Sorry, we couldn't find any article matching ''

7 Alasan tertinggi yang Membuat Orang Kapok Menikah Lagi
Buat beberapa orang, sendirian lebih baik daripada berdua tapi nggak bahagia. Mari cari tahu 7 alasan tertinggi yang membuat orang kapok menikah lagi.
Ketika almarhum suami saya meninggal sekitar 7 tahun lalu, tidak pernah terlintas di dalam kepala saya untuk menikah dan membangun rumah tangga dengan pasangan baru. Kok rasanya melelahkan, ini menurut saya. Namun, berbeda dengan apa yang dirasakan oleh adik saya. Ketika suaminya meninggal 2 tahun lalu, adik saya merasa tidak masalah untuk menikah lagi, dan akhirnya memang dia sudah menikah lagi.
Ini bukan tentang benar atau salah, semua kembali kepada keputusan dan pilihan masing-masing, bukan? Selama tidak merugikan diri sendiri, tidak merugikan orang lain, ya silakan saja ambil keputusan yang menurut kita terbaik. Bicara tentang keengganan sebagian orang untuk menikah lagi, ternyata ada alasan-alasan yang menyertainya. Apa saja?
Baca juga: 7 Tanda Pernikahan Memang Harus Berakhir
Ini dia 7 alasan tertinggi yang membuat orang kapok untuk menikah lagi
Biaya keluarga baru dan hilangnya kebebasan
Bagi beberapa orang, di zaman resesi seperti saat ini, pernikahan (kembali) terasa sangat nggak masuk akal. Sebuah studi yang dilakukan pada 2019 oleh Pew Research menunjukkan bahwa jumlah pasangan yang menikah menurun sebesar 8% dari 1990 hingga 2017. Penurunannya memang tidak drastis tetapi tetap terlihat. Kembali ke sudut pandang para perempuan dan laki-laki yang pernah bercerai, mereka telah merasakan kesulitan, babak belur, dan ‘sisi kelam’ sebuah pernikahan sehingga mereka kini justru ingin menikmati kebebasan. Bagi mereka, menikah lagi sama seperti menggadaikan kemerdekaan.
Takut menghadapi perceraian lagi
Seringkali perceraian tidak semudah dan semulus yang diharapkan. Prosesnya bisa sangat makan waktu dan biaya. Belum lagi, sepanjang proses berjalan juga kerap menimbulkan luka-luka yang menambah trauma. Dan mereka yang pernah melaluinya, benar-benar takut jika harus menjalaninya lagi. Belum lagi bicara soal yang terjadi setelah perceraian diputuskan. Jika ada anak, seringkali pertikaian tetap berlanjut karena urusan pembagian waktu, harta gono-gini dan tunjangan.
Belum pulih dari trauma
Pada tahap awal, mereka yang pernah bercerai merasa terlalu frustrasi untuk mempertimbangkan memulai sebuah keluarga baru. Seringkali, hubungan romantis pertama yang terjadi setelah perceraian adalah cara mereka untuk menghilangkan rasa sakit dan memulihkan diri. Adalah hal yang tidak masuk akal untuk menuntut mereka bisa segera mengambil keputusan tegas dan bijaksana selama periode bak naik roller coaster ini.
Merasa tidak akan menemukan orang yang tepat
Perceraian sering mengajarkan orang tentang apa saja hal yang tidak mereka inginkan dalam suatu hubungan. Khususnya bagi perempuan yang pernah bercerai, mereka akan lebih pilih-pilih daripada saat pertama kali, syarat semakin berat, dan mereka tidak akan mudah tergiur kembali menikah hanya untuk mencicipi lagi rasa pahit seperti yang dialami dari kegagalan pernikahan sebelumnya.
Menikah = masalah
Bagi yang sudah pernah menikah dan akhirnya bercerai merasa bahwa pernikahan adalah drama dengan banyak babak. Bercerai adalah satu-satunya solusi dan menikah kembali sama sekali nggak pernah tebersit di benak mereka.
Single adalah jalan hidupku
Percaya atau tidak, ada lho mereka yang setelah bercerai baru menyadari bahwa seharusnya mereka tidak pernah menikah, bahwa kehidupan lajang adalah pola hubungan terbaik buat mereka. Dengan begitu mereka tidak perlu hidup bersama sepanjang hayat dengan berkompromi, dipaksa atau memaksakan kehendak, mengalah padahal nggak ingin, dan mewujudkan harapan pasangannya.
Sulit untuk kembali percaya pada pasangan
Ini biasanya dialami oleh mereka yang bercerai karena diselingkuhi pasangannya. Bagi mereka yang sepanjang pernikahan sebelumnya pernah mengalami hingga berulangkali, akhirnya benar-benar kehilangan kepercayaan terhadap cinta, komitmen, dan lembaga pernikahan. Pandangan mereka tentang menghabiskan hidup selamanya dengan seseorang yang kemungkinan suatu saat bakal berkhianat terasa mengerikan.
Sumber artikel satu
Share Article


POPULAR ARTICLE


COMMENTS