Punya jerawat bertahun-tahun, namun belum hilang juga? Kenali dan pahami terlebih dulu 6 jenis jerawat ini beserta cara mengatasinya.
Jerawat, selain sering membuat pemiliknya merasa tidak nyaman, juga bisa menghilangkan tingkat kepercayaan diri. Jerawat sebagian besar merupakan kondisi hormonal yang terjadi karena adanya hormon androgen yang biasanya aktif selama masa remaja dan dewasa muda. Jerawat juga dapat muncul akibat tingkat sensitivitas terhadap hormon-hormon yang berkombinasi dengan bakteri di permukaan kulit dan asam lemak di dalam kelenjar minyak.
Namun ternyata, jerawat memiliki beberapa jenis berbeda dan cara penanganan yang berbeda pula. Dikutip dari Insiders, Young McMahan MD, FAAD, dokter kulit bersertifikat US Dermatology Partners menjelaskan ada 6 jenis jerawat tipe dan masing-masing cara mengatasinya seperti berikut ini.
BACA JUGA: 6 Tips Memperbaiki Skin Barrier yang Rusak Selain Menggunakan Skincare
Gambar dari Insider
Blackheads atau komedo terbuka (open comedones) terbentuk ketika pori-pori tersumbat oleh sebum dan sel kulit mati. Sesuai dengan namanya, blackheads menghasilkan warna hitam yang khas dan terihat jelas di permukaan. Hal ini dikarenakan pori-pori bagian atas terbuka ke udara, sedangkan bagian dalamnya tersumbat. Sehingga, oksigen dari udara memicu reaksi kimia atau oksidasi, dengan tumpukan kotoran yang ada di pori-pori yang kemudian menyebabkan menjadi hitam.
Cara mengatasinya:
Hampir mirip dengan blackheads, namun whiteheads atau komedo tertutup (closed comedones) memiliki kondisi pori-pori yang tidak terbuka ke udara melainkan tertutup oleh lapisan kulit. Whiteheads juga dapat terbentuk saat pori-pori tersumbat oleh sebum dan kulit mati. Hal ini menyebabkan whiteheads terlihat seperti benjolan kecil yang menonjol pada kulit.
Cara mengatasinya:
Papula dapat terjadi ketika dinding di sekitar pori-pori pecah karena peradangan. Hal ini menyebabkan pori-pori tersumbat yang terasa lembut saat disentuh. Kulit di sekitar pori-pori ini biasanya berwarna merah muda. Papula bersifat padat dan menonjol, biasanya berukuran kurang dari satu diameter. Setelah beberapa hari, papula bisa jadi terisi dengan nanah dan akan membentuk pustula.
Cara mengatasinya:
Pustula mengandung cairan atau nanah yang berbentuk seperti benjolan putih besar yang dikelilingi oleh kulit merah yang meradang. Umumnya, kondisi ini terjadi karena bakteri yang tumbuh dalam folikel yang tersumbat.
Cara mengatasinya:
Nodul dapat terjadi ketika pori-pori tersumbat oleh sel-sel kulit mati dan berminyak. Pori-pori kemudian bengkak dalam menahan iritasi yang lebih lanjut dan tumbuh lebih besar. Berbeda dengan papula dan pustula, nodul terletak lebih dalam di bawah kulit. Nodul yang terus bertumbuh menjadi lebih besar dapat menjadi kista nodul dan biasanya terasa menyakitkan.
Cara mengatasinya:
Jerawat kistik ini dianggap sebagai jenis jerawat yang paling serius. Mirip dengan nodul, namun kista disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat di bawah permukaan kulit dan mengandung cairan atau nanah dari bakteri, sebum, dan sel kulit mati. Jerawat kista terlihat besar seperti benjolan berwarna merah atau putih yang sering kali terasa nyeri saat disentuh. Jenis jerawat yang satu ini merupakan yang paling mungkin meninggalkan bekas di kulit.
Cara mengatasinya:
BACA JUGA: 5 Kombinasi Bahan Aktif Skincare yang Sebaiknya Tidak Digunakan Bersama
Satu lagi, kebanyak orang menganggap fungal acne adalah jenis jerawat. Namun faktanya, fungal acne bukanlah jenis jerawat. Menurut Healthline dan beberapa sumber lokal lainnya, fungal acne atau jerawat jamur adalah infeksi jamur Malassezia pada folikel rambut di kulit yang dapat terjadi jika populari jamur tersebut meningkat. Sehingga, fungal acne berbeda dengan jerawat. Begitu pun untuk penanganannya.
Cover: Photo by Megan Bagshaw on Unsplash