Menikah tapi kesepian sering dialami lho sama banyak orang. Kenali penyebab, tanda-tanda dan cara mengatasinya.
Pertama-tama mari kita pahami dulu perbedaan antara sendirian dan kesepian. Sendirian berarti kita berada dalam keadaan fisik tidak bersama atau tidak terikat dengan orang lain, tapi tetap merasa baik-baik aja. Sedangkan kesepian lebih berkaitan dengan seberapa besar hubungan kita bisa membuat kita merasa lengkap, utuh, dan bahagia.
Seseorang bisa tetap merasa kesepian meski berada di tengah keramaian. Di sisi lain, orang yang sering menghabiskan waktunya sendirian bisa tidak merasa kesepian karena dia punya hubungan yang hangat dan akrab dengan orang-orang terdekatnya, terutama dengan pasangannya.
“Melihat dari banyaknya pasangan suami istri yang mengalami hal ini, kasus ini nyata tapi bukan berarti normal,” jelas Nadya Pramesrani seorang Psikolog Keluarga dan Anak di Rumah Dandelion
Jika pernikahan kalian tidak memenuhi kebutuhan akan persahabatan (companionship), cinta, kasih sayang, pasangan menunjukkan sikap emotionally unavailable (ketika Anda curhat nggak didengarkan, nggak bisa diajak diskusi, dan tidak pernah mendapatkan dukungan semangat), Anda akan dengan mudah merasa sangat kesepian meskipun memiliki pasangan hidup
Kurangnya koneksi
Ketika pasangan tidak saling terhubung secara emosional, perlahan tapi pasti akan muncul jarak di antara mereka, menyebabkan salah satu atau keduanya merasa kesepian. Biasanya terjadi karena:
• Merasa pasangan mengabaikan
• Kurang berhubungan seks atau jarang melakukan keintiman fisik
• Komunikasi yang kurang atau buruk
• Masalah finansial
• Terjadi perubahan dalam hidup kalian berdua
• Stresor sehari-hari
Baca juga: 3 Masalah Finansial yang Sering terjadi di Dalam Pernikahan
Kesibukan sebagai orang tua
Terkadang pasangan suami istri perlu berjuang untuk memisahkan peran sebagai orang tua dan peran sebagai pasangan. Terlalu fokus pada tanggung jawab sebagai orang tua tanpa disadari membuat mereka mengabaikan hubungan mereka.
Penindasan dan teror
Ini bukan cuma terjadi di film-film thriller. Pasangan bisa merasa dirinya sangat berkuasa. Ia kerap bersikap kasar, sinis, dan membuat Anda ketakutan. Pelecehan psikologis dan emosional menjadi santapan sehari-hari sampai-sampai Anda takut kepadanya dan berusaha menjauhinya.
Pengalaman di masa lalu
Kesepian setelah menikah tidak selalu bersumber dari pasangan. Peristiwa di masa lalu bisa menjadi penyebab. Menurut sebuah penelitian, kesepian yang Anda rasakan bisa saja akibat dari depresi, gesekan dengan orang tua atau saudara, dan hubungan masa lalu dengan beberapa orang.
– Anda merasa kesepian, bahkan saat sedang bersamanya.
– Anda jarang sekali ngobrol atau malah tidak saling bicara.
– Anda selalu punya alasan untuk menghindari pasangan.
– Anda jarang atau bahkan tidak pernah berhubungan seks.
Semua faktor ini dapat berkontribusi pada perasaan kesepian.
Ketahui akar masalahnya dengan bicara
Langkah pertama adalah berbicara dengan pasangan tentang apa yang Anda rasakan dan lihat, jangan-jangan pasangan Anda juga merasakannya. Jika rasa kesepian ini berat sebelah, mungkin akan lebih sulit diatasi. Jika pasangan secara emosional mendukung tetapi Anda masih merasa kesepian, mungkin ada hal lain dalam diri Anda yang perlu diperbaiki.
Jangan saling menyalahkan tapi introspeksi diri
Penting untuk tidak saling menyalahkan karena ini dapat menyebabkan pasangan merasa diserang dan bersikap defensif. Biasakan melakukan diskusi yang sehat.
Alih-alih membingkai percakapan dengan bahasan tentang apa yang tidak dilakukan oleh pasangan, fokuslah untuk berbicara tentang perasaan dan kebutuhan Anda sendiri. Di atas segalanya, melakukan introspeksi juga penting.
Lebih banyak menghabiskan waktu berdua
Punya jadwal untuk quality time berdua adalah langkah penting lainnya. Kesibukan sehari-hari, termasuk keluarga dan pekerjaan, dapat membuat kalian sulit untuk fokus pada hubungan. Coba pergi kencan di malam hari, pergi tidur barengan, dan membicarakan hari-hari kalian berdua.
Batasi waktu buat ngecek-ngecek media sosial. Penelitian mengungkapkan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berkontribusi pada meningkatnya perasaan terisolasi dan kesepian, juga pada harapan yang tidak realistis tentang hubungan Anda sendiri.
Cari bantuan profesional
Jika semua cara sudah coba dilakukan tapi rasa kesepian itu nggak kunjung hilang, jangan ragu meminta bantuan profesional seperti psikolog atau konselor pernikahan. Terapi yang dilakukan berdua akan lebih efektif. Seorang psikolog atau konselor pernikahan pasti dibekali pengetahuan dan tools untuk dapat membantu kalian mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik dan memberitahu kalian akar masalah yang sesungguhnya.
Sumber tambahan untuk artikel dari sini