Benar nggak sih quote yang mengatakan seperti ini: if love is blind, then is marriage the eye-opener?
Katanya saat menikah segala belang kimpul yang selama masa pacaran tertutupi dengan manis akan terbuka secara gamblang. Nggak jarang juga, harapan akan indahnya sebuah pernikahan semakin lama semakin pudar digantikan dengan realita yang ada, hahahaha. Bahkan, ada seorang teman saya yang pernah iseng mengajukan pertanyaan ajaib seperti ini:
“Eh, selama ini kan yang kita tahu tentang cerita Cinderella itu cuma sampai saat dia menikah dengan pangeran. Tapi kelajutannya bagaimana, nggak ada kan ceritanya? Jangan-jangan dia malah nggak happy setelah menikah?”
Random banget kan pertanyaannya, tapi pertanyaan random itu cukup melekat di ingatan saya *__*. Karena walaupun random, ada benarnya juga pertanyaan yang diajukan oleh teman saya itu :D. Seringkali, kita hanya fokus pada serunya masa pacaran, nyiapin pesta pernikahan, dan blank sama sekali tentang apa atau seperti apa dunia rumah tangga kelak. Mungkin gara-gara itu, terciptalah tulisan pembuka di atas :D.
Saya jadi penasaran, kalau saja waktu bisa diputar ulang ke masa ketika kita belum menikah, kira-kira hal apa saja sih tentang pernikahan dan kehidupan berumah tangga yang kita harap kita sudah tahu lebih dulu? Berikut beberapa jawaban dari para istri:
1. Seandainya saya dapat bocoran kalau penyebab ribu-ribut dalam rumah tangga itu nggak selalu karena hal prinsip, tapi lebih sering karena hal sepele, seperti kebiasaan-kebiasaan yang menganggu, mungkin saya akan menggali sedalam-dalamnya tentang kebiasaan calon suami saya dulu. Apakah dia suka sembarangan meletakkan barang, apakah dia bisa bicara pelan bahkan sampai kebiasaan mematikan lampu kalau sudah tidak dipakai.
2. Saya berharap saya diberitahu kalau urusan memasak dan memilih menu untuk makan keluarga setiap harinya ternyata cukup memusingkan. Tahu gitu dulu saya lebih sering belajar di dapur sama mama. Kalau sekarang jadi sering jajan di luar, lebih boros. Catering-pun tidak selalu cocok.
3. Seandainya sebelum menikah saya tahu lebih banyak tentang keluarganya yang ternyata cukup ajaib, hehehe. Pasti saya akan lebih banyak bertanya ke pasangan tentang kebiasaan-kebiasaan anggota keluarganya atau saat main ke rumahnya, saya akan meluangkan waktu lebih lama untuk ngobrol sama mama, papa dan saudaranya *__*.
4. Andai saja ada yang membisikkan bahwa memiliki anak dan menjadi IRT itu benar-benar menguras waktu, tenaga dan membuat tidur nggak lagi bisa nyenyak.
5. I wish I knew how to saving. Karena setelah menikah itu benar-benar deh penting banget memilah mana yang prioritas atau yang bukan.
6. Seandainya saya tahu bahwa urusan bersih-bersih rumah itu semacam buka jasa bersih- bersih 24 jam ya. Cucian nggak akan pernah habis, debu akan selalu ada dan barang-barang yang butuh diberesin juga nggak akan ada habisnya.
7. Bahwa tidur siang itu adalah barang mewah setelah menikah dan punya anak, hahahah.
8. Kalau saya tahu dari dulu bahwa pernikahan membuat saya berubah menjadi orang yang jauuuuh lebih baik, saya pasti akan lebih cepat menikah.
9. Seandainya saya tahu bahwa saat mencari pasangan untuk menikah itu nggak hanya mencari yang seiman, punya pemikiran yang sama tentang membesarkan anak, namun juga mencari tahu tentang pandangannya terhadap politik *__*. Apalagi sekarang saat urusan politik sudah semakin seru (kalau nggak mau dibilang panas) di Indonesia.
10. Seandainya saya tahu kalau hubungan mertua dan menantu itu ibarat roller coaster dan bahwa mertua bisa sangat ikut campur dalam urusan rumah tangga kami.
Baca juga:
Tips Untuk Tinggal Bersama Mertua