Sorry, we couldn't find any article matching ''
Ketika Liburan Malah Berujung Perceraian, Ini Dia 5 Pemicunya
Ditulis oleh: Dewi Warsito
Lima pemicu yang berpotensi menghancurkan momen liburan jadi ajang ribut, bahkan berujung perceraian :(
Niatnya mau bersenang-senang selama liburan, tapi kenapa berujung pada perkelahian? Tak jarang bawa-bawa kata cerai segala. Iya, ternyata, liburan walau pun ada yang sudah direncanakan bisa membawa perkelahian yang tak pernah dibayangkan. Mari kita lihat beberapa pemicu yang membuat acara senang-senang malah jadi petaka.
Baca juga: 5 Kebiasaan yang Bisa Menjauhkan Kita dengan Suami
1. Financial Issues
Ini, nih, masalah nomor 1 dalam daftar yang bisa memancing keributan dengan pasangan, baik saat merencanakan maupun saat sedang liburan. Perbedaan pendapat yang besar seperti misalnya menentukan tujuan liburan, hotel mana yang lebih menguntungkan, tujuan wisata mana yang lebih ‘ramah kantong’, bisa bikin 2 kepala lalu meledak. Dalam situasi seperti ini, konflik dapat muncul bahkan dalam sebuah hubungan yang tadinya adem ayem saja.
2. Konflik Keluarga
Ehem...ini mungkin akan semakin memancing keributan kalau liburannya sudah bawa-bawa anggota keluarga besar. Apalagi kalau sudah ada embel-embel in-laws rivalry. Baru merencanakan saja, liburan sudah terasa beban. Dalam kasus seperti ini, konflik dengan mertua, atau ipar bisa jadi beban emosional, sehingga akhirnya nggak jadi, deh, bersantai. Ujung-ujungnya? Berselisih paham dengan pasangan. Kalau menurut saya, sih, mending nggak usah liburan, deh.
3. Liburan yang Tertunda
Rencana libur sudah lama, tapi ada saja alasan untuk menundanya. Terutama ketika baik suami, maupun istri sama-sama sibuk. Entah sibuk bekerja, berorganisasi, bahkan bergaul. Ketika salah satu saling mengumbar janji untuk liburan, tapi nggak kejadian-kejadian, membuat salah satunya lagi merasa di-php. Lama kelamaan jadi merasa diabaikan. Berujung pada kekecewaan, apalagi ketika pasangan sudah memiliki anak, harapan makin berlipat ganda. Membatalkan rencana untuk satu atau dua waktu mungkin masih bisa diterima, tetapi mengulanginya terus menerus sudah pasti akan membawa masalah pada hubungan.
4. Liburan Tak Sesuai Ekspektasi
Meskipun travelling itu menyenangkan, terkadang ada hal-hal tak sesuai ekspektasi terjadi. Misalnya, jalanan yang macet total, jam terbang yang delay, hingga penundaan yang tak terduga. Hasil dari yang tak sesuai rencana itu akhirnya menimbulkan diskusi atau perdebatan panas dan malah bikin pasangan ribut. Bukan nggak mungkin berlanjut hingga liburan kelar.
5. Rekonsiliasi Liburan
Dalam banyak kasus, pasangan yang tengah berkonflik seringkali menjadikan liburan sebagai upaya terakhir dan berekonsiliasi. Sehingga liburan (yang dianggap sebagai upaya terakhir) menjadi sangat penting dan memiliki ekspektasi tinggi. Tujuannya mulia, ingin relaks dan mengembalikan kemesraan seperti tempo-tempo dulu. Hingga akhirnya bisa mencoba mendamaikan dan menyelesaikan perbedaan. Niat boleh mulia, kenyataan bisa jadi berbeda. Inginnya, sih, selama liburan bisa saling berdekatan kembali dan menghabiskan lebih banyak waktu bersama, tapi yang ada malah makin mantap untuk berpisah karena selama liburan, apa yang diharapkan nggak kejadian. Malah makin banyak hal-hal yang dirasa nggak cocok dan percuma untuk diperjuangkan. Sedih, ya?
Baca juga: 4 Sumber Masalah dalam Pernikahan Paling Menantang
-
Nah, sebelum liburan sebaiknya diskusikan lima poin di atas – supaya tidak terjadi di keluarga mommies.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS