Jangan anggap sepele, beberapa masalah dalam pernikahan bisa berbahaya jika dibiarkan! Ketahui apa saja dan atasi sebelum terlambat.
Setiap pasangan suami istri pasti ingin membangun hubungan rumah tangga yang harmonis dan langgeng. Namun, dalam prosesnya terkadang Mommies dan pasangan akan dihadapkan dengan ujian atau permasalahan yang tidak bisa dihindari. Bahkan, hal kecil yang dianggap sepele juga bisa memicu munculnya konflik dalam sebuah pernikahan.
Konflik yang terjadi tersebut dapat disebabkan karena adanya perbedaan pandangan atau kesalahpahaman antara satu sama lain. Apabila tidak segera diselesaikan dan dibiarkan begitu saja, konflik justru akan memicu kebencian dan rasa dendam pada pasangan dan memicu kerusakan dalam hubungan pernikahan.
Mulai dari masalah kecil hingga besar, berikut ini beberapa permasalahan yang kerap muncul dalam pernikahan yang sudah Mommies Daily rangkum.
Melansir dari laman Marriage.com, perselingkuhan merupakan masalah umum dalam suatu hubungan. Berdasarkan data yang didapatkan, diperoleh 20% pria yang diwawancarai mengaku selingkuh dibandingkan dengan 10% wanita, baik itu secara fisik dan emosional. Perselingkuhan bisa menyebabkan dampak besar dalam suatu hubungan, yakni berkurangnya rasa percaya antara satu sama lain.
Masalah selanjutnya yang kerap muncul dalam pernikahan adalah kurangnya keintiman. Hubungan intim merupakan salah satu cara untuk meningkatkan ikatan emosional antar pasangan. Apabila pasangan tidak bisa memenuhi hasrat seksual pasangannya, maka bisa menyebabkan salah satu pasangan mencari pelarian untuk memenuhi hasrat seksualnya tersebut dan memicu terjadinya perselingkuhan.
BACA JUGA: Agar Hubungan Rumah Tangga Tetap Harmonis, Kenali 5 Jenis Stress Language Ini
Keuangan dapat menjadi salah satu penyebab yang mengancam keharmonisan rumah tangga. Kecilnya pemasukan yang ada bisa memicu munculnya konflik dan mempengaruhi keutuhan hubungan pernikahan. Dengan demikian, sebaiknya Mommies bersama pasangan dapat saling terbuka dalam membicarakan masalah finansial dalam keluarga, mulai dari pendapatan, utang, serta kebutuhan yang harus dipenuhi.
Dalam mendukung proses tumbuh kembang si kecil, kekompakan orang tua dalam mengasuh anak menjadi hal yang cukup penting. Namun, pasti Mommies pernah mengalami perbedaan persepsi dengan pasangan dalam hal mengasuh anak. Kondisi ini terjadi karena beberapa penyebab, seperti perbedaan latar belakang pendidikan, perbedaan pola asuh keluarga masing-masing, atau adanya campur tangan dari keluarga dan teman dekat.
Pernikahan merupakan hubungan yang menyatukan dua kepribadian, latar belakang, pemikiran yang berbeda, sehingga tidak heran apabila terjadi perbedaan pendapat yang dapat terjadi kapan saja. Namun, apabila perbedaan tersebut tidak dapat dilengkapi secara bersama dan bersikap egois satu sama lain, maka konflik ini justru bisa menjadi penyebab rusaknya hubungan pernikahan. Oleh karena itu, setiap perbedaan visi dan nilai yang dianut baiknya untuk didiskusikan bersama agar tidak berlarut dan memicu permasalahan yang baru.
Inti dari semua hubungan pernikahan yang sehat dan langgeng terdapat pada bentuk komunikasi yang terjalin satu sama lain. Tingkat komunikasi yang baik antara Mommies dan pasangan dapat mengurangi terjadinya kesalahpahaman dan pertengkaran. Membangun komunikasi yang baik dengan pasangan dapat dilakukan dengan hal sederhana, seperti saling bertukar kabar ketika sedang tidak bersama di rumah, menanyakan kegiatan di kantor, atau membahas kebutuhan anak dan keluarga.
Masalah lainnya yang sering muncul dalam hubungan pernikahan adalah munculnya rasa bosan. Meskipun sering dianggap sepele, kondisi ini justru bisa memicu keretakan hubungan pernikahan seiring waktu berjalan loh, Mommies! Hal ini terjadi pada pasangan yang merasa tidak ada yang perlu diperjuangkan kembali untuk mempertahankan rasa cinta, sehingga perlahan merasa bosan dan mati rasa.
Setelah memutuskan untuk memulai hubungan pernikahan untuk kedua kalinya, perlu diingat bahwa dalam membina kedekatan tidak hanya memprioritaskan pasangan sama, tetapi juga antar keluarga. Mommies dan pasangan juga perlu membina hubungan yang akur dan harmonis antar keluarga untuk menghindari adanya konflik atau penolakan yang terjadi.
Meskipun sering dianggap sepele, nyatanya kondisi ini bisa memicu munculnya konflik yang dapat mempengaruhi hubungan pernikahan. Hubungan pernikahan yang terjalin harus berlandaskan pada rasa tanggung jawab antara satu sama lain, seperti halnya dalam kekompakkan. Saat ini banyak ditemukan suami yang kurang bertanggung jawab dalam membantu dalam hal mengurus anak, sama halnya dengan istri yang tidak bertanggung jawab dalam mengurus rumah.
Masalah terakhir yang cukup sering terjadi pada hubungan pernikahan adalah pasangan suami yang tidak suportif pada saat masa kehamilan. Perubahan hormon yang terjadi pada saat masa kehamilan membuat Mommies mudah merasa cemas, kelelahan, hingga stres. Kondisi inilah yang menyebabkan pentingnya peran pasangan untuk menjadi support system yang senantiasa memberikan dukungan.
BACA JUGA: 80 Kegiatan Seru bersama Pasangan, Bikin Hubugan Makin Romantis!
Itulah beberapa konflik atau masalah yang sering muncul pada hubungan pernikahan. Permasalahan dalam hubungan pernikahan merupakan hal yang normal terjadi, tetapi jangan dibiarkan berlarut karena bisa memicu konflik lainnya yang dapat merusak hubungan tersebut. Semoga informasi di atas bisa membantu merefleksi Mommies dan pasangan agar hubungan tetap terjalin dengan harmonis.
Penulis: Fia
Diperbarui: Nariko Christabel
Editor: Dhevita Wulandari
Cover: Freepik