Pernikahan harus berakhir biasanya karena banyak sebab dan ada banyak tanda. Beberapa jenis konflik ini jika terus diabaikan akan berujung pada perpisahan!
Pernikahan tidak mungkin hancur berantakan dalam sehari. Biasanya bertahap, dimulai dari masalah-masalah kecil yang sengaja didiamkan. Konflik dalam perkawinan yang diabaikan bisa disamakan seperti luka yang menjadi parah karena tak kunjung diobati. Dengan mengenali 7 tanda ini, Anda dapat menilai lalu mengambil keputusan, apakah mau menyelamatkan pernikahan atau mengakhirinya.
BACA JUGA: Kenapa Pria yang Selingkuh Tak Mau Bercerai dengan Istrinya? Ini 5 Alasannya
Salah satu tanda pernikahan tidak dapat diselamatkan adalah kehilangan rasa hormat terhadap pasangan. Ketika rasa hormat absen dalam sebuah pernikahan, ini dapat mengikis perasaan-perasaan lainnya. Sebenarnya, rasa hormat bisa dibangun kembali. Namun jika pihak yang menyebabkan pasangannya kehilangan respek tidak melakukan apa pun untuk memperbaiki masalah ini, pernikahan dapat dipastikan akan karam.
Perbedaan pendapat adalah bagian dari hubungan apa pun. Ketika Anda dan pasangan mengalami perbedaan pendapat, maka sama-sama punya keinginan untuk bertemu di tengah akan membantu kalian berdua mencapai kompromi. Namun ketika salah satu atau keduanya bersikukuh cara atau pendapat mereka yang paling benar dan utama, hasilnya adalah pernikahan yang disfungsional.
Ini tanda, kalian hanya bisa melihat keburukan dalam diri satu sama lain.
Jika semua yang dilakukan pasangan hanya mengundang rasa jengkel atau kemarahan dalam diri Anda, pernikahan kalian berada di ambang kehancuran.
Pernikahan tidak mungkin berjalan tanpa kesalahan. Namun kemampuan untuk meminta maaf dan memaafkan akan membuat perkawinan menjadi lebih mudah dijalani. Jika yang terjadi adalah sebaliknya, maka kalian berdua sedang mendorong pernikahan ke tubir jurang.
Salah satu tanda paling pasti untuk mengetahui cepat atau lambatnya sebuah pernikahan akan berakhir adalah jika hampir atau sama sekali tidak ada keintiman fisik. Sentuhan fisik adalah cara untuk mengekspresikan cinta, empati, ikatan, dan pengertian.
Kontak fisik tidak melulu tentang seks. Ini adalah cara dan isyarat untuk memberitahu Anda bahwa pasangan peduli dan ada untuk Anda, terutama di masa-masa sulit. Pelukan ringan, tepukan lembut di punggung, usapan mesra di pipi, kecupan hangat di dahi dapat membuat problem seolah hilang separuhnya.
Jika Anda atau pasangan menghindari kontak fisik dalam bentuk apa pun, terutama berhubungan seks, ini salah satu tanda utama pernikahan tidak dapat diselamatkan.
Baik dilakukan oleh salah satu pihak atau kedua belah pihak. Ini bisa diperbaiki jika yang berselingkuh sungguh-sungguh menyesal, bertekad keras memperbaiki perkawinan, dan mengembalikan kepercayaan pasangannya. Tetapi bila berselingkuh itu sudah menjadi semacam candu, sebaiknya pernikahan diakhiri saja.
Ini fakta: faktor terbesar di balik berakhirnya pernikahan adalah kekerasan fisik. Beberapa orang berusaha menyembunyikan fakta ini, pura-pura tidak terjadi apa-apa atau malah menyalahkan dirinya sendiri. Pertanyaannya adalah apakah Anda layak menderita demi menjalani pernikahan yang penuh penghinaan dan membahayakan keselamatan? Jawabannya adalah TIDAK.
Jika semua atau salah satu tanda-tanda tadi nampak di dalam pernikahan Anda dan Anda percaya pernikahan kalian cukup berharga untuk diperjuangkan, anggap ini sebagai wake-up call.
Tapi perlu diingat, Anda tak bisa berjuang sendirian. Anda tak mungkin babak belur mempertahankan pernikahan yang dari awal dibentuk oleh dua orang dan sudah sepatutnya hanya bisa berhasil jika diperjuangkan oleh dua orang juga.
BACA JUGA: Mengenal Berbagai Hukum Perceraian di Berbagai Negara, Nomor 11 Paling Mudah
Cover: Freepik