banner-detik
ETC

Juggling With Time At Home

author

sazqueen10 Sep 2013

Juggling With Time At Home

Setiap kali melempar jawaban "saya tidak ngantor" pasti disambut dengan "Wah, enak banget! Nggak repot atur waktu, ya!" Mari tertawa dahulu bersama! x))

Emm, begini, loh! Mungkin iya terlihat 'santai' karena tidak ada jam kerja, tapi pernahkah terpikir, justru karena tidak ada 'aturan' inilah setiap individu yang tidak terikat jam kerja harus pintar-pintar membagi waktu untuk banyak hal. Ketika resign dari kerja kantoran, saya dalam keadaan hamil 14 minggu. Karena masih tinggal berdua saja, memang iya, saya punya banyak kelonggaran waktu. Kebetulan saya on bed rest prescription. Jadi kalau tidak ada hal apapun, ya saya tidur-tiduran santai saja. And just like my other story, everything's change when baby arrived! Saya pernah berbagi soal staying at home without helper. Jadi sudah ada gambaran, bahwa di 6 bulan awal kehidupan si bayi, sebetulnya tidak ada masalah dalam membagi waktu. Hanya saja perasaan lelah yang berlebihan pasti ada, karena harus menyusui dan tidur tidak bisa pulas seperti sebelum melahirkan. Nah, kalau menurut hasil tanya-tanya sedikit ke teman yang bekerja di kantor, mereka mengaku bisa lebih konsentrasi pada pekerjaan karena lingkungan sekitarnya pun mendukung, semua bekerja. Anak berada di rumah bersama asisten yang dipercaya, jadi ada support system yang membantu konsentrasi si ibu di kantor tetap terpusat untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Buat saya pribadi, the trickiest part comes when your cute little baby turns to toddler. Iya, si balita yang syarafnya sedang berkembang ini tentu membutuhkan perhatian yang penuh. Sama saja jika kita bekerja dari rumah dan ada support system seperti asisten (baca: baby sitter, pembantu, ibu atau mertua, adik, kakak, dan lainnya), ini bisa menjadi bantuan yang berarti saat kita harus konsentrasi menyelesaikan pekerjaan di ruangan kerja di rumah.

Jika tidak ada siapapun yang bisa membantu menjaga anak, ini kiat yang bisa saya bagi:

  • Tentukan waktu untuk bekerja, dan jaga komitmen waktu tersebut. Anak akan terbiasa karena rutinitas. Menik membutuhkan waktu sekitar 1 bulan untuk mengerti bahwa setiap pukul 10.00-12.00 adalah waktu saya untuk duduk di depan komputer dan tidak boleh diganggu. Sisanya, pekerjaan saya bereskan ketika Menik tidur. Biasanya pukul 5 subuh saat Menik masih tidur sampai ia terbangun, dan pukul 21.00 saat Menik sudah tidur malam.
  • Buat jadwal (kalau saya punya weekly schedule) untuk menentukan deadline setiap pekerjaan. Patuhi jadwal tersebut demi kesehatan jiwa dan raga. Hahaha, iya, menurut pengalaman pribadi, kalau sudah lewat deadline, saya rasanya nggak bisa tidur nyenyak! Nah, kalau sudah lewat dari jadwal, nanti saya bisa cranky sendiri (karena kepikiran kerjaan), dan ini yang sangat saya hindari.
  • Banyak simpan stok sabar. Ini sih, untuk semua ibu di manapun, ya! :p "Harus Sabar" is our middle name, right? Sabar di awal pengenalan waktu ibu harus bekerja dahulu, sabar ketika anak sedang main sendiri karena ibu sedang bekerja, nggak tahunya sudah menumpahkan satu toples cemilannya, dan sabar lainnya. Oh, kalau saya sedang harus sabar karena Menik mulai cerewet dan saya tidak boleh malas untuk menjawab. Setiap 15 detik pasti ada saja suara kecil memanggil "Buuuu.." :)
  • Untuk urusan rumah, seperti menyiapkan sarapan, mencuci baju, dan lainnya, bisa dibicarakan dengan suami. Berbagi pekerjaan rumah dengan suami bukan hal yang tabu, loh, Mommies! Dan jangan malu untuk jujur jika sedang lelah, karena mungkin saja anak sibuk beraktivitas seharian padahal belum selesai menulis report yang sudah ditunggu atasan, dan menu makan malam belum terpikir sama sekali. Kalau saya sudah mengaku demikian, suami biasanya pulang membawa lauk untuk makan malam dan besok sarapan. Selesai deh, urusan! Tidur tetep bisa sambil senyum, hehehe.
  • Baru segitu saja, sih, kiat dari saya soal mengatur waktu untuk bekerja dari rumah. Kuncinya konsisten dan disiplin agar tidak keteteran, karena terkadang jika sedang terlalu asyik bermain menemani anak, kan, suka lupa waktu. Sama saja dengan yang di kantor, jika ada pekerjaan yang belum selesai, rasanya kan kurang tenang.

    Kalau Mommies yang bekerja dari rumah bagaimana? Ada trik tersendiri? Care to share? ;)

    Share Article

    author

    sazqueen

    a mother of one who study Anthropology by choice! Hello motherhood.


    COMMENTS


    SISTER SITES SPOTLIGHT

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan

    synergy-error

    Terjadi Kesalahan

    Halaman tidak dapat ditampilkan