Sorry, we couldn't find any article matching ''
Ini yang Perlu Dipahami Saat Dampingi Lansia, Lengkap dengan Daftar Psikolog Geriatri
Stres pada lansia rentan terjadi dan bisa memicu banyak masalah, dan ini rekomendasi psikolog lansia yang bisa bantu mengatasi masalah ini!
Tak memandang usia, stres atau depresi bisa dialami siapa pun dan membutuhkan bantuan psikolog, tak terkecuali para lansia. Untuk mereka yang sudah masuk kelompok usia lanjut, mau nggak mau memang banyak mengalami perubahan. Pelan tapi pasti, tentu akan mengalami kemunduran fisik dan psikologis. Penurunan kondisi inilah yang kemudian bisa memicu stres pada sebagian lansia.
Ya, kebayang, sih, ya, para lansia ini pasti sudah mengalami banyak perubahan. Dulunya mereka ini pasti merasa berdaya dan mandiri tapi kini tidak lagi. Data kesehatan yang dipublikasikan National Association of Chronic Disease Directors juga membuktikan kalau banyak lansia mengalami depresi karena perubahan situasi yang dialaminya. Faktanya, tidak sedikit yang merasa takut dan sulit menerima kenyataannya.
Pertambahan usia tentu saja melambatkan metabolisme dan fisik. Tubuh jadi kian renta tak berdaya lagi. Belum lagi harus menerima kenyataan kalau banyak kerabat bahkan sahabat sudah berpulang lebih dulu. Alhasil, mereka yang sudah memasuki golongan usia senior ini sering merasa kesepian dan tidak berguna. Situasi inilah yang pada akhirnya menimbulkan rasa cemas.
BACA JUGA: Menurut Psikolog, Ini 7 Cara Mudah Menghadapi Mertua yang Menyebalkan!
Belum lama ini salah satu sahabat saya curhat. Ia bilang, kalau melihat banyak perubahan yang dialami ayahnya yang kini sudah memasuki usia pensiun. Jika sebelumnya sang ayah dinilai sebagai sosok yang memiliki kesabaran ekstra, kini tidak lagi.
“Sekarang, bokap,tuh, gampang banget marah, jadi sering tantrum kaya anak batita. Mudah banget tersinggung. Tapi, nggak cuma itu saja, bokap juga sering banget mellow. Jadi suka bingung ngadepinnya,” tukasnya dengan raut wajah kebingungan.
Mengingat usia orang tua saya sendiri juga sudah termasuk lansia, apa yang dikeluhkan sahabat saya ini sebenarnya juga saya rasakan. Yah, paling tidak beberapa tahun belakangan ini, ketika ayah saya sudah tidak bisa produktif lagi, saya kerap mendengar banyak keluhan yang keluar dari mulut beliau.
Merawat dan mendampingi orang tua yang sudah masuk dalam kelompok lansia memang tricky. Bahkan, kalau boleh jujur, sebenarnya tantangannya sangat besar. Sadar akan hal ini, mau tidak mau, saya pun akhirnya perlu banyak belajar. Termasuk mencari tahu bagaimana gambaran perkembangan psikologi lansia.
Di laman Healthline ada penjelasan yang menerangkan kalau para kelompok usia lansia yang memiliki lebih banyak masalah kesehatan akan meningkatkan risiko depresi. Di dalam artikel tersebut juga menyebutkan kalau gejala depresi yang dialami para manula ini juga sangat bervariasi.
Meskipun begitu, ada beberapa beberapa gejala depresi pada lansia yang paling umum yang muncul, yaitu
1. Sering merasa sedih atau “kosong”
2. Merasa putus asa, rewel, gugup, atau bersalah tanpa alasan
3. Kehilangan minat dalam menjalankan hobi atau mendapatkan hiburan favorit
4. Mudah merasa kelelahan
5. Kehilangan konsentrasi atau memori
6. Insomnia atau terlalu banyak tidur
7. Makan terlalu banyak atau justru sebaliknya
8. Kerap merasa sakit kepala, nyeri, kram perut, timbul masalah masalah pencernaan
Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Merawat Orang Tua yang Lanjut Usia
Punya pengalaman menjaga dan menemani orang tua yang sudah memasuki usia lansia, ditambah lagi cerita beberapa sahabat yang senasib, saya akhirnya menyadari kalau ada beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk membantu orang tua atau keluarga yang lansia.
1. Miliki Stok Sabar
Hahaha, menulisnya, sih, terasa begitu mudah. Nyatanya dalam praktiknya sebenarnya tingkat kesulitannya lebih besar dibandingkan menyelesaikan soal-soal olimpiade. Setidaknya untuk saya pribadi. Jadi, kalau memang saya sedang merasa lelah sehingga mudah tersulut emosi, saya lebih memilih untuk menghindar sejenak. Yah, daripada terus menghadapi mereka tapi akhirnya dapat cap anak durhaka.
2. Sediakan Waktu untuk Bicara
Jangan lupa, nih, sediakan waktu untuk ngobrol. Nggak perlu lama-lama, setidaknya dalam sehari sediakan waktu berkualitas untuk mendengarkan cerita mereka. Kalau memang tidak satu rumah lagi, jangan lupa untuk menanyakan kabar mereka. Percaya, deh, mereka ini hanya butuh didengarkan dan didukung.
3. Pahami Kebutuhannya
Nggak beda jauh dengan merawat anak, kita pun perlu tahu kebutuhan orang tua yang sudah lansia. Pahami apa yang mereka butuhkan setiap harinya. Tidak hanya kebutuhan untuk bisa berkomunikasi dan terus terhubung untuk mencegahnya merasa kesepian, kebutuhan lain seperti nutrisi tentu saja jadi kebutuhan yang perlu dipenuhi dengan baik.
4. Minta Bantuan Tenaga Psikolog Lansia
Nggak ada salahnya, loh, meminta bantuan ahli seperti psikolog geriatri atau psikolog lansia. Sebenarnya, psikolog lansia salah satu bidang ilmu psikologi yang membahas tentang ilmu psikologi perkembangan terakhir dalam hidup manusia.
Psikologi perkembangan menurut Hurlock (1980) merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sesuai dengan hakikat perkembangan yang berlangsung sejak konsepsi sampai menutup usia.
Istilah geriatri sendiri mengacu pada studi tentang orang tua, dan topik sederhana ini dapat mencakup beberapa hal yang berbeda. Mereka yang bekerja di bidang psikologi geriatri biasanya menangani kebutuhan pasien lanjut usia dan masalah yang mereka hadapi. Ilmu yang mempelajari permasalahan-permasalahan psikologis, tingkah laku, dan kebiasaan yang terjadi ketika seseorang mencapai tahapan usia yang memasuki kategori lanjut usia.
Melakukan konsultasi dengan psikolog lansia sebenarnya tidak hanya ditujukan untuk mereka para lansia saja tapi juga termasuk untuk kita yang mendampingi. Dengan mengikuti konsultasi atau terapi tentu bisa membantu kita untuk bisa berpikir dan bertindak.
Layanan Konsultasi Psikolog Lansia atau Psikolog Geriatri
Catat daftar rekomendasi psikolog lansia di bawah ini! Mungkin saja bisa jadi bantuan yang dibutuhkan di masa depan!
1. Tiga Generasi
Psikolog: Wieka Dyah Partasari, M.SI., Psikolog
Email layanan: [email protected]
Telepon: 0813 27001126
2. Rumah Dandelion
Psikolog: Adityawarna Menaldi, M.Psi
Telepon: 0812 84891683
Alamat: Jalan Taman Wijaya Kusuma Blok E No.4, RT.8/RW.4, RT.8/RW.4, Pondok Labu, Cilandak, South Jakarta City, Jakarta 12450
3. Ruang Tumbuh
Psikolog: Citra Hati Leometa, M. Psi., Psikolog
Email: [email protected]
Telepon: 0822 490241
Alamat: Jl. Raya Jatiwaringin No. 18 Pondok Gede
4. Layanan Psikologi Universitas Tarumanegara
Telepon: 0812 9292 6296
Email layanan: [email protected]
Alamat: Pusat Bimbingan dan Konsultasi Psikologi (PBKP), Untar Kampus I, Gedung L lantai 2
5. Ruang Mekar Azlia
Telepon: 0811-1430-255
Alamat: Jl. Raya Duta Pelni No.14, Tugu, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16951
BACA JUGA: Lansia Tantrum, Kok Bisa? Ini Sebab-sebabnya
Cover: Freepik
Share Article
COMMENTS