Sorry, we couldn't find any article matching ''
6 Perubahan Bentuk Hubungan di Usia 40 Tahun
Bentuk hubungan pernikahan dan pertemanan yang Anda miilki akan berubah seiring memasuki usia 40-an. Berbeda seperti saat masih umur 20-an. Apa saja ya?
Memasuki usia 40-an adalah periode pergolakan bagi banyak perempuan. Riweh. Kombinasi dari mulainya masa pre menopause, tanggung jawab mengurus keluarga, sibuk dengan karier atau bisnis, dan merawat orang tua yang lanjut usia dapat menambah tingkat stres. Suka atau nggak suka, hubungan kita dengan orang lain, terutama pasangan hidup pasti terdampak.
“Di usia paruh baya, kita semua harus menegosiasikan kembali hubungan kita dengan diri sendiri, pasangan, anak-anak, orang tua, dan terkadang dengan teman,” kata Diann Wingert, life coach bersertifikat dan terapis berlisensi di Pasadena, California.
Apa saja perubahan bentuk hubungan di usia 40 tahun?
Hubungan
1. Hubungan dengan diri sendiri akan bermasalah
Untuk mempertahankan hubungan yang sehat dengan diri sendiri, meski tidak sempurna, Anda harus benar-benar merasa nyaman dengan hidup yang Anda jalani saat ini. Mungkin Anda tahu yang disebut “Kurva-U” kebahagiaan. Begini cara kerjanya:
Di usia 20-an yang penuh dengan suka cita, kita mulai di puncak “U”, tetapi menjelang akhir dekade itu, terjadi penurunan kebahagiaan yang lama dan lambat. Itu terus berlanjut hingga kita mencapai tanda setengah abad, posisi kita ada di dasar “U”, kata sosiolog Christine Carter, penulis “Raising Happiness”. Berita bagusnya, Anda dapat kembali ke bagian puncak, menikmati momen bahagia lagi.
Cara mempermudah transisinya: Fokus pada semua hal baik yang masih dapat Anda lakukan dan nikmati. Punya jurnal berisi daftar hal-hal yang bisa Anda syukuri akan sangat membantu bersikap positif. Ini berguna untuk mengalihkan fokus Anda dari hal-hal yang negatif.
2. Anda mungkin memutuskan untuk melakukan “grey divorce”
Banyak orang tiba-tiba memutuskan berpisah di usia 50-an, kata Wingert. Di Amerika Serikat, tingkat perceraian di semua kelompok usia lainnya menurun, tapi justru perpisahan pasangan yang berusia 50-an malah meningkat lebih dari 60 persen. Dan mayoritas perpisahan diprakarsai oleh pihak perempuan. Alasan utama karena usia hidup meningkat hinga usia 90-an, beberapa perempuan menyadari bahwa mereka masih punya waktu untuk membuat pilihan (pasangan dan pernikahan) yang berbeda sehingga jalan perpisahan pun dipilih.
Cara mempermudah transisinya: Sebelum memutuskan untuk mengakhiri pernikahan (seperti yang dilakukan Justin Theroux dan Jennifer Aniston, Arnold Schwarzenegger dan Maria Shriver), hubungi teman-teman yang berhasil melalui perpisahan dengan sikap mental yang positif dan mintalah saran mereka.
3. Berkencan menjadi lebih sulit
Sekitar setengah dari perempuan berusia 50 tahun berstatus lajang, dan bagi mereka yang ingin kembali berkencan memang butuh usaha lebih karena banyak hal sudah berubah.
Cara mempermudah transisinya: Zaman sekarang ada banyak situs kencan online atau perjodohan yang bisa dijelajahi. Jika Anda berminat, pastikan Anda memilih yang benar-benar aman. Jika Anda merasa lebih sreg bertemu langsung pada pertemuan pertama, pertimbangkan bergabung dengan meet up group untuk bertemu dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama dengan Anda.
Baca juga: 7 Tanda Pernikahan Masuk ke Dalam Zona Membosankan
4. Anda akan tahu tidak semua hubungan bertahan lama
Jumlah teman wanita kita mencapai puncaknya di usia 20-an. “Biasanya pada usia 40-an, kelompok ini menyusut drastis karena terjadinya banyak krisis di dalam hidup. Di sisi lain, di usia paruh baya, kita memilih mempersempit lingkaran teman kita dan itu sebenarnya bisa sangat sehat,” kata Carter. Pelajaran indah dari usia paruh baya adalah bahwa terkadang, putus hubungan dengan beberapa jenis teman malah baik untuk kita.
Cara mempermudah transisinya: Jika Anda kehilangan kontak dengan teman-teman lama yang masih Anda sayangi, upayakan lebih dari sekadar mengirim DM dua kali ke akun Instagram-nya. Telepon dia. Atur tanggal telepon mingguan dengan teman dekat Anda dan rencanakan liburan bersama atau sekadar ngopi bareng.
5. Menghabiskan lebih sedikit waktu berkualitas dengan pasangan Anda
Penelitian menunjukkan bahwa pasangan yang menghabiskan lebih banyak waktu bersama akan merasa lebih puas, namun sayangnya, jumlah pasangan yang dapat menghabiskan waktu berkualitas semakin berkurang.
Cara mempermudah transisinya: Berkomitmen untuk menentukan satu malam dalam satu minggu, pacaran sama pasangan tanpa teknologi (tidak ada telepon, komputer, tablet, atau TV). Jika sulit keluar rumah, rencanakan untuk melakukan sesuatu yang istimewa di rumah seperti masak makan malam bersama.
6. Menjadi kurang puas dengan bentuk hubungan Anda
“Banyak ketidakbahagiaan dialami perempuan di usia 40-an karena mereka berpikir hidup mereka tidak seperti yang mereka bayangkan (dalam hal rumah tangga dan karier). Punya harapan itu bagus tapi harapan yang tidak realistis cenderung menjadi benih dari banyak kekecewaan dan frustrasi, yang berimbas juga terhadap hubungan dengan pasangan.
Cara mempermudah transisinya: Saat Anda merasa dikecewakan oleh pasangan atau teman, ingatlah: kebahagiaan Anda seharusnya tidak bergantung pada seberapa baik keadaan berjalan, tetapi apakah keadaan berjalan lebih baik atau lebih buruk dari yang Anda harapkan. Untuk mengusir perasaan negatif, Anda harus mengubah harapan Anda.
Sumber artikel dari sini
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS