5 Tipe Orang yang Harus Dihindari Saat Kumpul Lebaran dan Cara Menghadapinya

Sex & Relationship

Dhevita Wulandari・27 Apr 2022

detail-thumb

Agar jadi momen yang menyenangkan saat lebaran, ini 5 tipe orang yang harus dihindari saat kumpul lebaran dan cara menghadapinya.

Dengan diizinkannya kegiatan mudik lebaran setelah 2 tahun dilarang, tentunya tahun ini banyak keluarga yang memanfaatkan kesempatan ini untuk pulang kampung dan bertemu keluarga.

Selain sudah ditunggu-tunggu sejak lama, tidak sedikit juga orang-orang yang ternyata ingin menghindari keluarga atau kerabat lainnya karena malas menanggapi pertanyaan yang itu-itu saja atau basa-basi yang membuat tidak nyaman.

Mommies mungkin pernah merasa seperti, “Duh, nanti lebaran malas banget ketemu si X karena suka nanya-nanya hal yang pribadi.”

Nah, agar lebaran Mommies kali ini menyenangkan, berikut ini beberapa tipe orang yang harus dihindari saat kumpul lebaran dan cara menghadapinya.

Orang yang suka nanya kapan nikah

Sebagian besar orang pasti pernah dihadapkan dengan pertanyaan “kapan nikah?” ketika sedang kumpul dan bertemu keluarga di momen lebaran. Bagi orang yang ditanyakan pertanyaan ini, pasti terasa tidak nyaman dan bosan karena ditanya pertanyaan yang sama terus-menerus. 

Padahal mungkin orang yang menanyakan hanya sekedar basa-basi karena tidak tahu harus bertanya apa setelah sekian lama tidak bertemu. Atau mungkin ia hanya kepo dan ingin tahu update kehidupan kita.

Jika belum menikah, sebaiknya jangan terpancing emosi dengan pertanyaan yang satu ini. Orang yang ditanya juga bisa menjawabnya dengan tenang dan elegan agar si penanya merasa tidak enak dan tidak kembali bertanya di kemudian hari.

Apabila memang tidak ingin menjawab, orang yang ditanya bisa merespon pertanyaan tersebut dengan:

  • Berikan senyuman terbaik.
  • Minta didoakan, seperti berkata “Doakan saja”.
  • Alihkan dengan bertanya bagaimana kabar si penanya
  • Berikan predisi waktu, seperti “Kalau nggak Sabtu, ya Minggu.”
  • Melontarkan candaan, seperti “Nanti kalau saya buru-buru nikah, bisa jadi Hari Patah Hati Nasional.”
  • Berikan jawaban yang bijak.

BACA JUGA: ART Mudik, Ini Daftar Daycare yang Buka Setelah Lebaran dan Kisaran Biayanya

Orang yang suka nanya kapan hamil

Pertanyaan basa-basi atau kepo memang tidak akan ada habisnya. Setelah ditanya kapan nikah, pertanyaan selanjutnya tentu “Kapan hamil?”.

Tidak semua orang yang sudah menikah bisa langsung mendapat momongan, tidak semua orang yang sudah menikah juga ingin langsung punya momongan. Tentu semua memiliki waktu yang tepat masing-masing dan keinginannya masing-masing. 

Daripada bertanya “Kapan hamil?”, atau “Belum punya momongan juga?” yang bisa saja menyakiti atau menyinggung perasaan orang yang ditanya, sebaiknya ganti dengan bertanya “Kapan rencana punya anak? Oh begitu, ya sudah pelan-pelan saja. Semua ada waktunya masing-masing, kok.”

Untuk orang yang ditanya bisa merespon dengan beberapa cara ini:

  • Berpikir positif, mungkin belum waktunya.
  • Jika belum ingin punya anak atau menunda, beri tahu si penanya bahwa memiliki anak adalah keputusan Mommies dan suami.
  • Jika si penanya melanjutkan basa-basi dengan memberi nasihat atau melarang ini itu, jawab saja dengan “Terima kasih untuk sarannya.”
  • Alihkan pembicaraan.
  • Jawab dengan tegas bahwa Mommies tidak ingin menjawab pertanyaan tersebut.
  • Jawab dengan jujur bahwa Mommies atau suami sedang menjalani program atau sedang mengalami masalah kesuburan. Sehingga lebih baik kalau didukung dan didoakan.

Orang yang suka suruh anaknya minta THR

Di beberapa keluarga, biasanya ada saudara atau kerabat yang suka menyuruh anaknya untuk minta THR ke om, tante, pakde dan bude saat lebaran. Misalnya, “Tuh nak, minta THR sama om/tante.”

Beberapa lainnya bahkan meminta THR langsung untuk anaknya pada saudara atau kerabatnya. 

Jika ada saudara atau kerabat yang seperti ini, sebaiknya nasihati agar jangan mengajarkan anak meminta-minta karena hal tersebut tidak baik jika terbawa pada anak sampai besar. Mommies bisa juga respon dengan candaan dan bilang maaf jika memang tidak mau memberi.

Orang yang basa-basi dengan body shaming

Sering ditemukan keluarga, saudara, atau kerabat yang basa-basi dengan melakukan body shaming. Misalnya, “Kok kamu gemukan ya sekarang.”, “Ih kok kamu kok iteman? Padahal dulu putih banget!”, atau “Kok kamu jerawatan sekarang, jadi gak cantik kayak dulu deh.”

Kita pasti akan kesal jika mendengar komentar seperti ini di hari lebaran. Padahal baru maaf-maafan tapi kok malah nambah dosa.

Mommies boleh banget untuk diam ketika dikomentari seperti ini. Tapi jika ingin merespon, Mommies juga bisa jawab dengan kata-kata candaan seperti “Ya namanya bahagia, jadi saya makan banyak deh dan jadi gini.”, “Nggak apa-apa dong gemuk, yang penting sehat.”, “Iya kan aku pingin cantik, seksi, dan eksotis kayak artis-artis.”

Orang yang membandingkan dan membanggakan anaknya dengan anak saudara lainnya

Hal ini pasti sering terjadi di lingkungan keluarga dan saudara. Misalnya ada saudara yang suka membanding-bandingkan tumbuh kembang anaknya dengan anak saudara lainnya. Padahal meski dalam usia yang sama pun, tumbuh kembang anak pasti terdapat perbedaan.

Ada juga yang membandingkan prestasi anaknya dengan anak saudaranya sehingga bisa saja anak saudara tersebut malah semakin menjadi tidak percaya diri. 

Untuk merespon anggota keluarga atau saudara yang suka membandingkan dan membanggakan anaknya saat momen lebaran, Mommies tidak perlu terpancing emosi dan bisa menjawab dengan tenang. 

Misalnya dengan berkata, “Wah hebat sekali anakmu dan pasti bangga sekali ya menjadi orangtuanya. Sama sepertiku yang juga bangga sebagai orangtua pada anakku dengan apapun kekurangan dan kelebihannya.”

BACA JUGA: 10 Perawatan Rumahan untuk Wajah Glowing di Hari Lebaran

Featured image: Freepik