
Siapa yang masih suka pakai moisturizer berlapis-lapis? Jangan sampai over-moisturizing karena dampaknya bisa buruk pada kulit. Sebaiknya lakukan ini!
Moisturizer atau pelembap memang salah satu tahapan skincare yang esensial, tetapi bukan berarti bisa digunakan banyak-banyak, Mommies dan Daddies. Malah, menggunakan pelembap terlalu banyak justru menimbulkan masalah pada kulit. Bukan itu hasil yang diinginkan saat memakai skincare, kan?
Menggunakan pelembap secara berlebihan alias over-moisturizing bisa terjadi tanpa kita sadari. Dengan tren glass skin ala Korea Selatan yang banyak dibicarakan di mana-mana juga pentingnya hidrasi, seperti menunjukkan kelembapan yang lebih banyak adalah satu-satunya rahasia kulit glowing, padahal bukan.
Yuk, coba cek lagi apakah kulit kita punya tanda-tanda over-moisturizing ini.
BACA JUGA: 8 Rekomendasi Lipstik untuk Bibir Kering, Nggak Cracky Lagi!

Bingung kenapa selalu muncul masalah kulit pada wajah meski sudah melakukan tahapan skincare dengan benar? Coba ingat lagi apakah beberapa saat lalu meningkatkan jumlah pelembap yang dipakai? Bisa jadi itu karena kebanyakan pelembap. Dikutip dari laman Pennsylvania Dermatology Specialists dan Women’s Health, berikut beberapa tanda over-moisturizing pada kulit.
Banyak breakouts: jerawat lebih sering muncul, terutama jerawat kecil dan komedo putih, khususnya sejak peningkatan pelembap. Jerawat bahkan mungkin muncul di area baru.
Kulit terasa berat: kulit terasa berat, berminyak, atau seperti ada lapisan tipis di atasnya.
Pori-pori tampak besar: pori-pori tampak lebih besar karena minyak dan kotoran yang seharusnya keluar justru terperangkap di bawah pelembap atau lapisan produk.
Kulit terasa ketat: memakai pelembap berlebihan bisa menyebabkan kulit kencang. Ini karena minyak yang dibutuhkan terhambat dalam memberikan kelembapan alami.
Kulit tampak kusam: kulit bisa terlihat kusam akibat sel kulit mati yang menempel dan menyatu di kulit.
Melansir laman yang sama, seorang direktur klinis pusat dermatologi asal Amerika Serikat, Bahar Firoz, MD., MPH., menyarankan, “Daripada memberi kulit Anda lebih banyak produk, coba sesuaikan formulanya—ganti dengan lotion atau gel yang lebih ringan.”
Lantas, apa saja masalah kulit yang bisa timbul akibat penggunaan pelembap yang berlebihan? Overmoisturizing dapat membuat kulit kehilangan keseimbangannya, menimbulkan iritasi, dan bahkan memicu pertumbuhan jamur. Menurut laman SELF, ketidakseimbangan itu bisa menimbulkan beberapa permasalahan kulit seperti:
Pada kulit cerah, biasanya muncul kemerahan, sedangkan pada kulit sawo matang atau gelap bisa tampak keunguan. Terlalu banyak produk di permukaan kulit bisa memerangkap keringat dan memicu peradangan.
Bagi penderita eksim, overmoisturizing justru membuat kambuh lebih sering. Lapisan produk yang terlalu tebal di kulit bisa menjebak keringat dan panas di bawah permukaan kulit. Kondisi itu dapat memicu iritasi dan peradangan sehingga gejala eksim seperti gatal, kemerahan, dan ruam bisa muncul atau memburuk.
Memakai pelembap berlebihan dapat menyumbat pori-pori dan menimbulkan jerawat kecil serta milia yang sering muncul di area sekitar mata.
Dampak pertumbuhan jamur tampak lebih samar di wajah dibandingkan ketika mengalami jamur di kaki. Overmoisturizing bisa memicu pertumbuhan jamur yang menyebabkan kemerahan bercak-bercak yang terus-menerus, rasa gatal, dan pengelupasan di sekitar hidung dan alis.
BACA JUGA: 14 Rekomendasi Skincare Anti Aging di Drugstore Rp100 Ribuan untuk Usia 50 Tahun
Setelah tahu tanda-tanda dan dampak yang timbul akibat penggunaan pelembap yang berlebihan, cari tahu lagi bagaimana cara menggunakan pelembap yang benar. Sebanyak apa takaran yang sesuai tergantung tipe setiap kulit? Kandungan apa yang direkomendasikan? Tekstur apa yang sebaiknya digunakan oleh setiap tipe kulit?
Nah, dokter kulit tersertifikasi asal Amerika Serikat—Morgan Rabach dan Shereene Idriss—sudah membagikan tipsnya melalui SELF. Ini penjelasannya.

BACA JUGA: 11 Rekomendasi Skincare untuk Skin Barrier, Bisa Dipakai Usia 35 ke Atas
Menjaga kelembapan kulit memang penting, tapi terlalu banyak produk justru bisa membuat kulit kehilangan keseimbangannya. Lebih banyak tidak selalu berarti lebih baik!
Penulis: Retno Raminne Nurhaliza Pitoyo
Cover: benzoix/Freepik