Tanamkan Kebiasaan Sarapan Lewat Bercerita

News

adiesty・20 Feb 2014

detail-thumb

Kalau pillow talk jadi ritual yang sering saya lakukan dengan suami, mendongeng merupakan kebiasaan yang harus saya lakukan lakukan saat bersama Bumi. Biasanya, sih, kegiatan ini dilakukan di malam hari menjelang Bumi tidur. Kalau pun ternyata harus pulang malam, biasanya aktivitas mendongeng akan “dibayar” saat pagi hari.

Tentu semua Mommies sudah paham ya, kalau mendongeng memberikan manfaat. Giring Nidji saja, waktu saya wawancara, mengatakan bahwa ia bonding dengan anaknya lewat dongeng. Nggak hanya sekedar mempererat bonding dengan anak, tapi lebih dari itu. Mulai dari meningkatkan minat baca anak, meningkatkan keterampilan berbahasa, daya imajinasi, dan tentunya membuat anak cerdas!

Berhubung usia Bumi masih 3,5 tahun, anak saya ini masih tertarik dengan buku cerita dengan gambar ilustrasi. Aktivitas mendongeng dan membaca sebelum tidur jadi tambah menyenangkan karena Bumi saya libatkan sepenuhnya dalam pemilihan buku.

Kalau dulu, sih, pilihannya nggak akan jauh-jauh dari serial karakter favoritnya, Thomas and Friends. Bahkan saya yang membacakannya sampai ngerasa bosan. Tapi karena berusaha menghargai selera anak, ya, sudahlah ya.... Yang terpenting, Bumi sudah memiliki minat untuk untuk membaca. Toh lama kelamaan, Bumi akhirnya tertarik dengan cerita lainnya.

Saya sendiri termasuk orangtua yang merasakan banyak manfaat dari kegiatan mendongeng ini. Salah satunya, ketika banyak anak-anak yang sering parno dengan dokter, Bumi justru sebaliknya. Hal ini nggak terlepas dari buku-buku yang sering saya bacakan setiap malam. Lewat sesi mendongeng ataupun membacakan buku cerita, saya bisa menyelipkan berbagai informasi yang penting untuk Bumi.

Menyadari kalau anak-anak senang dengan cerita bergambar dan mudah memberikan edukasi lewat aktivitas mendongeng, baru-baru ini Koko Krunch dan Milo meluncurkan komik edukasi untuk anak-anak. Rupanya, komik bertema “Awali Harimu dengan Sarapan” ini diluncurkan dalam rangka mendukung kampanye “Pekan Sarapan Nasional” yang berlangsung tanggal 14-20 Februari.

“Kami sadar bahwa komik sangat disukai anak-anak, Oleh kerena itu kami meluncurkan komik edukasi dengan tema sarapan sehat, agar anak-anak dapat dengan mudah memahami pentingnya sarapan lewat gambar dan cerita yang menarik. Sehingga dapat menumbuhkan kesadaran dan kebiasaan sarapan sehat,” ujar Patrict Stillhart, Country Business Manager Nestle Breakfast Cereal di Gerai Carrefour Lebak Bulus, beberapa waktu lalu.

Sayangnya, sampai sekarang masih banyak orangtua yang melupkan betapa pentingnya serapan untuk memulai kegiatan anak-anak mereka. Data ini diperkuat dengan adanya hasil Analisis Data Konsumsi Pangan dari Riset Kesehatan Dasar 2010 terhadap 35.000 anak usia sekolah yang menunjukan bahwa sebanyak 44,6% anak usia sekolah dasar memperoleh asupan energi kurang dari 15% kebutuhannya. Padahal, yang seharusnya sarapan dapat memenuhi 15-25% kebutuhan energi seseorang.

Sangat disayangkan, ya, kalau kebiasan sarapan di pagi hari ini nggak ditamankan sejak dini. Sepengetahuan saya, banyak sekali dampak buruk jika tidak memulai hari dengan sarapan. Salah satunya bisa menurunkan kemampuan kognisi. Di mana fakta ini dbuktikan lewat laporan Centers for Disease Control. Anak-anak sekolah yang tidak sarapan akan mengalami penurunan kemampuan untuk memecahkan masalah di usia sekolah. Sebaliknya, siswa yang rutin sarapan memiliki nilai tinggi, dan memiliki tingkat disiplin yang baik.

Kalau saya pribadi, sih, memang paling anti meninggalkan sarapan kerena bisa merusak berkonsentrasi saat kerja. Jangan sampai, deh, saya kerja dengan kondisi perut keroncongan. Bisa-bisa saya jadi cranky, hahahaha...