Retinol dan vitamin C adalah dua kandungan skincare wajib untuk anti aging. Apakah mereka bisa digunakan bersamaan? Cek faktanya di sini.
Seiring bertambahnya usia kita, otomatis semakin beragam pula produk-produk perawatan wajah yang saya perlukan. Apalagi memasuki usia kepala empat, maka produk-produk dengan klaim anti aging menjadi favorit baru, ahahaha. Namanya juga kondisi kulit berubah. Sebut saja, mulai dari kelembapan kulit, sudah pasti berkurang jauh, kerutan pun mulai hadir, yang samar maupun yang bukan (huhuhuhu), ditambah flek-flek akan bermunculan.
Salah satu pemicu utama dari semua perubahan kondisi kulit ini tentu saja berkurangnya produksi alami kolagen di dalam tubuh kita. Padahal, kolagen merupakan protein penting untuk menyusun jaringan kulit. Sayangnya, memasuki usia 30 tahun ke atas, produksi kolagen alami akan menurun.
Nah, beberapa waktu lalu, saya sempat ngobrol-ngobrol dengan mbak Affi Assegaf mengenai perawatan dan skincare untuk anti aging. Ternyata, bicara mengenai anti aging, ada dua kandungan yang sangat wajib ada di dalam rangkaian skincare kita jika memang kita ingin fokus ke anti aging. Yes, benar banget, dua kandungan itu adalah Retinol dan Vitamin C.
Baca juga: 8 Rekomendasi Serum Retinol Untuk Melawan Penuaan Dini
Buat yang sudah terbiasa pakai retinol dan/atau vitamin C, pernah terpikir nggak sih sebenarnya kalau apakah boleh kedua kandungan ini dipakai berbarengan? Atau harus pakai di hari-hari yang berbeda? Boleh di-layer kah? Yang mana yang sebaiknya diaplikasikan duluan? Perlu ditunggu menyerap dulu atau langsung saja? Harus pagi atau hanya malam? Aaaand the list of questions goes on.
Dan, untuk tahu jawabannya, langsung aja baca di HALAMAN BERIKUTNYA YA.