Ternyata membuat rumah kita menjadi lebih ramah lingkungan itu mudah! Dengan bonus aman dari banjir, enjoy angin segar setiap hari dan hemat biaya listrik setiap bulannya (PENTING!)
Awalnya saya sama sekali tidak pernah tertarik untuk mencoba menjadikan rumah lebih ‘green’. Asal tidak buang sampah sembarangan rasanya cuukup kontribusi saya menjaga bumi. Tapi berhubung memiliki suami yang berprofesi sebagai arsitek, saya sering dikomentari hal-hal yang menurut saya nggak penting tapi akhirnya ketika dicoba sarannya banyak benarnya. Yuk, dicoba beberapa tips di bawah ini:
*Gambar dari sini
Perbanyak ruang terbuka hijau
Saat saya berencana mau memperbesar beranda rumah dengan mengorbankan kebun, suami langsung ngomel! Dan, inilah ceramahnya, “Adanya taman terbuka dengan rumput hijau akan membantu resapan air hujan, sehingga air tidak tertampung ke dalam saluran kota. Beban saluran air kota yang lari ke sungai berkurang, dengan begitu kita sudah mengurangi risiko banjir.” Hmm.. jadi membayangkan apabila setiap rumah mempunyai taman yang luas, bukan garasi atau beranda rumah yang luas, maka sudah membantu mengurangi permasalahan banjir yang tidak kunjung surut setiap musim hujan.
Membuat penampungan air hujan
Setiap hujan, suami dengan rajin menyiapkan wadah untuk menampung air hujan. “Ih, air hujan kan kotor buat apa ditampung?” Maklum saya termasuk ibu-ibu higenis yang parno anaknya akan menemukan wadah ini dan membayangkan mereka nyemplung ke dalam wadah ini (tidaaak!). Ternyata banyak manfaatnya, misalnya menjadikannya air siraman untuk kebun dan tanaman, atau untuk sekadar menyikat garasi dan pagar rumah. Lumayan hemat listrik, kan?
Menghindari bukaan ke arah Timur dan Barat
Saya memiliki jendela atau pintu rumah yang menghadap ke berbagai arah. Kelemahan yang mengarah ke Timur dan Barat, saya tidak hanya ‘menikmati’ cahaya namun juga panasnya matahari, sehingga beban listrik pada AC bekerja 2x lipat, ini sudah jelas penyebab utama kenapa tagihan listrik rasanya naik 2x lipat. Sangat boros energi dan listrik! Sedangkan bukaan berasal dari Utara dan Selatan rumah saya hanya mendapat cahaya mataharinya saja bukan panasnya. Untung saya mengganti dengan AC canggih dan bahan kaca yang canggih (dibaca terus ya untuk mengetahui si canggih ini).
Memanfaatkan teknologi terdepan
Kalau bukan karena suami, saya tidak akan pernah berkenalan dengan beberapa piranti-piranti teknologi terdepan yang ternyata sangat membantu menghemat energi bumi. Piranti-piranti ini memang memiliki harga yang cukup mahal dibanding produk lainnya, tapi menurut saya ini investasi yang baik dan sangat ramah lingkungan. Contohnya;
Perubahan perilaku pada sampah
Saya sering ‘ceramah’ sama suami mengenai sampah di depan rumah yang sering berantakan. Yang ada saya yang diceramahi balik dan disarankan menyediakan tempat sampah yang berbeda seperti yang recycle dan non recycle, atau organik dan non organik. Yang ini saya setuju (pakai banget) selain jadi lebih rapih dan teratur, juga mengurangi risiko petugas pembersih sampah dan terkadang pemulung sampah berantakan memisah-misahkan sampah di depan rumah.
Dengan adanya berbagai ‘ceramah’ singkat dari suami, saya jadi berhenti menuduh bumi tidak bersahabat dan berkaca, apakah sudah ada langkah dari saya untuk lebih ‘ramah’ terhadap bumi? Tantangan terbesar buat saya dalam hal ini adalah mengubah kebiasaan. Tapi demi lingkungan bumi yang layak dan nyaman ditempati bersama anak dan cucu kelak, jelas tidak ada salahnya mengubah kebiasaan-kebiasaan menjadi baik. Dan, manfaatnya tidak berhenti di sini, kebiasaan hidup baik ini ternyata bisa ditularkan pada tetangga atau kerabat. Sehingga otomatis saya dan Anda apabila akan mencoba hal-hal di atas, menciptakan tren hijau dengan cara-cara yang sederhana. Well? Let’s go green!