Sorry, we couldn't find any article matching ''
Mengenal Kurikulum IPC, Tak Hanya Fokus Pada Nilai Tapi Juga Karakter Anak
Saat ini kurikulum IPC atau International Primary Curicullum mulai banyak dipakai di sekolah di Indonesia. Kurikulum ini berbeda karna fokus pada karakter anak.
Satu lagi model kurikulum sekolah yang sedang naik daun yaitu kurikulum IPC. Merupakan singkatan dari International Primary Curicullum, metode kurikulum ini membantu siswa mengembangkan rasa ‘berpikir internasional’.
Di dunia global yang penuh tantangan, pendidikan menjadi semakin penting dibandingkan sebelumnya. Namun, bagaimana Mommies tahu jika pendidikan yang diberikan sesuai dengan standar sekolah lain di luar Indonesia? Nah, untuk inilah kurikulum IPC hadir.
Kurikulum IPC adalah kurikulum komprehensif yang berfokus pada pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mengeksplorasi tema-tema internasional yang menarik. Mau tahu lebih banyak mengenai kurikulum ini? Baca terus ya, Mommies.
BACA JUGA: Mengenal Kurikulum Cambridge yang Sering Ada di Sekolah Internasional
Sistem Kurikulum IPC
Kurikulum IPC kini diajarkan di lebih dari 1.000 sekolah di 90 negara di seluruh dunia dan telah dirancang untuk memastikan pembelajaran yang menantang sekaligus memberikan kesempatan belajar yang menarik, bermakna dan aktif bagi para siswa dan guru.
Kurikulum ini dibagi menjadi 3 Milepost:
- Milepost 1 untuk siswa usia 5-7 tahun (Y1 & Y2)
- Milepost 2 untuk siswa usia 7-9 tahun (Y3 & Y4)
- Milepost 3 untuk siswa usia 9-11 tahun (Y5 & 6)
Jelas jika kurikulum ini paling banyak dipakai pada sekolah dasar. Salah satu alasan utama mengapa IPC menjadi salah satu kurikulum sekolah dasar yang banyak digunakan di dunia adalah pendekatan tiga tingkat yang berfokus pada 3 jenis tujuan pembelajaran:
- Tujuan Pembelajaran Mata Pelajaran (Akademik)
- Tujuan Pembelajaran Pribadi
- Tujuan Pembelajaran Internasional
Dalam poin ketiga, setiap pembelajaran IPC menciptakan peluang untuk melihat pembelajaran tema melalui perspektif lokal, perspektif nasional, dan perspektif internasional.
Sementara dalam poin kedua, sistem atau metode kurikulum ini diharapkan mampu mencetak generasi yang bukan hanya mahir di bidang akademis tetapi juga pribadi yang lebih baik.
Nah, fokus pada karakter pribadi peserta didik inilah yang menjadi keunggulan kurikulum ini.
Beberapa contoh pengajaran kurikulum ini adalah topik-topik yang memungkinkan para siswa untuk memanfaatkan pengalaman mereka sendiri, seperti membuat project ‘A Day in My Life,’ untuk siswa yang lebih kecil.
Sementara siswa yang lebih tua mempelajari topik yang lebih kompleks yang berfokus pada pengembangan keterampilan investigasi dan penelitian mereka, seperti ‘Perubahan di Lingkungan Sekolah’, atau ‘Misi Ke Bulan’.
Tentunya saat menyelesaikan topik-topik ini, anak juga mendapatkan pengalaman yang membantu mereka berkembang secara emosional dan sosial.
Pengembangan Karakter Anak
Selain ketelitian akademis, kurikulum ini juga mendorong pengembangan karakter anak. Dalam IPC terdapat Tujuan Pembelajaran Pribadi yang dirancang untuk mengembangkan karakter dan sikap. Tujuan unik kurikulum ini adalah memberdayakan anak-anak untuk lebih percaya diri.
Anak juga didorong untuk mudah beradaptasi, mempunyai empati, luwes dalam berkomunikasi, dan piawai dalam berkolaborasi dengan anak-anak lain.
Yang juga tak kalah penting, kurikulum IPC juga membantu melibatkan orang tua dalam pembelajaran anak-anak mereka dan menyoroti relevansi pembelajaran di kelas dan di rumah.
Seringkali sekolah yang menganut kurikulum ini, mengundang orang tua untuk hadir di akhir proses pembelajaran unit dan memberikan kesempatan bagi orang tua untuk terlibat dan merayakan pembelajaran yang telah dicapai oleh para siswa.
Daftar Sekolah Kurikulum IPC di Indonesia
Jika Mommies tertarik dengan kurikulum IPC, sudah ada beberapa sekolah di Indonesia yang menerapkannya, loh.
- Focus Independent School (FIS), Solo
- Nord Anglia School Jakarta
- Kinderstation School, Yogyakarta
- British School Jakarta
Itulah beberapa sekolah yang menggunakan kurikulum IPC. Beberapa di antaranya juga menggabungkan dengan kurikulum lain, seperti kurikulum Cambridge dan kurikulum IB.
Hal ini tak menjadi masalah, karena kurikulum IPC merupakan metode fleksibel yang bisa disesuaikan dengan kondisi murid dan sekolahnya.
Ditulis oleh: Imelda Rahma
BACA JUGA: Mengenal Kurikulum Montessori serta Kelebihan dan Kekurangannya
Cover: Pexels
Share Article
COMMENTS