Ooopss! Hobi menelan cairan sperma saat bercinta? Berbahaya nggak, ya? Dari pada menebak-nebak, lebih baik cari faktanya di sini.
Kala berhubungan intim, ada saja pasangan yang suka melakukan hal-hal ekstrem. Seperti meminum cairan sperma saat pasangannya ejakulasi. Well, nggak semua pasangan, sih, melakukan itu dengan sengaja. Beberapa ada juga yang nggak sengaja tertelan. Walau kedengarannya menjijikkan buat sebagian orang, ternyata menelan cairan sperma bukan hal berbahaya.
Anda boleh bernafas lega. Karena kabar baiknya, secara umum, cairan sperma aman jika tertelan. Cairan sperma terdiri dari dua komponen yaitu sperma itu sendiri dan air (disebut juga dengan plasma mani). Ketika tertelan, cairan tersebut dicerna dengan cara yang sama seperti makanan.
Namun, walau jarang terjadi, ada juga beberapa orang yang mungkin alergi terhadap cairan sperma. Kondisi ini dikenal sebagai hipersensitivitas plasma mani manusia (HSP). Jadi, coba amati apakah Anda mengalami reaksi alergi setelah menelan sperma.
Menelan sperma dikatakan aman karena memang terbentuk dari kandungan-kandungan aman yang sering ditemukan dalam makanan. Ketika seseorang menelan cairan sperma, artinya ia menelan air, sperma, protein dan berbagai komponen lain, termasuk gula (fruktosa dan glukosa), sodium garam sitrat, seng, khlorida, kalsium, asam laktat, magnesium, kalium, urea. Cairan tersebut juga mengandung 5-25 kalori. Walau mengandung berbagai nutrisi, bukan berarti itu sumber yang baik buat kesehatan, sebab jumlahnya sangat kecil.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Universitas Negeri New York di Albany menunjukkan bahwa ada kemungkinan sifat antidepresan alami yang terdapat di dalam air mani. Artinya, cairan sperma mungkin mengandung endorphin, estron, prolaktin, oksitosin, hormon pelepas tirotropin dan serotonin. Lebih lanjut, hasil studi menyebutkan bahwa apabila seseoang terpapar langsung dengan sperma, sangat mungkin mengalami suasana hati yang lebih baik dan stres jadi berkurang. Sayangnya, studi tentang ini masih sedikit.
Selain bermanfaat untuk membuat mood lebih baik dan mengurangi kecemasan, paparan cairan sperma juga disebut-sebut baik untuk kehamilan. Sebuah studi kasus terkontrol tahun 2003 menemukan bahwa wanita yang terpapar sperma untuk waktu yang lebih lama, baik sebelum dan selama kehamilan, cenderung tidak mengalami preeklamsia atau komplikasi kehamilan yang langka.
Namun, baru ada satu studi mengenai hal ini, dan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Terlepas dari keamanannya, menelan sperma juga ada risikonya. Sama seperti bentuk hubungan seks tanpa kondom lainnya, menelan cairan sperma dapat membuat seseorang berisiko terkena IMS. Jadi, pastikan sebelum melakukan hubungan seks tanpa kondom, termasuk seks oral, Anda dan pasangan sama-sama tahu berisiko atau tidak.
Selain waspada dengan risiko IMS, Anda juga wajib memerhatikan warna dan bau cairan sperma pasangan sebelum menelannya. Warna dan baunya bisa menandakan sperma normal atau bermasalah. Cairan sperna normal berwarna bening atau keputihan hingga keabu-abuan. Umumnya tidak berbau, atau berbau seperti produk pemutih, ini tergantung dari bahan-bahan pembentuk sperma dan level pH tempat sperma berkembang.
Jika air mani berwarna kekuningan, pink, bahkan merah, atau warna lainnya, dan berbau busuk, bisa jadi ada infeksi atau masalah kesehatan.
Kembali lagi bagaimana kenyamanan masing-masing orang. Pikirkan risikonya dan pastikan tak ada yang memaksa Anda melakukannya.
Berhubungan seks saja secara keseluruhan saja sudah baik buat kesehatan, bisa bikin mood lebih baik dan stres berkuang. Jadi, nggak perlu sampai menelan sperma juga, kan?
Baca juga: 5 Warna Sperma dan Arti Di Baliknya