak sedikit orang khususnya para perempuan yang mudah terbuai dengan tipu daya dan obrolan di awal. Padahal, ternyata realitanya tidak seperti itu.
Cerita dan Kata Mereka yang Pernah Menggunakan Dating Apps
Photo by cottonbro studio on Pexels
Dari direct message Instagram dan WhatsApp Group, ini cerita dan pengalaman para pengguna dan ex pengguna dating apps. Ada yang berakhir ke pelaminan, tapi ada juga yang zonk!
BACA JUGA: Akan Populer, Ini 3 Tren Seks 2024 yang Bikin Bercinta Semakin Panas
Pengalaman mereka yang kurang beruntung
“Waktu single pernah ke Bali terus nyoba cari2 orang Jepang dari Tinder karena pingin conversation bahasa Jepang, udah ketemu yang cakep dan asik ngobrol, dan udah siap berangkat taunya dia bilang gak jadi terus lost contact, deh.” -Inyoup, 30 tahun
“Aku punya pengalaman sama dating apps, tapi kayaknya termasuk orang yang kurang beruntung. Kebanyakan ketemu laki-laki antara yang suami orang atau demennya ajak esek-esek. Sekalinya single, akunya merasa nggak sesuai hati.” -D.P.
“Kenalan sama bule yang tinggal di Indonesia, ngobrol udah nyambung, udah seru, pas ketemuan malah dia minjem uang buat bayar listrik rumahnya. Males.” – Ar, 35 tahun
“Lagi iseng main dating apps pakai akun teman, tiba-tiba lihat profil kakak ipar gue (suami dari kakak gue), auto shock. Iseng gue tanya-tanya, gila sih, dia jabanin dan omongannya ngaco banget. Bikin gue jadi males ketemu dan jadi kasihan sama kakak gue :(.” – Beth, 37
Pengalaman mereka yang beruntung
“Part paling seru main dating app itu swipe kanan/kirinya aja, tapi setelah match dan chat malah sering dapet yang nggak cocok. Udah beberapa kali trial and error main dating app dari jaman aplikasi T, dan yang terakhir di tahun 2021 iseng main di aplikasi B, dapet lawan bicara yang cocok dan akhirnya kami jadian setelah 1 tahun PDKT.” -Tosa, 30 tahun
“Waktu itu main Tinder cuma pengen nyari temen kondangan, tapi ternyata malah keterusan sampe nikah 8 tahun, kelar KPR dan punya 2 anak 😂. Lucunya, waktu itu aku bilang lagi gamau pacaran dan minta dia izin ke papaku kalo mau pacaran. Malah izin bawa keluarganya ke rumah. Yaudah deh akhirnya malah disuruh buruan nikah 😅.” -Seruni, 30 tahun
“Pake Tinder tahun 2017. Alhamdulillah match-PDKT-jadian-nikah-punya anak 2. Main dating app harus teliti dan hati-hati sebelum swipe kanan, soalnya banyak oknum gak bener.” Pevita, 30 tahun
“Aku tipe anak introvert dan di real life temenku gak banyak. Jadi aku memutuskan untuk nyari temen ngobrol via dating apps. To be honest, main dating app itu seru karena bisa ketemu banyak orang, tapi bahaya juga untuk pemula kayak aku waktu itu. Tapi pada akhirnya aku ketemu pacar pertamaku via dating app dan pacaran sama dia udah hampir 3 tahun.” -RPP, 22 tahun
“Aku dulu sebelum nikah main dating apps emang buat cari pasangan beneran. Dan ketemu sama partner aku sekarang dari Tinder. Ternyata dia temen waktu TK 🤣 , satu circle, rumah deketan alias tetangga, tapi gak pernah kenal pas udah gede.” -AD, 32 tahun
“Awalnya mau mencari relasi baru karena waktu itu 2021 Covid-19. Waktu itu pakai dating apps “CMB”. Akhir April 2021 berkenalan dengan salah satu pria inisial RA. Awal Mei 2021 mulai intens bertemu dan di pertengahan bulan kami memutuskan untuk menjalin hubungan serius. Hanya selang waktu 3 bulan dari pertemuan pertama, RA mengajak saya menikah setelah 2 kali saya tolak. Kami menikah di Mei 2023 hingga sekarang dikaruniai 1 anak berusia 1 tahun.” -Skittle121, 29 tahun
“Pengalaman aku pakai dating apps adalah gak boleh baper! Open sama semua orang jangan fokus untuk dapet pasangan dari dating apps dulu, tapi lebih kenalan sama berbagai macam orang. Di dating apps kadang banyak yang buru-buru pingin punya pacar, tapi setelah konsisten ngobrol 5-6 hari abis itu di ghosting. Padahal udah ngomong sayang atau bilang mau serius. Makanya main dating apps gak boleh baper. Let go aja! Aku ketemu pasangan aku yang sekarang dari dating apps, kuncinya jangan cepet baper dan pepet terus kalau ngerasa ada yang cocok.” -Giscka, 23 tahun
“Kenal sama suami dari Tinder tahun 2018. 2 bulan chit-chat baru mau ketemuan. Dari ketemuan itu akhirnya nyambung, suka kulineran, suka nongkrong, ngobrol apa aja nyambung banget, dan sefrekuensi aja gitu. Download Tinder bukan buat cari pacar atau jodoh, emang pure pengen tau aja kalo kenal laki di dating apps tuh gimana. September 2020 lamaran dan menikah di November 2020.” -TWN
BACA JUGA: 10 Tanda Pasangan Selingkuh Padahal Masih Sayang dan Alasan Melakukannya
Cover: Photo by cottonbro studio on Pexels
Share Article
COMMENTS