Rujuk dengan mantan adalah keputusan penting yang membutuhkan pertimbangan matang. Ini beberapa syarat dan cara rujuk yang perlu dipertimbangkan.
Rujuk atau balikan dengan mantan bukan hal mudah. Apalagi jika Anda ingin rujuk setelah cerai. Meskipun begitu, banyak orang yang mungkin berada dalam posisi ini dan sedang mempertimbangkan syarat dan cara rujuk kembali dengan mantan mereka.
BACA JUGA: 7 Tanda Anda Kehilangan Gairah Terhadap Pasangan & Tips Mengembalikannya
Sebelum rujuk dengan mantan, Anda perlu membicarakan masa lalu agar kalian berdua bisa move on. Berikut adalah lima cara untuk melupakan masa lalu dan mulai rujuk dengan mantan Anda lagi.
Banyak hubungan yang putus karena banyak orang yang buruk dalam berkomunikasi satu sama lain. Bisa saja ini terjadi pada Anda dan mantan, ya.
Nah, ketika mulai rujuk kembali, Anda berdua harus berjanji untuk meningkatkan keterampilan komunikasi satu sama lain. Salah satunya dengan bersikap jujur. Ini mungkin diperlukan jika alasan putus kalian karena kebohongan atau perselingkuhan.
Meskipun bersikap jujur dapat menyebabkan pertengkaran, hal ini jauh lebih baik daripada mengasumsikan yang terburuk dari orang yang Anda sayangi. Memperbaiki komunikasi dapat membantu hubungan ini berjalan dengan lebih baik daripada hubungan sebelumnya.
Banyak pasangan yang ketika rujuk punya prinsip untuk memulai semua hal selayaknya hubungan baru. Mungkin ini bagus, tetapi sebenarnya bisa berbahaya.
Sangat penting untuk membangun hubungan masa lalu daripada mencoba mengabaikannya. Anda harus mengakui masa lalu, mengakui kesalahan yang telah dibuat, dan berusaha untuk menjadi lebih baik.
Kepercayaan diperlukan agar hubungan apa pun menjadi sehat dan stabil. Jika pasangan mengkhianati kepercayaan Anda selama hubungan dengan melewati batas atau bahkan berselingkuh, Anda harus bertanya pada diri sendiri apakah Anda benar-benar mempercayai mereka sekarang. Jika jawabannya tidak, berarti mungkin Anda belum siap untuk rujuk.
Memang, sih, Anda seharusnya tidak melupakan masa lalu tapi jangan pula mengungkit dan menggunakannya sebagai senjata saat bertengkar dengan pasangan.
Jangan bertahan pada rasa sakit di masa lalu, tetapi cobalah untuk membicarakannya dengan mantan Anda sebelum mencoba menjalin hubungan lagi. Lalu jujurlah tentang perasaan Anda pada saat itu dan rasa sakit hati yang masih Anda rasakan.
Terkadang perpisahan terjadi karena suatu alasan, dan mungkin karena ingin membentuk karakter Anda jadi lebih kuat. Pertimbangkan apakah Anda dan pasangan berubah setelah perpisahan dan apakah kalian telah tumbuh menjadi lebih baik sejak perpisahan.
Sudahkah Anda dan pasangan mengatasi masalah pribadi dan menjadi lebih sadar diri? Pertumbuhan pribadi sangat penting untuk hubungan yang lebih kuat, loh.
Jika Anda berkencan dengan orang lain, jujurlah tentang hal itu, tetapi jangan terlalu detail. Mantan tidak perlu mengetahui setiap detail tentang kehidupan Anda ketika berpisah. Jika mereka memiliki masalah dengan hal itu, Anda perlu mencari tahu alasannya, karena bisa jadi itu adalah kecemburuan dan tidak lebih dari itu.
Keputusan untuk rujuk sangat mungkin terjadi karena pengaruh dari luar, apalagi jika kalian dulunya menikah dan kini bercerai. Orang-orang yang kenal dengan Anda mungkin akan mencoba mempengaruhi keputusan rujuk tersebut, misalnya orang tua, mertua, bahkan anak.
Ketahuilah bahwa keputusan Anda didasarkan pada apa yang terbaik untuk Anda. Sebelum memilih rujuk dengan mantan, pastikan Anda melakukannya untuk diri sendiri-bukan hanya untuk membuat orang lain bahagia.
Rujuk dengan mantan adalah satu hal berbeda dengan keputusan resmi seperti menikah kembali dengan mantan. Pelan-pelan saja, ya, jangan langsung tancap gas. Mungkin kamu tergoda untuk meresmikan hubungan tersebut ke jenjang lebih tinggi, tetapi akan sangat membantu jika hubungan ini kamu jalani dengan lebih hati-hati.
Foto: Pexels
Rujuk setelah cerai memang memungkinkan, tetapi membutuhkan banyak usaha dan komitmen dari kedua belah pihak. Jika Anda memutuskan rujuk kembali, ada beberapa tata cara rujuk khususnya dalam agama Islam.
1. Rujuk sah jika istri masih ditalak satu atau dua. Istri yang telah melewati masa iddah talak raj’i atau telah mengalami talak bain sugra tidak dapat dirujuk. Rujuk dalam kasus ini memerlukan akad nikah dan mahar baru.
2. Rujuk dapat dilakukan dengan menggunakan ungkapan yang jelas (sharih). Contoh ungkapan sharih mencakup, “Aku rujuk kepadamu,” atau “Engkau sudah dirujuk.”
3. Rujuk tidak sah jika hanya dilakukan dengan niat tanpa diucapkan secara resmi.
4. Sebaiknya rujuk dilakukan di hadapan dua saksi. Tujuannya adalah untuk mencegah potensi fitnah.
5. Rujuk dapat dilakukan meskipun tanpa persetujuan atau kerelaan istri yang dirujuk. Walau begitu penting diperhatikan karena intinya memperbaiki pernikahan dua belah pihak.
Ditulis oleh: Imelda Rahma
BACA JUGA: 7 Tanda Anda Kehilangan Gairah Terhadap Pasangan & Tips Mengembalikannya
Cover: Freepik