banner-detik
NUTRITION & FITNESS

Pengalaman ke Dokter Gigi dan Cabut Geraham Bungsu Saat Pandemi

author

annisast05 Aug 2020

Pengalaman ke Dokter Gigi dan Cabut Geraham Bungsu Saat Pandemi

Selama pandemi ini ke rumah sakit saja rasanya seperti ke medan perang. Bagaimana kalau harus ke dokter gigi di masa pandemi?

Gigi saya termasuk yang rewel jadi memang bolak-balik dokter itu sudah seperti langganan. Nah saat sebelum PSBB, apesnya saya sedang perawatan saluran akar 1 gigi dan ada 3 gigi yang harus dicabut. :)))

Hati-hati! Gigi Sensitif, Bisa Disebabkan dari Kebiasaan Sepele - Mommies Daily

Satu gigi geraham bungsu yang menabrak gusi belakang hingga bengkak karena sering masuk sisa makanan. Satu gigi yang tambalannya copot lalu tidak bisa selamat karena pinggirannya rapuh dan hancur. Satu gigi lagi tampak utuh dari luar tapi ternyata setelah rontgen, akarnya patah.

Dua minggu sebelum PSBB, saya hanya berani cabut satu gigi. Masa iya cabut 3 sekaligus kan terlalu horor ya. Eh lalu PSBB, tertunda lah semuanya.

Dua bulan di rumah, saya akhirnya memberanikan diri ke dokter gigi karena geraham bungsu kembali bengkak. Konsultasi via WhatsApp dengan kliniknya dan boleh datang dengan perjanjian karena bengkak gigi adalah salah satu tindakan yang butuh intervensi dokter.

Menurut drg. Nila Alya Maulidina, Sp.KGA saat Instagram Live dengan Mommies Daily beberapa waktu lalu, kondisi yang disebut urgent dan bisa datang ke dokter gigi saat pandemi seperti ini adalah ketika:

  • Perdarahan tidak berhenti
  • Kecelakaan hingga gigi lepas atau patah
  • Mengalami gigi nyeri sampai tidak bisa makan, fungsi terganggu
  • Gusi bengkak karena infeksi
  • Klinik gigi pun tidak harus buka. Yang tidak siap disinfeksi ruangan setelah setiap pasien, tentu tidak buka. Semua pasien yang datang harus dengan perjanjian, menerapkan social distancing selama di klinik dan dokter harus pakai APD lengkap.

    Klinik yang saya datangi pun demikian. Sejak membuat janji, adminnya sudah memberitahu bahwa akan ada biaya wajib APD sebesar Rp 150ribu dan rapid test jika diperlukan seharga Rp 260ribu. Karena saya akan cabut, dua gigi pula, ya pasti harus rapid test ya. Setelah hasilnya keluar dan negatif, baru tindakan bisa dilanjutkan.

    Agak parno sih ya tapi ya gimana lagi namanya juga kondisi darurat. Masker pun hanya dibuka saat tindakan. Setelahnya saya cuci tangan lalu berganti masker dan pulang.

    Bagaimana kalau anak gigi susunya akan copot? Apa perlu ke dokter gigi? Menurut dokter Nila, kondisi ini tidak darurat jadi tidak perlu. Biarkan saja giginya copot sendiri lalu minta anak gigit tisu yang sudah digulung sampai perdarahannya berhenti. Setelah itu makan es krim!

    Mommies ada yang urgent banget harus ke dokter gigi saat pandemi seperti ini? Yuk beranikan diri!

    Baca:

    Terpaksa Harus ke Rumah Sakit Saat Pandemi, Apa Saja yang Harus Diperhatikan?

    Baru Melahirkan? Ambil 10 Foto Momen Ini Sebelum Keluar Rumah Sakit

    Perkiraan Biaya Melahirkan di Rumah Sakit Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat

    Share Article

    author

    annisast

    Ibu satu anak, Xylo (6 tahun) yang hobi menulis sejak SD. Working full time to keep her sanity.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan